Teknologi.id – Mark Zuckerberg, CEO Meta, kembali memprediksi masa depan teknologi yang mengejutkan. Menurutnya, kacamata pintar (smart glasses) akan menjadi perangkat utama dalam berinteraksi dengan kecerdasan buatan (AI) dan bahkan bisa menggantikan dominasi smartphone dalam kehidupan sehari-hari.
Zuckerberg menyebut bahwa mereka yang tidak menggunakan kacamata AI berpotensi mengalami “kerugian kognitif” dibandingkan pengguna yang memanfaatkannya. Hal ini menandakan bahwa masa depan gadget tidak lagi berada di genggaman tangan, tetapi tepat di depan mata.
Kenapa Kacamata Pintar Jadi Perangkat Masa Depan?
Menurut Zuckerberg, kacamata pintar menawarkan pengalaman hands-free, kontekstual, dan jauh lebih alami dalam berinteraksi dengan AI. Perangkat ini bisa "melihat" dan "mendengar" seperti penggunanya, lalu memberikan informasi, saran, atau bantuan secara real-time.
“Jika Anda tidak memiliki kacamata AI atau cara berinteraksi lain, di masa depan Anda mungkin akan tertinggal secara kognitif,” ujar Zuckerberg kepada TechCrunch.
Meta bahkan tengah mengembangkan teknologi tampilan holografik dan layar mikro di kacamata untuk memperkaya pengalaman pengguna.
Baca juga: MIT Ciptakan Printer 3D AI yang Ubah Kulit Pisang Jadi Gelas dan Sendok
Ray-Ban Meta dan Oakley Meta: Bukan Sekadar Gaya
Meta telah menghadirkan dua lini kacamata pintar andalan: Ray-Ban Meta dan Oakley Meta. Perangkat ini bukan hanya untuk gaya, tetapi juga mendengarkan musik, mengambil foto/video, hingga bertanya langsung ke Meta AI dengan memanfaatkan kamera yang terintegrasi.
Contoh fitur canggihnya, pengguna cukup menatap gedung dan bertanya, “Apa ini?”—dan AI akan langsung menjawab.
Keberhasilan ini terbukti dari penjualan Ray-Ban Meta yang meningkat lebih dari tiga kali lipat dalam setahun terakhir.
Meta Bertaruh Besar Lewat Reality Labs
Investasi Meta di Reality Labs, divisi yang mengembangkan smart glasses dan headset realitas campuran (Mixed Reality), memang belum menguntungkan secara finansial. Pada kuartal kedua 2025 saja, kerugiannya mencapai USD 4,53 miliar. Total kerugian sejak 2020 hampir menyentuh USD 70 miliar.
Namun, Zuckerberg tetap optimis. Ia membandingkan dengan awal investasi Meta di sektor iklan mobile yang dulu diragukan, tapi kini jadi tulang punggung pendapatan perusahaan.
Smartphone vs Kacamata AI: Bersaing atau Berkolaborasi?
Zuckerberg tidak mengklaim kacamata pintar akan menghapus smartphone sepenuhnya. Ia memprediksi smartphone tetap digunakan, namun lebih sebagai pelengkap.
“Di akhir 2020-an atau 2030-an, aktivitas utama seperti browsing, komunikasi, hingga navigasi akan lebih sering dilakukan lewat kacamata pintar,” jelasnya.
Keunggulan Kacamata Pintar Dibanding Smartphone
-
Interaksi Kontekstual
AI dapat memahami lingkungan sekitar pengguna secara langsung. -
Pengalaman Hands-Free
Cocok untuk multitasking tanpa repot memegang perangkat. -
Tampilan Informasi Alami
Informasi muncul di depan mata melalui layar transparan atau holografik. -
Lebih Sosial dan Portabel
Bentuk kasual dan tidak mengganggu interaksi sosial.
Tantangan Adopsi Kacamata AI
Meskipun menjanjikan, kacamata pintar tetap menghadapi tantangan:
-
Privasi
Kamera dan mikrofon aktif memunculkan kekhawatiran perekaman tanpa izin. -
Desain dan Kenyamanan
Harus ringan, stylish, dan nyaman digunakan. -
Harga Mahal
Teknologi baru sering kali belum terjangkau bagi semua kalangan. -
Ketersediaan Aplikasi
Keberhasilan sangat bergantung pada ekosistem aplikasi yang mendukung.
Prediksi Pasar: Kacamata AI Jadi Gadget Utama?
Laporan IDC memperkirakan bahwa pasar wearable AI akan tumbuh pesat dalam lima tahun ke depan. Dalam 5–10 tahun ke depan, kacamata AI diprediksi akan menjadi pusat komputasi pribadi, sama seperti peran smartphone saat ini.
Visi Zuckerberg memang terdengar futuristik, tapi tren teknologi menunjukkan bahwa interaksi manusia dan AI akan makin natural, praktis, dan kontekstual.
Baca juga: Inilah Teknologi Pengganti Smartphone Versi Mark Zuckerberg dan Elon Musk
Kesimpulan: Masa Depan Ada di Depan Mata
Apakah Anda siap meninggalkan smartphone dan beralih ke kacamata pintar? Dengan kemajuan AI dan dukungan industri besar seperti Meta, masa depan itu bukan lagi sekadar imajinasi.
Mungkin, dalam waktu dekat, kita akan lebih sering berkata:
“Mana kacamata saya?”
daripada “Mana smartphone saya?”
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(fnf)