Misi Transporter-15 SpaceX Berhasil Bawa 140 Muatan ke Orbit

Yasmin Najla Alfarisi . December 02, 2025


Foto: SpaceX

Teknologi.id - SpaceX berhasil meluncurkan 140 muatan ke roket Falcon 9 buatannya di Pangkalan Luar Angkasa Vandenberg, California, Jumat (28/11) lalu. Roket disetel untuk pergi ke satelit astronomi pribadi. Penerbangan dilakukan setelah dua hari ditunda saat proses pengisian oksigen cair (liquid oxygen) ke tingkat atas roket seharusnya sudah dilakukan. Menurut alasan dari komentator SpaceX, penundaan itu terjadi dikarenakan adanya masalah pada ground systems atau sistem pengaman kelistrikan ke tanah.

Falcon 9 lepas landas pada pukul 1.44 siang EST. Misi Transpoter-15 mulai menyebarkan muatan satelitnya sekitar 55 menit setelah penerbangan, dengan satelit terakhir diluncurkan 2 jam 45 menit setelah lepas landas.

Misi Transporter-15 ini menyusul penerbangan serupa pada Januari, Maret, dan Juni. SpaceX juga meluncurkan rideshare Bandwagon-3 dan -4 ke orbit rendah bumi (Low Earth Orbit) dengan inklinasi sedang pada bulan April dan November. 

SpaceX menjalankan misi Transporter-15 menggunakan Falcon 9, roket pendorong tahap pertama dengan nomor ekor B1071, salah satu roket yang paling sering diterbangkan perusahaan tersebut, dan ini merupakan penerbangannya yang ke-30. Ini adalah roket pendorong kedua yang menyelesaikan 30 misi hingga saat ini.

B1071 telah meluncurkan lima misi untuk National Reconnaissance Office, untuk penerbangan rideshare sebelumnya (tiga Transporter dan satu Bandwagon) dan misi Surface Water and Ocean Topography (SWOT) milik NASA.

Pelepasan ini mulanya dijadwalkan pada awal bulan November, tetapi ditunda karena adanya pembatasan sementara mengenai waktu peluncuran komersil oleh Federal Aviation Administration selama penutupan layanan pemerintah AS (government shutdown). Ditambah adanya isu lain yang menunda misi ini setelah pembatasan sudah diangkat, termasuk penundaan percobaan peluncuran pada 26 November.

Baca juga: SpaceX Siapkan Starlink Komunitas: Internet Murah untuk Desa dan Daerah Terpencil

Apa Saja Muatannya?

Foto: Seops

Dari 140 muatan dilepaskan, termasuk 13 lagi akan disebar menggunakan orbital transfer vehicles (OTV), menandakan muatan terbanyak kedua pada misi tumpangan (rideshare) SpaceX. Sejauh ini, hanya misi Transporter-1 di Januari 2021, dengan 143 muatan, bawaan yang lebih banyak, menggarisbawahi permintaan tinggi untuk layanan rideshare SpaceX.

Salah satu keuntungan dari program rideshare ini adalah menawarkan pemuat untuk melepaskan satelit mereka ke luar angkasa dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan meluncurkan roket sendiri. Program ini juga menawarkan beberapa jalur untuk meletakkan satelit mereka di roket.

Pada misi ini terdapat campuran dari klien baru dan klien lama. Salah satunya adalah Seops Space, yang menggunakan berbagai jenis mekanisme penyebaran dalam menyediakan layanan dan menebarkan muatan milik klien, di antaranya terdapat mekanisme Equalizer Flex, Ghost Trap Deployer, dan Keystone Separation System. Perusahaan yang berasal dari Texas ini bertanggung jawab atas pelepasan 11 satelit pada misi Transporter-15. 

Pengelola penting lainnya yang juga menerbangkan beberapa klien adalah Exolaunch, yang melepaskan satelit dari 59 klien dari tingkat atas Falcon 9.

Menutup bagian atas Transporter-15, posisi yang disebut sebagai 'topping' adalah satelit Formosat-8 milik Taiwan Space Agency (TASA). Dapat juga disebut sebagai Chi Po-lin atau FS-8A, satelit ini merupakan satelit pertama dari delapan satelit konstelasi yang direncanakan yang memiliki optical remote-sensing, atau penginderaan jarak jauh optik. TASA mengatakan pihaknya berencana untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa ini setiap tahun dengan konstelasi penuh yang akan dikerahkan pada tahun 2031.

Baca juga: Satelit Merah Putih 2 Milik Telkom Siap Diluncurkan Pakai Roket SpaceX

Transporter-15 juga membawa beberapa muatan milik pemerintah Eropa. Terdapat delapan satelit untuk IRIDE, imaging constellation milik Italia. Lalu ada juga satelit kembar HydroGNSS untuk Badan Luar Angkasa Eropa (ESA). HydroGNSS akan mempelajari daur air menggunakan sinyal satelit navigasi yang tercermin.  

Peluncuran berlangsung satu hari setelah negara-negara anggota ESA menyetujui kenaikan anggaran, termasuk untuk mendanai program transportasi luar angkasa dengan tujuan memperkuat akses otonom Eropa ke luar angkasa dengan mendukung pengembang kendaraan peluncur.

Misi Transporter-15 ini tidak hanya membawa satelit biasa, tetapi juga beberapa muatan yang unik. Salah satunya adalah Mauve, sebuah satelit astronomi komersial yang dikembangkan oleh Blue Skies Space. Mauve tidak membawa kamera biasa, melainkan teleskop ultraviolet kecil. Teleskop canggih ini akan menjadi mata baru bagi para astronom untuk mempelajari suar bintang (ledakan energi dari bintang) dan mengamati bintang-bintang muda yang diketahui menjadi 'rumah' bagi eksoplanet (planet di luar tata surya kita). Singkatnya, Mauve akan membantu kita lebih memahami perilaku bintang di galaksi kita.

Blue Skies Space menjual langganan yang memberikan periset waktu untuk mengamati di Mauve. Universitas dan lembaga penelitian di Eropa, Jepang, dan Amerika Utara telah membeli akses yang dimaksud, kata perusahaan tersebut.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(yna/sa)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar