Teknologi.id - Bayangkan jika ini terjadi, kamu membeli mobil listrik, dan bukannya diantar dengan truk pengangkut atau dijemput ke dealer, mobilmu justru bisa menyetir sendiri atau “jalan sendiri” dari pabrik langsung ke depan rumah. Kedengarannya seperti adegan film fiksi ilmiah? Tidak lagi. Tesla baru saja membuatnya nyata.
Pada akhir Juni 2025 ini, Tesla berhasil menyelesaikan pengiriman mobil Tesla yang bisa jalan sendiri tanpa pengemudi dari pabrik ke rumah pelanggan. Ini bukan uji coba biasa. Tidak ada orang di dalam mobil. Tidak ada kendali jarak jauh. Tidak ada sopir bayangan. Hanya sebuah SUV Model Y yang dikendalikan penuh oleh teknologi Full Self-Driving (FSD) Unsupervised.
Pengiriman perdana ini berlangsung di kota Austin, Texas, Amerika Serikat, tepatnya pada tanggal 27 Juni 2025. Mobil melaju dari Gigafactory Tesla menuju sebuah apartemen pelanggan di area yang sama.
CEO Tesla, Elon Musk, langsung mengumumkan keberhasilan ini lewat akun X (dulu Twitter). Ia menulis bahwa ini adalah pengiriman mobil sepenuhnya otonom pertama di dunia yang dilakukan tanpa bantuan manusia.
"Pengiriman Tesla Model Y pertama yang sepenuhnya otonom dari pabrik ke rumah pelanggan di seberang kota, termasuk jalan raya, baru saja selesai sehari lebih cepat dari jadwal!" tulis Musk dengan antusias. Ia menambahkan, "Tidak ada orang di dalam mobil sama sekali dan tidak ada operator jarak jauh yang mengendalikan di titik mana pun. SEPENUHNYA otonom!"
Momen ini menjadi penanda penting dalam sejarah teknologi otomotif dunia. Mobil Tesla jalan sendiri bukan lagi hanya fitur tambahan atau janji masa depan. Kini, itu adalah kenyataan.
Mobil Tesla Jalan Sendiri Dari Pabrik ke Rumah
World's first autonomous delivery of a car!
This Tesla drove itself from Gigafactory Texas to its new owner's home ~30min away — crossing parking lots, highways & the city to reach its new owner pic.twitter.com/WFSIaEU6Oq
Dalam video resmi yang dibagikan akun Tesla di platform X, terlihat jelas SUV Model Y melintasi jalan-jalan umum Austin, melewati area perumahan, dan berhenti tepat di depan apartemen tempat pembeli menunggu bersama staf Tesla. Tak satu pun kursi dalam mobil yang terisi.
Pihak Tesla memang tidak membeberkan detail software atau hardware yang dipakai. Namun mereka menegaskan bahwa unit yang digunakan sama persis seperti mobil Model Y produksi massal lainnya. Tidak ada sensor tambahan atau modifikasi khusus.
Ashok Elluswamy, Kepala AI Tesla, mengatakan bahwa pengiriman ini dilakukan dengan versi mobil standar dan dipilih acak dari pesanan pelanggan di kawasan Austin. Ia juga menegaskan bahwa sistem ini tidak menggunakan operator jarak jauh sama sekali, bahkan dalam skenario darurat.
Meski terdengar seperti “yang pertama di dunia”, klaim Tesla ini tidak sepenuhnya akurat. Perusahaan teknologi asal AS lainnya, Waymo, yang merupakan anak perusahaan dari Alphabet (induk Google), sebenarnya sudah lebih dulu menjalankan layanan taksi otonom di kota Phoenix, Los Angeles, dan San Francisco sejak 2024.
Bedanya, Waymo beroperasi sebagai layanan ride-hailing atau robotaxi, sementara Tesla menggunakan teknologi self-driving untuk pengiriman mobil ke pelanggan langsung dari pabrik, yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Jadi meski bukan yang pertama dalam hal mobil tanpa pengemudi, Tesla bisa dibilang yang pertama mengaplikasikan teknologi ini dalam rantai pengiriman kendaraan secara utuh. Ini tentu membuka babak baru dalam dunia logistik otomotif.
Baca Juga : Robotaxi Resmi Diperkenalkan Tesla, Revolusi Transportasi Pengganti Driver Online
Program Robotaxi dan Masa Depan FSD
Selain proyek pengiriman mobil tanpa pengemudi ini, Tesla juga telah memulai uji coba robotaxi terbatas di Austin. Saat ini, robotaxi tersebut hanya tersedia untuk kalangan terbatas seperti influencer, analis industri, dan mitra internal Tesla. Kendaraan masih diawasi oleh pengawas manusia yang duduk di kursi penumpang.
Meski belum dibuka secara luas, langkah ini merupakan bagian dari strategi Tesla untuk memperkenalkan sistem otonom secara bertahap ke publik.
Elon Musk sejak lama menyatakan bahwa semua mobil listrik Tesla, sejak 2016, sebenarnya bisa dibuat sepenuhnya otonom hanya dengan pembaruan perangkat lunak. Janji itu kerap menuai skeptisisme, namun lewat pengiriman Model Y ini, Tesla membuktikan bahwa visi tersebut bukan isapan jempol belaka.
Saat ini, sistem Full Self Driving (Supervised) milik Tesla yang tersedia untuk publik tetap mengharuskan pengemudi siap siaga. Artinya, meski mobil bisa menyetir sendiri, pengemudi tetap harus duduk di belakang kemudi dan siap mengambil alih kapan saja.
Namun dalam pengiriman Model Y ini, Tesla menyebutkan bahwa yang digunakan adalah FSD Tanpa Pengawasan, dimana merupakan sebuah versi yang belum tersedia untuk publik dan masih dalam uji coba internal.
Karena itu, wajar jika banyak pihak mempertanyakan soal keselamatan dan regulasi. Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) saat ini sedang menyelidiki sistem FSD milik Tesla menyusul sejumlah insiden dan klaim overpromising dari perusahaan.
Efisiensi dan Penghematan Biaya
Meski menuai kontroversi, inovasi ini punya sisi praktis yang sangat menguntungkan: efisiensi biaya dan waktu. Biasanya, mobil baru dikirim ke pelanggan lewat truk angkut. Selain membutuhkan sopir dan bahan bakar, proses ini juga makan waktu dan biaya tambahan logistik.
Dengan mobil Tesla yang bisa jalan sendiri, pabrik cukup memasukkan koordinat tujuan, dan mobil akan sampai ke pelanggan seperti kurir otomatis. Tesla bahkan sudah menerapkan sistem FSD Tanpa Pengawasan ini di dalam area pabrik mereka, untuk membawa kendaraan dari jalur produksi ke area pengiriman.
Bahkan, Elon Musk menyebut pengiriman mobil Model Y ini sebagai langkah awal menuju otomatisasi penuh proses produksi hingga distribusi kendaraan.
Baca Juga : Kini Bayar Tol Bisa Tanpa Berhenti, Solusi Cerdas dan Canggih Stiker Tol
Menuju Masa Depan Mobil Tanpa Sopir
Apakah ini berarti di masa depan kita tak perlu menyetir sama sekali? Bisa jadi. Tesla sedang terus menyempurnakan sistem AI mereka agar bisa mengemudi lebih aman dari manusia, bahkan dalam kondisi lalu lintas kompleks.
Namun jalan menuju sana masih panjang. Soal keamanan, etika, dan regulasi akan jadi tantangan besar. Tapi jika satu hal yang pasti, mobil Tesla jalan sendiri bukan lagi teori. Itu sudah jadi kenyataan.
Tesla membuktikan bahwa mereka serius dalam mengubah cara kita memahami mobilitas. Dengan pengiriman mobil yang bisa jalan sendiri dari pabrik ke rumah, mereka bukan hanya menjual mobil, tapi mereka menjual masa depan.
Kini, pertanyaannya bukan lagi “kapan teknologi ini hadir?”, tapi “kapan kita siap menerimanya?”
Baca berita dan artikel lainnya di Google News.
(fnf)
Tinggalkan Komentar