Download Teknologi App
Teknologi.id – Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, sebagai tersangka dalam kasus pengadaan laptop Chromebook untuk program Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Penetapan status tersangka ini memicu pertanyaan publik mengenai posisi Nadiem di perusahaan teknologi GoTo. Menanggapi hal tersebut, manajemen GoTo langsung memberikan klarifikasi resmi.
Baca juga: GoTo dan Maxim Benarkan Perwakilan Ojol yang Bertemu Gibran Adalah Mitra Resmi
GoTo Tegaskan Nadiem Sudah Tidak Terlibat Sejak 2019
Direktur Public Affairs & Communications GoTo, Ade Mulya, menegaskan bahwa Nadiem Makarim tidak lagi memiliki jabatan apa pun di GoTo maupun Gojek sejak Oktober 2019.
“Sejak mengundurkan diri dari posisinya sebagai Presiden Komisaris, Nadiem sudah tidak memiliki peran, kewenangan, maupun keterlibatan dalam kegiatan operasional atau manajemen GoTo,” jelas Ade.
Ia juga menegaskan, Nadiem bukanlah pemegang saham pengendali GoTo, sehingga kasus hukum yang menjeratnya saat ini tidak ada kaitannya dengan perusahaan.
Tidak Ada Hubungan dengan Kasus Chromebook
GoTo menegaskan bahwa selama Nadiem menjabat sebagai Mendikbudristek, seluruh kegiatan operasional perusahaan tidak pernah terkait dengan tugas maupun kewenangan kementerian, termasuk dalam proses pengadaan Chromebook di Kemendikbudristek.
Dengan demikian, GoTo memastikan perusahaannya tidak memiliki kaitan dengan kasus hukum yang tengah dihadapi Nadiem.
Komitmen GoTo sebagai Perusahaan Publik
Sebagai perusahaan publik, GoTo menekankan pentingnya tata kelola perusahaan yang transparan, akuntabel, dan sesuai aturan hukum.
“GoTo tetap berkomitmen memberikan dampak positif bagi jutaan pengguna, mitra driver, serta pelaku UMKM di Indonesia. Fokus kami tetap pada pengembangan ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan,” tegas Ade.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
Tinggalkan Komentar