Purbaya Effect: Saham Bank BUMN Meroket, Dana Rp200 Triliun Masuk ke Himbara

Farsya Sabila . September 13, 2025
Foto: Kalimantan Insider


Teknologi.id – Saham bank BUMN kompak meroket usai Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan dana kas negara sebesar Rp200 triliun dipindahkan dari Bank Indonesia (BI) ke lima bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara). Kebijakan ini langsung memicu euforia pasar yang oleh warganet dijuluki “Purbaya Effect”, mendorong saham BBRI, BMRI, BBNI, BBTN, dan BRIS naik signifikan.

Baca juga: AS Resmi Kuasai 10% Saham Intel Senilai USD 8,9 Miliar, Ini Strateginya

Dana Rp200 Triliun Masuk ke Bank Himbara

Dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Purbaya menjelaskan dari total kas negara Rp425 triliun di BI, pemerintah akan menyalurkan Rp200 triliun ke sistem perbankan. Dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposit on call, simpanan yang bisa ditarik kapan saja.

“Ini bukan pinjaman ke bank, tapi tambahan likuiditas. Bank pasti akan menyalurkan dana ini menjadi kredit agar ekonomi bergerak,” kata Purbaya.

Alokasi Dana ke Bank Himbara:

  • Bank Mandiri (BMRI): Rp55 triliun

  • Bank Negara Indonesia (BBNI): Rp55 triliun

  • Bank Rakyat Indonesia (BBRI): Rp55 triliun

  • Bank Tabungan Negara (BBTN): Rp25 triliun

  • Bank Syariah Indonesia (BRIS): Rp10 triliun

Porsi BTN dan BSI lebih kecil karena menyesuaikan skala usaha, sementara BSI dipilih karena memiliki akses penuh di Aceh.

Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) dengan catatan penting: dana Rp200 triliun tidak boleh dipakai membeli SBN atau SRBI, melainkan wajib diarahkan untuk mendorong kredit ke sektor riil.

Sentimen Positif Saham Perbankan

Kabar ini langsung mendorong lonjakan harga saham bank pelat merah di Bursa Efek Indonesia (BEI). Berikut pergerakan saham saat pengumuman:

  • BBNI: naik 6,1% ke Rp4.350/saham

  • BBTN: menguat 5,88% ke Rp1.350/saham

  • BBRI: melesat 5,68% ke Rp4.100/saham

  • BRIS: naik 4,81% ke Rp2.620/saham

  • BMRI: naik 2,72% ke Rp4.520/saham

Dalam sepekan, BBNI akumulasi kenaikan 7,66%, BBRI naik 6,41%, dan BBTN menguat 4,06%. Lonjakan ini ikut mengerek IHSG menembus level 7.835, atau naik lebih dari 1% pada Jumat (12/9/2025).

Analisis: Likuiditas Menguat, Investor Optimistis

Menurut Phintraco Sekuritas, masuknya dana pemerintah ini akan menurunkan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) agregat bank Himbara dari 88,2% menjadi 84,2%. Tambahan likuiditas diyakini memperluas ruang penyaluran kredit.

Optimisme juga datang dari investor global:

  • Goldman Sachs menaikkan rating saham BBRI, BMRI, dan BBNI dari netral menjadi buy.

  • Bloomberg memproyeksikan Bank Mandiri berpotensi memberi upside hingga 31,6% dengan target Rp5.922/saham.

  • Bloomberg Intelligence menilai BRI paling diuntungkan karena memiliki rasio LDR tinggi dibanding rata-rata industri.

Aman dari Inflasi, Ekonomi Bisa Tumbuh Lebih Cepat

Purbaya memastikan kebijakan ini tidak akan memicu lonjakan inflasi. “Ekonomi Indonesia masih berjalan di bawah potensinya, baru 5% dari kapasitas 6,5%. Jadi stimulus ini masih aman,” jelasnya.

Dengan tambahan likuiditas, sektor perbankan diharapkan lebih agresif menyalurkan kredit, roda perekonomian berputar lebih cepat, dan pasar modal semakin bergairah.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(fs)

Share :