Foto: inilah.com
Teknologi.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bekerja sama dengan Google Indonesia meluncurkan fitur keamanan terbaru bernama "Enhanced Fraud Protection".
Fitur ini dirancang untuk melindungi pengguna dari penipuan online dan akan terintegrasi dalam Google Play Protect.
Pengumuman ini disampaikan dalam acara "Safer Internet Day 2025: Bermitra Bersama untuk Meningkatkan Keamanan Digital bagi Masyarakat Indonesia", yang digelar di Jakarta pada Selasa (18/02/2025).
Menurut Putri Alam, selaku Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, fitur ini akan memberikan perlindungan lebih lanjut, khususnya untuk aplikasi yang di-sideload dari internet ke Google Play Protect.
Sideloading sendiri adalah sesuatu yang memungkinkan pengguna menginstal aplikasi di luar toko aplikasi resmi
"Bersama dengan Kemkomdigi kami akan menghadirkan fitur ini ke Indonesia mulai Februari 2025," ujar Putri.
Baca juga: Komdigi Mau Hadirkan Internet 100 Mbps Seharga Rp100 Ribuan, Kapan Bisa Dinikmati?
Siap lindungi warga Indonesia
Sebelum diluncurkan di Indonesia, teknologi Enhanced Fraud Protection telah diuji coba di beberapa negara dan menunjukkan hasil positif. Fitur ini berhasil melindungi 10 juta perangkat di seluruh dunia dari ancaman penipuan online.
"Kini, kami bangga dapat memperluas perlindungan ini untuk masyarakat Indonesia," kata Putri
Dengan hadirnya fitur ini, Google kini dapat memberikan perlindungan lebih bagi masyarakat Indonesia.
Namun, keamanan siber bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kesadaran penggunanya.
"Maka dari itu upaya kami difokuskan untuk membangun ketahanan siber jangka panjang untuk warga Indonesia," lanjut Putri.
Memperketat keamanan dari aplikasi berbahaya
Enhanced Fraud Protection dirancang untuk mengurangi risiko dari aplikasi yang diunduh di luar Google Play.
Fitur ini menutup celah keamanan pada sistem operasi Android, terutama dari sideloading yang sering dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber.
Saat ini, penipuan di dunia maya semakin marak dan membutuhkan penanganan bersama. Menurut laporan Global Anti Scam Alliance (GASA) 2023, 50 persen pengguna smartphone mengalami paparan penipuan dalam setahun terakhir.
Sebagai langkah perlindungan, fitur ini akan secara otomatis memblokir aplikasi yang mencurigakan, terutama yang meminta akses One Time Password (OTP) melalui SMS atau memata-matai aktivitas pengguna di perangkat mereka.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(AAA)
Tinggalkan Komentar