Google Akan Satukan ChromeOS dan Android di 2026

I Putu Eka Putra Sedana . September 30, 2025

Google gabungkan ChromeOS dan Android
Foto: Vietnam Plus

Google bersiap mengubah lanskap komputasi personal. “Google membangun fondasi teknis yang sama untuk produk kami di PC dan desktop, membawa model Gemini, asisten AI, serta seluruh aplikasi dan komunitas pengembang Android ke ekosistem PC,” ujar Rick Osterloh di ajang Snapdragon Summit 2025. Pernyataan ini menandai langkah strategis besar: menyatukan dua sistem operasi populer, ChromeOS dan Android, mulai 2026.

Mengapa Google Menggabungkan ChromeOS dan Android?

Selama bertahun-tahun, ChromeOS hadir sebagai sistem operasi ringan berbasis cloud, ideal untuk pendidikan dan pekerjaan berbasis web, sementara Android mendominasi miliaran perangkat di seluruh dunia dengan fleksibilitas tinggi. Menggabungkan keduanya bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga visi besar Google: menciptakan pengalaman konsisten dari ponsel hingga desktop, dengan AI Gemini sebagai penggerak utama.

Sameer Samat, kepala Android di Google, menyebut ini sebagai era baru di mana AI bekerja mulus di berbagai perangkat. Dengan penggabungan ini, laptop bisa berperilaku seperti ponsel, tablet mendekati kemampuan desktop, dan aplikasi Android berjalan lancar di Chromebook.

AI Gemini: Mesin Baru di Balik Layar

AI Gemini adalah inti dari sistem gabungan ini. Model AI terbaru Google ini mampu memahami konteks, menyusun respons, dan berinteraksi secara natural dengan pengguna. Mulai 2026, Gemini hadir di Chromebook dan perangkat Android lainnya, memungkinkan pengalaman AI yang konsisten dan terintegrasi di seluruh perangkat.

Antarmuka ChromeOS tetap sederhana, tetapi mesin dasarnya kini berbagi fondasi dengan Android. Artinya, aplikasi dan layanan AI yang sebelumnya eksklusif di ponsel kini dapat digunakan di PC dan laptop.

Dampak pada Pengembang dan Ekosistem

Bagi pengembang, penggabungan ini membuka peluang dan tantangan baru. Selama ini, aplikasi Android dan ChromeOS memiliki jalur pengembangan berbeda. Dengan fondasi teknis yang sama, pengembang bisa membuat satu aplikasi yang berjalan lancar di berbagai perangkat. Google pun menyediakan dokumentasi dan alat bantu untuk mendukung transisi ini.

Ke depan, ekosistem terpadu ini akan mempercepat inovasi, memperluas jangkauan aplikasi, dan memperkuat Android sebagai platform universal.

Baca juga: 7 Perbedaan Laptop Chromebook dan Windows yang Wajib Diketahui

Apa yang Berubah dan Apa yang Tetap

Penggabungan ini tidak menghilangkan ChromeOS. Pengguna tetap menikmati antarmuka ChromeOS yang sederhana, namun kini dengan performa lebih tinggi, kompatibilitas aplikasi lebih luas, dan integrasi AI lebih mendalam.

Konvergensi: Satu Sistem untuk Semua Perangkat

Penggabungan ChromeOS dan Android menandai era baru konvergensi teknologi. Di dunia yang semakin mengaburkan batas antara ponsel dan komputer, Google menghadirkan sistem tunggal dengan AI yang memahami konteks di semua perangkat.

Tahun 2026 akan menjadi awal dari era baru: satu sistem untuk semua perangkat, satu AI untuk semua konteks. Google bukan hanya menyatukan sistem, tetapi membangun masa depan komputasi yang lebih intuitif, fleksibel, dan terintegrasi.

(ipeps)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar