Beda Jauh! Begini Perbandingan Internet Indonesia dengan Negara-negara Asia Tenggara

Anita Anggi Anggraeni . February 13, 2025

Perbandingan Internet Indonesia Asia Tenggara

Foto: broadbandsearch.net

Teknologi.id - Di era informasi yang serba cepat saat ini, akses internet yang cepat dan stabil bukan lagi sekedar kebutuhan, tetapi juga sebuah simbol dalam kemajuan suatu negara.

Indonesia, sebagai negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di Asia Tenggara, seharusnya mempunyai kecepatan internet yang mumpuni.

Namun kenyataannya, kecepatan internet kita masih kalah jauh dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Baca juga: Komdigi Mau Hadirkan Internet 100 Mbps Seharga Rp100 Ribuan, Kapan Bisa Dinikmati?

Laporan dari Komdigi

Kecepatan internet Indonesia masih tertinggal di Asia Tenggara, baik untuk mobile maupun fixed broadband.

Berdasarkan laporan Ookla melalui Speedtest Global Index (Desember 2024), Indonesia berada di peringkat 86 dari 110 negara di dunia dalam kategori internet mobile. Di tingkat ASEAN, Indonesia berada di posisi terbawah dengan kecepatan rata-rata 28,80 Mbps.

Meski mengalami sedikit peningkatan, posisi Indonesia kini justru disalip oleh Kamboja yang sebelumnya lebih lambat.

Sementara itu, Kementrian Komunikasi dan Digital (Komdigi) akan mencoba untuk menargetkan kecepatan internet mencapai 100 Mbps di masa depan.

Berikut adalah peringkat kecepatan internet mobile negara di Asia Tenggara:

  1. Singapura 129,13 Mbps (peringkat 15)
  2. Malaysia 105,36 Mbps (peringkat 20)
  3. Vietnam 86,96 Mbps (peringkat 37)
  4. Thailand 65,47 Mbps (peringkat 46)
  5. Laos 36,64 Mbps (peringkat 75)
  6. Filipina 36,36 Mbps (peringkat 77)
  7. Kamboja 32,27 Mbps (peringkat 82)
  8. Indonesia 28,80 Mbps (peringkat 86).

Pada kategori fixed boardband, posisi Indonesia pun tidak cukup baik. Negara kita berada di peringkat 121 dari 154 negara di dunia atau turun dari tiga posisi dari bulan sebelumnya, dan hanya sedikit lebih unggul dibandingkan Myanmar.

Kecepatan internet fixed boardband Indonesia hanya mencapai 32,07 Mbps. Ini menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal dibanding negara lain di Asia Tenggara.

Baca juga: Kecepatan Internet Indonesia Masih Jadi yang Paling Lelet di Kawasan ASEAN

Berbeda dengan Indonesia, Singapura justru tetap menjadi yang tercepat pada kategori ini. 

Berikut adalah peringkat kecepatan fixed boardband di Asia Tenggara:

  1. Singapura 330,98 Mbps (peringkat 1)
  2. Thailand 235,86 Mbps (peringkat 12)
  3. Vietnam 159,32 Mbps (peringkat 35)
  4. Malaysia 118,63 Mbps (peringkat 45)
  5. Filipina 93,76 Mbps (peringkat 58)
  6. Brunei Darussalam 76,60 Mbps (peringkat 83)
  7. Kamboja 46,14 Mbps (peringkat 108)
  8. Laos 40,06 Mbps (peringkat 114)
  9. Indonesia 32,07 Mbps (peringkat 121)
  10. Myanmar 28,94 Mbps (peringkat 124)

Tanggapan Komdigi

Melihat lambatnya kecepatan internet di Indonesia, Komdigi berencana untuk melelang frekuensi 1,4 GHz dengan pita 80 MHz pada kuartal pertama 2025.

Spektrum ini akan dialokasikan untuk broadband wireless access (BWA) guna menghadirkan layanan internet tetap nirkabel yang lebih cepat.

"Kita berharap di dalam nanti kita minta harga internet murah, tapi juga menjaga kualitasnya ya. Jadi, kualitasnya berharap itu dengan tarif yang murah bisa minimal 100 Mbps," ujar Dirjen Infrastruktur Digital Komdigi Wayan Toni Supriyanto pada selasa (5/2/2025) di Jakarta.

Tarif internet tetap pasca-lelang diperkirakan berada di kisaran Rp 100-150 ribu. Meskipun ekosistem spektrum 1,4 GHz masih terbatas, Komdigi optimis langkah ini dapat menjadi awal menuju akses internet yang lebih cepat dan terjangkau bagi masyarakat.

Sementara itu, Plt Direktur Penataan Spektrum Frekuensi Radio, Orbit Satelit, dan Standardisasi Infrastruktur Digital Komdigi mengungkapkan bahwa pemerintah juga berencana melelang tiga spektrum tambahan, yaitu 700 MHz, 2,6 GHz, dan 26 GHz.

Dengan pelepasan spektrum ini, penyedia layanan telekomunikasi diharapkan dapat menghadirkan internet yang lebih cepat, terjangkau, dan merata.

Selain meningkatkan kualitas jaringan, langkah ini juga bertujuan untuk memperluas akses internet ke lebih banyak wilayah di Indonesia.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(AAA)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar