Teknologi.id - Kabar mengejutkan datang dari dunia teknologi: OpenAI, pengembang ChatGPT yang didirikan oleh Elon Musk dan Sam Altman, menyatakan ketertarikannya untuk membeli Chrome jika Google terpaksa melepasnya.
Bukan sekadar isu angin lalu, pernyataan mengejutkan ini muncul langsung di tengah persidangan besar terkait dugaan praktik monopoli oleh Google dalam layanan pencarian online. Langkah ini bisa menjadi titik balik besar bagi ekosistem digital global.
Lho, memangnya kenapa Google harus menjual Chrome? Apa yang membuat OpenAI begitu tertarik? Dan kalau ini benar-benar terjadi, apa dampaknya bagi kita sebagai pengguna internet?
Yuk, kita akan bahas selanjutnya secara lengkap!
Baca juga: Google Bayar Karyawan untuk "Mengganggur" Setahun, ini Alasannya
Google Dituduh Monopoli, Chrome Jadi Target
Kasus ini diawali oleh gugatan yang diajukan oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) pada tahun 2024 lalu. Intinya, DOJ menilai bahwa Google sudah terlalu dominan dalam pasar pencarian daring hingga menghambat kompetisi global. Hakim Amit Mehta yang menangani kasus ini bahkan menyarankan solusi drastis yaitu Google harus melepas Chrome sebagai salah satu langkah untuk memecah dominasinya.
Sidang kasus ini dimulai resmi pada Senin, 21 April 2025, dan kini proses hukum sedang berlangsung. Meski Google menyatakan akan mengajukan banding, spekulasi tentang masa depan Chrome mulai ramai diperbincangkan—terutama karena ada satu nama besar yang secara terbuka menyatakan minatnya: OpenAI.
OpenAI Ungkap Ketertarikan Beli Chrome: Serius atau Gertakan?
Dalam persidangan tersebut, Nick Turley, seorang Eksekutif OpenAI, memberikan pernyataan mengejutkan. Ia mengatakan bahwa OpenAI tertarik membeli Chrome jika Google memutuskan (atau terpaksa) menjualnya.
Bukan hanya omong kosong, Turley juga mengungkap bahwa OpenAI sudah menghubungi Google tahun lalu untuk membahas kemungkinan kolaborasi, yang memungkinkan ChatGPT akan menggunakan teknologi pencarian milik Google. Tapi sayangnya, Google menolak untuk menjalin kerjasama.
Sebagai gantinya, ChatGPT kini menarik informasi dari Bing, milik Microsoft. Namun menurut Turley, hasil pencarian dari Bing masih menghadapi masalah kualitas yang cukup signifikan. Bahkan, OpenAI mengaku tengah membangun sistem pencariannya sendiri—meski target awal mereka agar 80% pencarian ChatGPT menggunakan sistem ini di akhir 2025 kini dianggap terlalu ambisius.
Alasan Pentingnya Chrome untuk OpenAI?
Banyak yang bertanya: kenapa sih OpenAI sangat terobsesi dengan Chrome?Jawabannya sederhana: Chrome adalah gerbang utama dunia internet. Dengan market share global lebih dari 60%, browser ini digunakan oleh miliaran orang setiap harinya untuk mengakses informasi.Jika OpenAI bisa mengakuisisi Chrome, itu berarti mereka mendapatkan:
- Akses langsung ke miliaran pengguna.
- Potensi untuk mengintegrasikan ChatGPT langsung ke browser.
- Kontrol atas ekosistem yang memungkinkan mereka mengembangkan mesin pencarian berbasis AI secara mandiri.
Bayangkan, suatu hari kamu membuka Chrome, dan bukannya mengetik di Google Search, kamu langsung bisa ngobrol dengan AI seperti ChatGPT untuk mencari info, menulis email, bahkan meringkas artikel otomatis. Gokil, kan?
Apakah Google Akan Benar-Benar Menjual Chrome?
Saat ini, Google belum ada niatan menjual Chrome. Bahkan mereka sedang melakukan perbandingan untuk mempertahankan aset-asetnya.
Tapi jika pengadilan akhirnya memutuskan bahwa Google harus melepas sebagian layanannya sebagai bentuk sanksi monopoli, maka kemungkinan besar Chrome akan masuk dalam daftar tersebut—dan OpenAI menjadi pembeli potensial pertama yang menyatakan minat.
Dampak Potensial Akuisisi Ini Jika Terjadi
Kalau OpenAI benar-benar berhasil membeli Chrome, dampaknya akan sangat besar:
1. Peta Kompetisi Teknologi Akan Berubah
Google, Microsoft, dan OpenAI akan menjadi tiga kekuatan besar dalam industri pencarian dan AI. Ketiganya punya senjata masing-masing—dan persaingan makin seru!
2. AI Akan Semakin Terintegrasi ke Pengalaman Internet Sehari-hari
Browsing akan jauh lebih canggih. Tidak cuma buka tab dan cari di mesin pencari, tapi langsung dilayani AI yang paham konteks dan bisa bantu kamu secara proaktif.
3. Isu Privasi dan Data Makin Kritis
Dengan AI mengakses lebih banyak data pengguna, pertanyaan tentang keamanan dan privasi akan jadi topik penting. Siapa yang mengontrol datamu, dan untuk apa digunakan?
4. Pengguna Akan Mendapatkan Pengalaman yang Lebih Personal
Jika digunakan dengan bijak, integrasi AI di browser bisa menciptakan pengalaman pengguna yang jauh lebih cerdas, efisien, dan menyenangkan.
Baca juga: Google Pangkas Ratusan Karyawan, Tim Android dan Pixel Jadi Korban PHK Besar-besaran!
Untuk saat ini, semuanya masih spekulasi. Google belum menjual asetnya, dan kasus hukum masih berjalan. Tapi satu hal yang jelas: OpenAI serius ingin memperluas jangkauannya dari sekadar AI chatting menjadi pemain besar di dunia pencarian dan browser.
Kalau sampai Chrome benar-benar jatuh ke tangan OpenAI, kita bisa menyaksikan perubahan besar dalam cara kita menjelajah internet.
Dunia teknologi sedang memasuki babak baru. Jadi, siapkah kamu melihat ChatGPT nongol langsung di browser kamu?
Tinggalkan Komentar