"Red September": Kapitalisasi Kripto Turun di Bawah USD 4 Triliun

Yunita Endah Sulistiyowati . September 25, 2025

Photo by Maxim Hopman on Unsplash

Teknologi.id - Pada 25 September 2025, pasar kripto menunjukkan pergerakan beragam. Bitcoin berhasil mencatat kenaikan tipis sebesar 1,06% dalam 24 jam terakhir, dengan harga mencapai USD 113.254 atau sekitar Rp1,89 miliar. Sementara itu, Ethereum justru melemah tipis 0,14% dalam sehari dan anjlok lebih dalam sebesar 8,13% dalam sepekan. Binance Coin (BNB) sedikit menguat 0,49% dalam 24 jam terakhir dan naik 4,61% dalam sepekan, sedangkan Cardano (ADA) mencatat penguatan harian sebesar 0,84%. Angka-angka ini memperlihatkan bahwa meskipun ada sebagian aset yang mampu bertahan, sentimen negatif masih mendominasi pergerakan pasar secara umum.

Baca juga: Token Kripto WLFI Milik Donald Trump Resmi Melantai di Binance, Raup Rp98 T

Tren Negatif dan Fenomena "Red September"

Awal pekan terakhir September ditandai dengan koreksi harga pada sejumlah aset kripto besar, termasuk Bitcoin, Ethereum, dan Dogecoin. Koreksi ini menegaskan kembali fenomena historis yang sering disebut sebagai "Red September", periode di mana pasar kripto cenderung mengalami tekanan jual lebih besar dibandingkan bulan lainnya. Tren ini berakar pada kombinasi faktor psikologis investor, siklus pasar, serta ketidakpastian makroekonomi global. Tekanan jual yang konsisten membuat kapitalisasi pasar kripto turun hingga menembus di bawah USD 4 triliun, sebuah titik psikologis yang memicu kekhawatiran baru mengenai arah pasar dalam jangka pendek.

Fenomena "Red September" bukanlah hal baru dalam sejarah pasar kripto. Sejak era awal Bitcoin, bulan September kerap menjadi bulan yang identik dengan koreksi harga. Ada beberapa analisis yang menyebut bahwa hal ini berhubungan dengan aktivitas likuidasi besar-besaran oleh investor institusi yang menutup buku keuangan kuartal ketiga. Di sisi lain, faktor teknis seperti pergerakan harga yang mencapai level resistance penting juga berperan memicu aksi jual masif. Tahun 2025 kembali mengonfirmasi pola historis tersebut, menjadikan September sebagai bulan yang penuh tantangan bagi investor kripto.

Baca juga: 5 Perusahaan yang Memegang BTC di Neraca Keuangan Mereka pada 2025

Kapitalisasi Pasar Kripto Menurun

Turunnya kapitalisasi pasar di bawah USD 4 triliun menjadi sinyal kuat bahwa industri kripto sedang berada dalam fase konsolidasi. Sebelumnya, kapitalisasi pasar sempat bertahan di atas ambang psikologis tersebut, tetapi arus keluar modal dari investor ritel dan institusi menambah tekanan jual. Koreksi ini juga mencerminkan bahwa ekspektasi pasar terhadap penguatan jangka pendek mulai melemah, meski beberapa aset masih menunjukkan resilience. Secara historis, bulan September memang dikenal sebagai periode yang penuh tekanan bagi aset berisiko, dan tren ini tampaknya kembali terulang pada tahun 2025.

Faktor yang Mendorong "Red September"

Beberapa faktor turut berkontribusi pada terjadinya koreksi pasar kali ini:

  • Sentimen Makroekonomi Global: Ketidakpastian suku bunga, inflasi, serta kondisi geopolitik menambah kecemasan investor.

  • Pola Musiman di Pasar Kripto: September sering dipandang sebagai bulan “berdarah” karena investor cenderung melakukan profit-taking setelah reli di bulan sebelumnya.

  • Kinerja Altcoin yang Beragam: Meski sebagian altcoin menguat, koreksi pada aset utama seperti Ethereum dan Dogecoin memberi tekanan dominan pada total kapitalisasi pasar.

  • Psikologis Pasar: Penurunan di bawah ambang USD 4 triliun memperkuat bias bearish, memicu lebih banyak aksi jual daripada akumulasi.

Dampak bagi Investor dan Industri Kripto

Bagi investor jangka pendek, fenomena ini jelas menimbulkan kerugian akibat volatilitas yang tinggi. Namun, untuk investor jangka panjang, koreksi ini sering dipandang sebagai peluang akumulasi aset dengan harga diskon. Dari sisi industri, "Red September" menegaskan pentingnya strategi diversifikasi dan perlindungan terhadap risiko pasar. Bursa kripto juga cenderung meningkatkan likuiditas untuk menghadapi lonjakan transaksi jual beli, sementara lembaga pengawas keuangan semakin menyoroti potensi dampak sistemik dari volatilitas yang tajam.

Baca juga: Mulai 1 Agustus 2025, Tarif Pajak Penghasilan Kripto Naik Jadi 0,21%

Kesimpulan

"Red September" 2025 kembali meninggalkan jejak signifikan di pasar kripto. Meskipun Bitcoin mampu menguat tipis dan beberapa altcoin menunjukkan resilience, koreksi yang terjadi pada Ethereum dan aset besar lainnya memicu penurunan kapitalisasi pasar hingga di bawah USD 4 triliun. Fenomena ini menegaskan kembali sifat pasar kripto yang sangat dipengaruhi oleh faktor psikologis, makroekonomi, dan pola musiman. Bagi investor, periode ini menjadi pengingat penting bahwa volatilitas adalah bagian tak terpisahkan dari dunia aset digital, sekaligus peluang untuk mengevaluasi ulang strategi investasi ke depan.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(yes)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar