Fakta Mengejutkan: 70% Orang Pakai ChatGPT Bukan untuk Kerja!

Mohammad Owen . September 21, 2025

penggunaan ChatGPT

Sumber: Solen Feyissa / Unsplash

Teknologi.id – Kalau kamu pikir ChatGPT paling banyak dipakai untuk kerja—misalnya bikin laporan, menulis kode, atau menyusun rencana—ternyata kamu salah besar! Riset terbaru OpenAI justru mengungkap fakta mengejutkan: mayoritas pengguna ChatGPT memanfaatkannya untuk hal-hal di luar pekerjaan. Mulai dari curhat, bertanya hal receh, sampai eksplorasi ide kreatif.

Baca juga: OpenAI Terapkan Aturan Baru: Pengguna ChatGPT Bisa Diminta Setor KTP

ChatGPT Lebih Sering Jadi Teman Ngobrol Digital

Menurut riset OpenAI yang berkolaborasi dengan ekonom dari Harvard seperti David Deming, Aaron Chatterji, dan Thomas Cunningham, sekitar 49% pesan yang dikirim pengguna masuk kategori “Asking.”
Artinya, ChatGPT lebih sering dipakai untuk bertanya, minta saran, atau panduan ketimbang langsung diminta membuat sesuatu. Misalnya, dari “cara bikin kue” hingga “tips belajar bahasa Inggris lebih cepat.”

Selain itu, ada:

  • Doing (40%) → permintaan untuk menyelesaikan tugas, seperti menulis draf, membuat kode, atau menyusun rencana.

  • Expressing (11%) → digunakan untuk curhat, eksplorasi ide, atau hiburan semata.

Jadi, nggak heran banyak orang menganggap ChatGPT bukan sekadar asisten kerja, tapi juga teman ngobrol digital yang selalu siap sedia.

Topik ChatGPT yang Paling Populer

Dari analisis 1,5 juta percakapan, OpenAI menemukan beberapa topik dominan, yaitu:

  • Practical Guidance (28,8%) → tutorial, tips, atau edukasi.

  • Seeking Information (24,4%) → mencari informasi layaknya Google, tapi lebih ringkas.

  • Writing (23,9%) → meminta bantuan menulis, mulai dari artikel, esai, hingga caption Instagram.

Sedangkan topik lain yang porsinya lebih kecil meliputi:

  • Multimedia (7,3%)

  • Self-Expression (5,3%)

  • Other/Unknown (5,2%)

  • Technical Help (5,1%)

Hanya 30% Pemakaian ChatGPT untuk Kerja

Fakta menarik lainnya: hanya 30% percakapan di ChatGPT yang benar-benar terkait pekerjaan. Sisanya, alias 70%, digunakan untuk keperluan pribadi.

Contohnya:

  • Curhat soal hubungan asmara

  • Cari rekomendasi film, lagu, atau menu makan malam

  • Latihan public speaking atau bahasa asing

  • Ngobrol santai biar nggak kesepian

Hal ini menunjukkan bahwa ChatGPT sudah menjadi bagian dari rutinitas harian, bukan sekadar alat kerja.

Bagaimana Riset Ini Dilakukan?

Untuk menjaga privasi, OpenAI menggunakan metode privacy-preserving, sehingga mereka tidak membaca isi percakapan satu per satu. Sebaliknya, sistem otomatis dipakai untuk mengelompokkan percakapan berdasarkan kategori.

Dengan total 1,5 juta percakapan yang dianalisis, riset ini diklaim sebagai yang paling komprehensif sejauh ini dalam memahami penggunaan AI oleh konsumen.

Baca juga: OpenAI Buka Akses Projects ChatGPT untuk Semua Pengguna, Gratis!

ChatGPT, Lebih dari Sekadar Alat Produktivitas

Hasil riset ini jelas menggambarkan bahwa ChatGPT bukan cuma mesin kerja, tapi juga sahabat digital. Ia bisa jadi guru privat, partner brainstorming, hingga teman ngobrol kapan saja.

Jadi, kalau kamu selama ini hanya melihat ChatGPT sebagai alat kerja, mungkin sudah saatnya melihatnya lebih luas. Bagi banyak orang, ChatGPT sudah menjadi bagian dari keseharian yang bikin hidup lebih mudah—dan pastinya lebih seru.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(mo)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

1 Komentar