Teknologi.id – Sebuah studi tahunan yang diluncurkan oleh HP, Work
Relationship Index (WRI) kembali merilis hasil riset data para pekerja di
Indonesia. Diketahui hanya ada 20% knowledge workers atau pekerja berpengetahuan
yang memiliki hubungan sehat dengan pekerjaan di tahun 2025 dibandingkan 28% di
tahun 2025. 
Angka tersebut menunjukan penurunan drastis secara global dan
menyebabkan kekhawatiran. Hal ini juga disebakan karena kurang seimbangnya
antara kehidupan dan pekerjaan. Banyak pekerja, terutama di kota-kota besar,
bekerja dari pagi hingga malam demi memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.
Munculnya fenomena “overworker” yang mengakibatkan munculnya “burnout”.
Ditambah dengan perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) membuat sejumlah
perusahaan melakukan efisiensi dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada
karyawan. 
Riset yang dilakukan oleh Work Relationship Index HP ini akan
menjelaskan tentang mengapa mayoritas pekerja di Indonesia tidak bahagia saat
di kantor, peran dan dampak dari kecerdasan buatan (AI) hingga solusi yang
ditawarkan untuk meningkatkan semangat kerja bagi karyawan.
Fakta Riset Work Relationship Index HP (2025)
Riset data yang dilakukan oleh Work Relationship Index (WRI) ini merupakan
bentuk kerja sama antara Word Resources Institute (WRI) dengan perusahaan
teknologi HP. 
Laporan data yang dihasilkan berdasarkan pada hasil survei Work RelationshipIndex (WRI) pada 14 negara di Amerika
Latin, Afrika dan Asia Pasifik termasuk di Indonesia dengan melibatkan lebih
dari 18.000 responden. 
Dalam data tersebut, hanya 20% dari pekerja berpengetahuan yang
memiliki hubungan sehat di tahun 2025, dibandingkan 28% di 2024. Pekerja berpengetahuan
disini diartikan sebagai seseorang yang bekerja dengan pikiran bukan bekerja
dengan tenaga fisik. Biasanya disebut juga dengan pekerja kantoran. 
Sedangkan 37% pekerja merasa jika perusahaan lebih memprioritaskan
keuntungan dibandingkan dengan kesejahteraan karyawan. Serta 68% pekerja lainnya
merasa bahwa perusahaan terus memberikan tuntutan dan ekspetasi tinggi. 
Tidak hanya itu, selama satu tahun terakhir 8 dari 10 karyawan
kantoran juga mengalami perubahan besar, 32% dari mereka terdampak kebijakan
wajib kembali ke kantor. 
Hal tersebut yang menjadi salah satu faktor sedikitnya pekerja kantoran yang memiliki hubungan sehat dengan pekerjaannya.
Baca juga: Perusahaan ini Menyesal Gantikan Pekerja dengan AI, Kini Rekrut Karyawan Lagi
Hubungan Antara kecerdasan buatan dengan para pekerja
Ditengah pesatnya perkembangan terutama teknologi kecerdasan buatan
yang sudah memasuki hampir semua bidang pekerjaan, membuat perubahan dinamika
pekerja yang mengharusnya pekerja memahami kecerdasan buatan (AI). 
Pada dasarnya, kecerdasan buatan (AI) dikembangan dengan tujuan untuk
membantu mempermudah kehidupan sehari-hari termasuk saat bekerja. Hal ini nampaknya
sudah mulai diaplikasikan kedalam bidang pekerjaan sebagai bentuk efektivitas
dan efisiensi. 
Terbukti pada data survei Word Relationship Index (WRI), sebanyak 94%
knowledge worker di Indonesia menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). 89%
diantaranya percaya jika kecerdasan buatan (AI) dapat meningkatkan kualitas
hidup dan pengalaman saat bekerja. 
Berdasarkan data tersebut, menempatkan Indonesia di posisi pertama
secara global dalam penggunaan AI terbanyak di tempat kerja. Ditambah fakta bahwa 64% pekerja mengaku
penggunaan kecerdasan buatan (AI) di kantor dapat membantu untuk memiliki
hubungan kerja yang sehat. 
Hadirkan Strategi OneHP sebagai Solusi Kesehatan Kerja
Cara kerja dari strategi ini dengan menyatukan seluruh portofolio HP
mulai dari PC berbasis AI, perangkat kolaborasi Poly, periferal serta berbagai
solusi dan layanan ke dalam satu ekosistem integrasi yang dirancang untuk
mendukung gaya hidup hybrid masa kini dan dunia kerja yang terus berkembang. 
“Di HP kami percaya bahwa ketika karyawan memiliki pengalaman kerja
yang optimal, mereka akan menjadi lebih produktif  dan memiliki hubungan yang lebih sehat dengan
pekerjaanya” kata Juliana Cen, President Director HP Indonesia, mengutip dari
Times Indonesia. 
Ada 4 inovasi utama yang diperkenalkan dalam strategi “OneHP” 
- Portofolio PC berbasis AI, perangkat kolaborasi Poly dan periferal yang dapat diadopsi secara luas oleh berbagai organisasi
- HP Workforce Experiece Platform yang menghadirkan insight berbasis data untuk mendukung pengambilan keputusan di bidang TI dan SDM
- HP Smart Sense, fitur berbasis AI yang secara otomatis menyesuaikan kinerja perangkat dan lingkungan kerja untuk meningkatkan kenyamanan serta produktivitas
- HP AI Companion, asisten AI pada perangkat yang membantu karyawan mengelola tugas, notifikasi, dan informasi penting dengan lebih efisien
Baca artikel dan berita lainnya di Google News
(SS)




Tinggalkan Komentar