Google Cloud Uji Coba Blockchain Universal Ledger untuk Revolusi Pembayaran Digital

Farrah Nur Fadhilah . August 28, 2025

Foto: Cryptowave

Teknologi.Id – Transformasi keuangan digital semakin pesat, dan Google Cloud kini ikut mengambil peran besar dengan menghadirkan inovasi baru. Baru-baru ini, raksasa teknologi tersebut mengumumkan pengembangan blockchain miliknya sendiri yang diberi nama Google Cloud Universal Ledger (GCUL).

Platform ini masih dalam tahap uji coba privat (private testnet), namun banyak pihak menilai kehadirannya bisa mengubah wajah sistem pembayaran global.

Baca juga: Google Wajibkan Verifikasi Pengembang Aplikasi Android di Luar Play Store Mulai 2026

Apa Itu Google Cloud Universal Ledger (GCUL)?

GCUL digadang sebagai jaringan blockchain lapisan 1 (Layer 1) yang dirancang khusus untuk sektor keuangan. Berbeda dengan blockchain publik seperti Ethereum atau Solana, GCUL hadir sebagai blockchain privat berizin (permissioned blockchain). Artinya, hanya pihak tertentu yang memiliki izin yang bisa mengaksesnya.

Menurut Rich Widmann, Kepala Strategi Web3 Google Cloud, tujuan utama GCUL adalah menyediakan platform blockchain netral dan kredibel bagi lembaga keuangan. Dengan dukungan kontrak pintar berbasis Python, integrasi sistem keuangan menjadi lebih mudah bagi pengembang maupun institusi.

Widmann menekankan, netralitas adalah kunci. Misalnya, Tether tidak mungkin menggunakan blockchain milik Circle, begitu pula Adyen tidak mungkin menggunakan blockchain milik Stripe. Namun, semua lembaga keuangan bisa membangun layanan di atas GCUL tanpa konflik kepentingan.

Fungsi dan Manfaat GCUL

GCUL tidak hanya menjadi jaringan blockchain biasa, tetapi juga infrastruktur keuangan digital dengan fokus pada kepatuhan regulasi, keamanan, dan performa tinggi. Beberapa manfaat utamanya:

  1. Otomatisasi Pembayaran
    Lembaga keuangan dapat menggunakan kontrak pintar untuk melakukan pembayaran otomatis, baik ritel maupun grosir.

  2. Manajemen Aset Digital
    GCUL memungkinkan tokenisasi aset, sehingga obligasi, saham, hingga properti dapat direpresentasikan dalam bentuk digital.

  3. Kepatuhan Regulasi
    Sebagai blockchain privat, GCUL mengikuti standar hukum di berbagai negara, berbeda dengan blockchain publik yang kerap berbenturan dengan aturan.

  4. Kredibilitas Tinggi
    Infrastruktur Google Cloud yang sudah terbukti andal memberikan tingkat kepercayaan tinggi bagi institusi keuangan besar.

Kolaborasi dengan CME Group

Sejak Maret lalu, Google Cloud sudah menggandeng CME Group, salah satu bursa derivatif terbesar dunia, untuk menguji GCUL pada pembayaran grosir dan tokenisasi aset.

Hal ini menunjukkan bahwa GCUL bukan sekadar eksperimen, melainkan diarahkan untuk penggunaan nyata oleh pemain besar industri keuangan global.

Infrastruktur Pendukung: Blockchain Node Engine

Selain GCUL, Google Cloud juga menghadirkan Blockchain Node Engine sebagai infrastruktur pendukung. Layanan ini memudahkan pengelolaan node blockchain dengan:

  • Deployment cepat melalui konsol atau API.

  • Pengelolaan otomatis (monitoring, restart, upgrade).

  • Fleksibilitas tinggi, node bisa ditempatkan di berbagai wilayah.

  • Keamanan tingkat lanjut dengan Cloud Armor melawan serangan DDoS.

  • Harga transparan dengan sistem biaya tetap per jam.

Dengan dukungan ini, GCUL lebih praktis dibanding blockchain publik yang node-nya dikelola banyak pihak tanpa kendali penuh.

Pro dan Kontra GCUL

Meski menjanjikan, GCUL juga menuai pro-kontra:

Kelebihan (Pro):

  • Keamanan & kepatuhan regulasi lebih terjamin.

  • Infrastruktur kelas dunia dari Google Cloud.

  • Fokus pada pembayaran dan aset keuangan, bukan spekulasi.

Kekurangan (Kontra):

  • Tidak sepenuhnya terdesentralisasi.

  • Potensi sentralisasi mirip sistem tradisional.

  • Hanya bisa diakses pihak berizin.

Dampak GCUL Bagi Dunia Keuangan

Jika berhasil diluncurkan penuh, GCUL bisa membawa revolusi besar dalam industri keuangan global, seperti:

  1. Perbankan lebih efisien – Transaksi lintas negara lebih cepat & murah dibanding SWIFT.

  2. Tokenisasi aset makin populer – Saham, obligasi, instrumen keuangan diperdagangkan digital dengan transparansi tinggi.

  3. Kompetisi dengan blockchain publik – Menjadi alternatif bagi institusi keuangan besar.

  4. Mendorong adopsi Web3 – Kehadiran Google meningkatkan kepercayaan publik pada blockchain.

Baca juga: Jenis-Jenis VPN Gratis dan Cara Download VPN di Google

Kesimpulan

Langkah Google Cloud dalam membangun Google Cloud Universal Ledger (GCUL) membuktikan bahwa blockchain tidak lagi sekadar eksperimen, melainkan benar-benar dipersiapkan untuk mengubah sistem keuangan global.

Dengan dukungan infrastruktur Google, fokus regulasi, dan netralitas, GCUL berpotensi menjadi standar baru dalam pembayaran digital dan manajemen aset. Namun, tantangan soal desentralisasi dan potensi sentralisasi tetap menjadi perdebatan.

Hanya waktu yang bisa menjawab, apakah GCUL mampu menjadi jembatan antara sistem keuangan tradisional dan era Web3.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(fnf)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar