ITB Ciptakan Cold Storage Tenaga Surya, Bantu Nelayan Jabar Simpan 3 Ton Ikan!

Anita Anggi Anggraeni . February 12, 2025
ITB cold storage
Foto: Mobile Cold Storage Solar Powered ITB


Teknologi.id - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkolaborasi dengan ITB untuk mengembangkan Mobile Cold Storage Solar Powered di Subang.

Fasilitas ini dirancang untuk menyimpan ikan hasil tangkapan nelayan dengan suhu 0 hingga -5 derajat Celsius dan kapasitas hingga 3 ton.

Cold storage ini menggunakan sistem PLTS off-grid dan didanai melalui dana Hibah Kompetitif 2024. Nantinya, fasilitas ini akan dimanfaatkan secara bersama oleh KUD Mandiri Mina Fajar Sidik di Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Subang.

Baca juga: ITB Berikan Konseling Bagi Mahasiswa Guna Atasi Trauma Pasca Insiden UAV

Tanggapan Penjabat Gubernur Jawa Barat

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menjelaskan bahwa Desa Blanakan dipilih karena potensinya dalam sektor perikanan, sehingga inovasi Mobile Cold Storage bertenaga surya diharapkan memberikan dampak nyata.

"Intinya yang kami harapkan ada kerja sama anatara Pemda Provinsi Jawa Barat dengan institusi pendidikan ITB untuk menyejahterakan rakyat," Ucap Bey pada hari Senin (3/2/2025). 

Saat meninjau langsung pemanfaatan fasilitas ini di hari yang sama, Bey menyatakan bahwa cold storage membantu nelayan memperpanjang masa simpan ikan, sehingga mereka tidak perlu menjual hasil tangkapan dengan harga rendah.

Pemprov Jabar dan ITB berencana mereplikasi fasilitas ini di berbagai lokasi lain di Jawa Barat.

Untuk mendukung hal tersebut, Bey mengundang perusahaan swasta melalui mekanisme Corporate Social Responsibility (CSR) dan berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan guna mendapatkan dukungan tambahan.

Harapan dari ITB

Wakil Rektor ITB Bidang Riset dan Inovasi, Brian Yuliarto, berharap inovasi Mobile Cold Storage Solar Powered dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Fasilitas ini dilengkapi PLTS Off Grid berdaya 7,7 KWp dengan kapasitas baterai 20 KWAh, serta memiliki biaya pemeliharaan yang sangat rendah.

"Kami juga sudah training tenaga di sini. Mudah-mudahan dapat meringankan warga dan di akhir dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar, Hermansyah Manap, menekankan bahwa fasilitas penyimpanan ikan sangat dibutuhkan, terutama di Desa Blanakan yang memiliki tingkat produksi tinggi saat musim ikan.

"Kalau tidak ada cold storage, ikan hasil tangkapan harus segera dijual, tapi harga saat itu sangat rendah," katanya.

Ketua KUD Mina Fajar Sidik Blanakan, Dasam, juga menilai bahwa fasilitas ini membantu menjaga kualitas ikan sejak penyimpanan hingga pemasaran.

"Sehingga dari mulai proses penyimpanan sampai dipasarkan mutu ikan tetap terjaga," kata dia.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(AAA)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar