Gokil! ChatGPT Jadi Syarat Kerja di Startup Jepang Ini

Teknologi.id . March 18, 2023

ChatGPT OpenAI. Foto: Bloomberg

Teknologi.id - Saat ini, industri teknologi sedang menghadapi tantangan dalam menerapkan kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT. Teknologi ini dianggap akan memengaruhi dunia kerja di masa depan. Sebuah perusahaan fintech Jepang sekarang telah memperkenalkan kebijakan yang mewajibkan calon karyawan untuk menggunakan teknologi AI ini dan bahkan mengujinya sebelum bergabung dengan perusahaan.

LayerX Inc., yang berbasis di Tokyo, telah memposting iklan pekerjaan yang mensyaratkan calon karyawan untuk diuji menggunakan chatbot dari OpenAI Inc. dan Notion AI.

Baca juga: Cara Mengintegrasikan ChatGPT dengan WhatsApp

Startup yang berfokus pada promosi digitalisasi transaksi bisnis ini meyakini bahwa ChatGPT saat ini masih memiliki kekurangan. Namun, mereka tidak menyangkal bahwa penguasaan teknologi tersebut sangat penting untuk ditingkatkan mulai sekarang.

"Kami menyadari bahwa ChatGPT belum sempurna," ujar Takaya Ishiguro, kepala sumber daya manusia di LayerX seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg pada Kamis (16/3/2023).

"Namun, terlalu takut untuk mengadopsi teknologi baru juga berisiko," imbuhnya.

ChatGPT Jadi Syarat Kerja di Startup Jepang

Pada saat tes penerimaan karyawan, para calon diminta memberikan instruksi kepada ChatGPT. Penilai akan mengevaluasi apakah mereka memulai proses dengan benar. Kandidat juga diminta untuk melakukan penelitian untuk mengidentifikasi keterbatasan teknologi.

Lebih lanjut, startup yang baru saja mendapatkan pendanaan Seri A sebesar 5,5 miliar yen (sekitar Rp638 miliar) ini, mengatakan bahwa mereka tidak memiliki harapan yang terlalu besar terhadap ChatGPT. Namun, startup tersebut berharap bahwa para karyawan baru mereka dapat meningkatkan produktivitas dengan memanfaatkan teknologi terbaru.

Baca juga: Pengen Cobain GPT-4 ? Begini Caranya

Pelamar Diharapkan Bisa Menilai Keakuratan ChatGPT

Salah satu kemampuan yang diharapkan dari pelamar pekerjaan adalah mampu menilai keakuratan ChatGPT. Meskipun chatbot dapat memberikan jawaban dengan percaya diri meskipun salah, hal tersebut membuat bisnis harus lebih memperhatikan teknologi ini.

"Tidak ada salahnya untuk memanfaatkan teknologi baru dengan cepat," ujar Ishiguro.

Ia juga mencatat bahwa mereka ingin karyawan mereka bisa mengenali dan menyesuaikan diri dengan teknologi baru seperti ChatGPT, meskipun teknologi tersebut belum bisa diandalkan 100% sebagai alat kerja.

"Saya rasa para pelamar yang belum mencobanya saat ini tertinggal dari perkembangan tren," tambahnya.

Sebelumnya, bank-bank di Wall Street telah membatasi penggunaan AI seperti ChatGPT. Hal serupa juga dilakukan oleh perusahaan besar Jepang seperti Softbank Group Corp, Mizuho Financial Group Inc., dan Mitsubishi UFJ Financial Group Inc.

Baca juga: Tak Hanya ChatGPT! Ini Dia 8 Tools AI Terbaik yang Wajib Kamu Coba

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar