Sumber: Frederic Lardinois/TechCrunch
Teknologi.id - Amazon kembali membuat gebrakan di dunia kecerdasan buatan (AI). Setelah sebelumnya merilis Nova Micro, Lite, dan Pro, kini giliran Nova Premier yang unjuk gigi sebagai model AI paling mutakhir dari keluarga Nova. Dirilis pada Rabu, 30 April 2025, Nova Premier langsung menarik perhatian karena kemampuannya yang luar biasa dalam menangani berbagai tugas kompleks, seperti dalam hal teks, gambar, dan vidio. Tak main-main, model ini digadang-gadang mampu bersaing di kancah global, bahkan bisa berkolaborasi dengan AI dari raksasa teknologi lainnya seperti Meta, Anthropic, dan DeepSeek.
Baca juga: Amazon Kuiper Pesaing Starlink Masuk Indonesia
Peluncuran Nova Premier mempertegas ambisi Amazon untuk menjadi pemain utama dalam industri Large Language Model (LLM) yang semakin ramai dan kompetitif. Dengan segala fitur unggulannya, Nova Premier bukan cuma AI biasa. Ia adalah supervisor digital yang siap membantu berbagai sektor, mulai dari bisnis, software development, hingga riset berbasis AI.
AI Multifungsi dengan Pemahaman Mendalam
Berbeda dari model-model sebelumnya, Nova Premier dirancang untuk menyelesaikan tugas-tugas yang membutuhkan pemahaman konteks tingkat lanjut. Mulai dari pemrosesan teks, gambar, hingga video, Nova Premier siap bekerja tanpa perlu repot-repot diatur ulang. Meski belum mendukung input audio, kemampuan multimodalnya sudah sangat impresif.
Yang paling mencolok adalah kemampuan konteks panjang hingga satu juta token. Kalau dikonversikan, itu artinya Nova Premier bisa memahami dan memproses sekitar 750.000 kata dalam satu kali eksekusi, ini setara membaca satu novel panjang hanya dalam beberapa detik! Kemampuan ini memungkinkan model memproses dokumen hukum yang kompleks, basis kode besar, atau laporan riset multi-bab dengan sangat efisien.
Selain memahami data, Nova Premier juga bisa menyusun rencana langkah demi langkah dan mengeksekusinya menggunakan alat digital yang tepat. Ini sangat bermanfaat untuk otomasi proses bisnis, pengambilan keputusan cepat, hingga koordinasi proyek-proyek besar yang biasanya dikerjakan oleh tim manusia.
Terintegrasi Lewat Amazon Bedrock
Nova Premier bukan hanya canggih, tapi juga sangat fleksibel. Amazon menyediakan akses ke model ini melalui Amazon Bedrock, sebuah platform yang memungkinkan pengguna membangun aplikasi berbasis LLM tanpa harus repot dengan urusan teknis seperti konfigurasi server, GPU, atau pengaturan cloud.
Cukup gunakan API, dan kamu bisa langsung menyuntikkan kecerdasan Nova Premier ke dalam sistem atau produk digital yang sedang dikembangkan. Bahkan, kamu bisa menyesuaikan ukuran model, dari versi Premier yang powerful hingga Pro, Lite, dan Micro yang lebih ringan lewat proses model distillation. Dengan begitu, pengguna bisa mendapatkan efisiensi biaya dan latensi rendah sesuai kebutuhan spesifik.
Misalnya, perusahaan yang hanya butuh AI untuk menjalankan tugas-tugas ringan bisa menggunakan versi distilasi Nova Lite atau Micro. Sementara bagi yang butuh kekuatan penuh, versi Premier adalah pilihan utama.
Bukan yang Terbaik di Semua Tes, Tapi Tetap Mengagumkan
Meski mengusung banyak keunggulan, Nova Premier juga punya catatan penting. Dalam beberapa uji coba, seperti SWE-Bench Verified untuk pengujian coding, performanya masih berada di bawah Gemini 2.5 Pro milik Google. Begitu juga dalam tes GPQA Diamond dan AIME 2025 yang mengukur kemampuan matematika dan sains, hasilnya belum sepenuhnya memuaskan.
Namun, Amazon tak menampik hal ini. Mereka menegaskan bahwa Nova Premier bukanlah model yang difokuskan untuk penalaran mendalam ala OpenAI o4-mini atau DeepSeek R1. Sebaliknya, Nova Premier lebih difungsikan sebagai otak besar yang bisa melatih model-model AI lain melalui distilasi, yaitu semacam transfer ilmu dari AI guru ke AI murid yang lebih kecil dan efisien.
Artinya, Nova Premier bukan hanya produk akhir, tapi juga alat untuk menciptakan model AI baru yang lebih sesuai untuk kebutuhan tertentu. Ini membuka peluang besar bagi perusahaan dan developer untuk menciptakan solusi AI yang benar-benar sesuai dengan konteks bisnis mereka.
Siap Kolaborasi, Bukan Sekadar Kompetisi
Salah satu poin menarik dari Nova Premier adalah kemampuan integrasinya dengan AI dari vendor lain, seperti Meta dan DeepSeek. Di era AI yang semakin terbuka dan interoperabel, pendekatan kolaboratif seperti ini menjadi nilai plus. Amazon tampaknya tidak ingin hanya jadi kompetitor, tapi juga pemain yang membuka ruang kerja sama.
Fitur integrasi ini mempermudah penggunaan Nova Premier dalam sistem digital yang sudah memakai AI dari vendor lain, menjadikannya solusi yang sangat fleksibel dan adaptif untuk perusahaan besar maupun startup.
Tak hanya itu, Nova Premier juga bisa memimpin multi-step workflows, alias alur kerja yang kompleks dan panjang. Dengan akurasi yang tinggi, model ini dapat menggantikan peran manusia dalam mengatur, mengawasi, dan mengeksekusi tugas-tugas berlapis, seolah menjadi AI supervisor digital.
Baca juga: Amazon Investasi Besar di Anthropic, Perkuat Dominasi AI di Masa Depan
Amazon dan Visi AI-nya ke Depan
Sejak dikenalkan pertama kali di ajang AWS re:Invent pada Desember 2024, keluarga Nova terus berkembang. Tak hanya sekadar unjuk teknologi, Amazon serius menjadikan AI sebagai bagian penting dari strategi pertumbuhan jangka panjangnya. CEO Amazon, Andy Jassy, bahkan menyebut bahwa pendapatan dari layanan AI Amazon naik hingga tiga digit secara year-over-year.
Lebih dari 1.000 aplikasi AI generatif kini tengah dikembangkan oleh Amazon. Ini menunjukkan bahwa Nova Premier bukan hanya produk baru, ini juga bagian dari ekosistem besar yang sedang dibangun secara bertahap.
Dengan segala kecanggihannya, Nova Premier menjadi bukti bahwa Amazon tak mau tertinggal dalam balapan AI global. Ia hadir bukan untuk menggantikan model lain, tapi untuk mendorong inovasi baru, mempercepat kolaborasi, dan menjawab kebutuhan spesifik dari berbagai sektor.
Nova Premier mungkin bukan model AI yang sempurna, tapi ia adalah langkah besar dalam membangun masa depan di mana AI benar-benar menjadi mitra kerja yang pintar dan bisa diandalkan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(mo)
Tinggalkan Komentar