
Teknologi.id – OpenAI
mengumumkan sedang mengembangkan fitur terbarunya yaitu platform lowongan kerja
berbasis AI. Nantinya, platform ini akan memanfaatkan AI untuk menghubungkan
antara kandidat dengan perusahaan.
Apa itu AI Jobs Platform dari OpenAI?
AI Jobs Platform atau platform lowongan kerja berbasis AI merupakan
inovasi terbaru dari OpenAI. Platform ini bertugas untuk menghubungkan kandidat
pencari keja dengan perusahaan menggunakan teknologi AI yang mampu menganalisis
untuk menemukan kecocokan antara pekerja dengan perusahaan.
“Platform Lowongan Kerja OpenAI akan menyediakan kandidat yang
berpengetahuan luas dan berpengalaman di setiap level, serta peluang bagi siapapun
yang ingin memanfaatkan keahlian mereka. Kami juga akan menggunakan AI untuk
membantu menemukan kecocokan sempurna antara kebutuhan perusahaan dan kemampuan
yang ditawarkan oleh para pekerja” Tulis Fuji Simo dalam sebuah
postingan blog OpenAI.
Untuk mengembangkan platform pencari kerja ini, OpenAI bekerja sama dengan
beberapa perusahaan besar seperti Walmart, John Dere, Boston Consulting Group
and Accenture, Indeed, Texas Association of Business, Bay Area Council hingga
kantor gubernur Delaware untuk membantu agar semua orang memanfaatkan tawaran
AI.
Baca Juga: OpenAI Buka Akses Projects ChatGPT untuk Semua Pengguna, Gratis!
Ada Sertifikasi AI dan OpenAI Academy
AI kini digunakan oleh bidang pendidikan untuk membantu meningkatkan
efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar baik itu bagi pengajar maupun
pelajar.
Melalui tulisan blog nya, Simo menuliskan “Kami akan memperluas akademi
dengan menwarkan sertifikasi untuk berbagai tingkat kefasihan AI, mulai dari
dasar-dasar penggunaan AI di tempat kerja hingga pekerjaan khusus AI dan
rekayasa cepat”.
“Kami jelas akan menggunakan AI untuk mengajarkan AI. Siapa pun dapat
mempersiapkan sertifikasi dalam mode belajar ChatGPT dan mendapat sertifikasi
tanpa meninggalkan aplikasi” tambah Simo.
OpenAI menegaskan jika mereka berkomitmen akan mensertifikasi 10 juta
warga Amerika di tahun 2030 dan bekerja sama dengan Walmart.
Simo juga menegaskan bahwa OpenAI akan memastikan pelatihan yang mereka
tawarkan benar-benar berdasarkan pada kebutuhan perusahaan dan keterampilan
yang diperlukan untuk para pencari kerja agar dapat bekerja di perusahaan.
Open AI juga akan memberikan pelatihan dengan cara yang lebih spesifik
untuk membangun keterampilan dibandingkan dengan sertifikasi pad aumumnya.
“Intinya adalah memiliki niat yang kuat untuk mewujudkan masa depan yang ingin dibangun. Jika kita ingin memberikan lebih banyak kekuatan kepada banyak orang, kita perlu membantu dan memanfaatkan peluang yang ditawarkan AI. Perjalanan kita masih panjang, tetapi ini merupakan langkah penting ke arah yang benar” Tutup Simo.
Baca Juga: Survei TUC: 51% Pekerja Takut PHK Akibat AI, Ini Solusinya
Tantangan yang Harus Dihadapi di Era Teknologi AI
Kehadiran AI dalam dunia kerja membawa peluang besar, tetapi juga
menimbulkan tantangan serius. Semakin canggih AI yang dikembangkan, semakin
meningkatnya potensi penggantian posisi kerja dari manusia kepada teknologi/mesin
sehingga menyebabkan banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Menutip data dari CNBC hingga bulan Juli 2025 jumlah PHK di sektor
swasta mencapai lebih dari 806.000 dan merupakan angka tertinggi sejak tahun
2020. Hal ini juga selaras dengan hasil survei
dari Trades Union Congress (TUC) inggris yang menyatakan bahwa 51% dari 2.600
responden khawatir kehilangan pekerjaan akibat teknologi AI yang semakin
canggih.
Selain itu, baru-baru ini perusahaan perangkat lunak asal Amerika
Serikat, Salesforce juga memangkas 4.000 karyawan dan menggantikannya dnegan
AI.
Kesimpulan
Kehadiran AI Jobs Platform, ditambah dengan fitur sertifikasi dan
dukungan OpenAI Academy, menunjukan keseriusan OpenAI dalam membangun karir
digital berbasis kecerdasan buatan. Namun, tidak dapat dipungkiri AI juga menjadi
ancaman terutama soal PHK. N
Baca artikel dan berita lainnya di Google News
(SS)

Tinggalkan Komentar