Luncurkan Fitur Search Live, Kini Googling Bisa Seperti Mengobrol

I Putu Eka Putra Sedana . June 20, 2025
google-search-live
Sumber: Google Blog


Teknologi.id - Kamu pasti pernah merasakan frustrasi itu. Mengetik pertanyaan di Google, lalu menghabiskan waktu berjam-jam menyaring hasil pencarian, membuka tab demi tab, hanya untuk menemukan jawaban yang sebenarnya bisa disampaikan dalam satu kalimat sederhana.

Itulah masalah yang coba diatasi Google melalui Search Live - fitur baru yang diumumkan dalam acara Google I/O 2025.

Seperti dilaporkan Kompas Tekno, ini bukan sekadar upgrade kecil, tapi perubahan paradigma dalam cara kita berinteraksi dengan pengetahuan digital. Bayangkan memiliki asisten pribadi yang tidak hanya memahami pertanyaanmu, tetapi juga mampu menjelaskan konsep kompleks layaknya seorang profesor yang sabar.

Baca juga: Google Weather Lab: AI Baru untuk Prediksi Siklon Tropis hingga 7 Hari Sebelumnya

Cara Kerja Chatbot Canggih dan Tak Biasa

Search Live berbeda dengan chatbot AI biasa yang mungkin sudah kamu coba. Sistem ini dibangun di atas tiga lapisan teknologi mutakhir:

Pertama, model bahasa generatif terbaru Google yang telah dilatih dengan triliunan data dari indeks pencarian mereka. Kedua, sistem verifikasi real-time yang terus memeriksa fakta terhadap sumber-sumber tepercaya. Ketiga, antarmuka adaptif yang menyesuaikan gaya penjelasan berdasarkan tingkat keahlian pengguna.

"Kami ingin membuat pencarian pengetahuan semudah bertanya kepada teman yang paling pintar," jelas Prabhakar Raghavan, Senior VP Google, dalam demo terbatas untuk TechCrunch.

Pengguna akan Lebih Fokus pada Dialog Alih-alih Daftar Link

Ketika kamu mengaktifkan Search Live (tersedia di aplikasi Google terbaru), yang muncul bukan lagi halaman penuh tautan biru. Sebaliknya, layar akan menampilkan antarmuka percakapan bersih dengan prompt sederhana: "Apa yang ingin kamu ketahui hari ini?"

Coba tanyakan sesuatu seperti "Bagaimana cara kerja fotosintesis?" Alih-alih mengarahkanmu ke artikel Wikipedia, Google akan memberikan penjelasan bertahap dengan diagram interaktif, contoh visual, dan bahkan opsi untuk memperdalam topik tertentu ("Ingin penjelasan lebih rinci tentang reaksi terang?").

Yang membedakan dari ChatGPT atau Gemini adalah integrasi sempurna dengan hasil pencarian web terbaru. Setiap jawaban dilengkapi sumber langsung yang bisa diverifikasi, menghindari masalah halusinasi AI yang sering dikeluhkan.

Dari Pertanyaan Sederhana hingga Kompleks yang Sudah Dicoba

Dalam pengujian selama seminggu, beberapa pola menarik terlihat. Untuk pertanyaan faktual langsung ("Siapa pemenang Piala Dunia 2022?"), Search Live memberikan jawaban instan yang akurat.

Ketika dihadapkan pada pertanyaan kompleks ("Mengapa harga crypto naik turun drastis?"), sistem ini mampu memecah penjelasan menjadi beberapa bagian mudah dicerna, lengkap dengan grafik perubahan harga dan analisis faktor penyebab.

Yang paling mengesankan adalah kemampuannya menangani pertanyaan lanjutan. Setelah menjawab pertanyaan awal tentang fotosintesis, saya bisa bertanya "Bagaimana ini berbeda dengan kemosintesis di dasar laut?" dan mendapatkan respons yang kontekstual tanpa perlu mengulang informasi sebelumnya.

Kekhawatiran yang Muncul Bagi Bisnis Konten

Muncul kekhawatiran bahwa fitur ini akan mengurangi trafik ke situs-situs konten. Mengapa mengklik artikel jika jawaban sudah tersaji rapi di hasil pencarian?

Google menjawab dengan memperkenalkan "Featured Content Hub" - bagian khusus dalam antarmuka Search Live yang menyoroti konten mendalam dari publisher terverifikasi. Untuk pertanyaan tertentu, sistem justru akan menganjurkan pengguna membaca artikel lengkap dari sumber ahli.

"Ini bukan tentang menggantikan konten manusia, tapi menjadi jembatan yang lebih baik menuju konten berkualitas," kata kepala tim Search Live dalam wawancara dengan The Verge.

Baca juga: Cara Pakai Google Veo 3 Gratis untuk Bikin Video AI dari Teks di Gemini

Teknologi yang Masih Perlu Disempurnakan

Tak semua mulus. Dalam pengujian, Search Live kadang terlalu verbose untuk pertanyaan sederhana. Ketika saya bertanya "Jam berapa sekarang di Tokyo?", saya mendapatkan penjelasan panjang tentang zona waktu sebelum akhirnya menunjukkan jam aktual.

Masih ada juga kasus dimana referensi yang diberikan tidak selalu yang paling mutakhir, terutama untuk topik yang berkembang sangat cepat seperti berita teknologi terbaru.

Personalisasi Tanpa Kehilangan Objektivitas Mesin Pencari di Masa Depan

Roadmap Google menunjukkan arah yang jelas. Versi beta yang tersedia sekarang hanyalah awal. Dalam beberapa bulan ke depan, akan hadir fitur seperti:

  • Mode Pakar: Penjelasan teknis mendalam untuk profesional
  • Belajar Interaktif: Kuiz dan latihan untuk topik edukasi
  • Debat Terpandu: Memaparkan berbagai perspektif tentang isu kontroversial

Yang menarik, Google menegaskan tidak akan membuat filter gelembung informasi. "Kami ingin membantu pengguna memahami kompleksitas, bukan menyederhanakannya secara berlebihan," tegas Raghavan.

Revolusi Senyap yang Akan Mengubah Kebiasaan Kita

Search Live mungkin tidak akan membuat heboh seperti ChatGPT di awal kemunculannya. Tapi inilah evolusi yang lebih penting - perubahan halus dalam cara kita mengakses pengetahuan sehari-hari.

Di masa depan, anak-anak mungkin akan bertanya: "Dulu benar-benar ada zaman dimana orang harus membuka banyak website hanya untuk memahami satu konsep sederhana?" Dan kita akan ingat bahwa revolusi kecil ini bermula dari perubahan sederhana dalam cara kita bertanya kepada Google.

Lalu, bagaimana denganmu? Siap meninggalkan kebiasaan lama dan mulai "mengobrol" dengan mesin pencari? Atau masih lebih nyaman dengan daftar link biru yang sudah akrab selama puluhan tahun?

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(ipeps)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar