Teknologi.id - Akhir-akhir ini, istilah lavender marriage atau pernikahan lavender ramai menjadi topik perbincangan di media sosial. Lantas, apa itu lavender marriage?
Mengutip dari Marriage.com, lavender marriage adalah pernikahan antara seorang pria dan wanita di mana salah satu pihak adalah heteroseksual, sementara pihak lainnya adalah homoseksual atau lesbian. Pernikahan ini sering kali dilakukan untuk menyembunyikan orientasi seksual salah satu pihak.
Baca juga: Viral di Sosmed Istilah Jam Koma, Apa Itu?
Sejarah dan Tujuan Lavender Marriage
Secara historis, lavender marriage menjadi solusi bagi individu yang merasa perlu menyembunyikan orientasi seksual mereka karena tekanan masyarakat atau untuk melindungi karier mereka, terutama di kalangan figur publik.
Pasangan dalam pernikahan ini biasanya tidak menikah karena cinta, tetapi lebih karena kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma sosial yang berlaku.
Istilah "lavender" sendiri diasosiasikan dengan warna yang mencerminkan campuran gender, sehingga dianggap relevan untuk menggambarkan situasi ini.
Dampak Emosional dan Sosial
Pasangan yang menjalani lavender marriage sering menghadapi konflik antara citra publik yang mereka tunjukkan dengan identitas pribadi yang sebenarnya. Ketidaksesuaian ini dapat menyebabkan tekanan emosional yang signifikan, termasuk:
- Kecemasan
- Depresi
- Krisis identitas
Selain itu, mereka harus menghadapi tantangan sosial, seperti menjaga rahasia, menghadapi spekulasi publik, atau hidup dengan rasa bersalah karena tidak sepenuhnya jujur kepada orang-orang di sekitar mereka.
Baca juga: Muncul Istilah Strawberry Generation di Kalangan Anak Muda, Apa Itu?
Dampak bagi Anak-anak
Anak-anak yang lahir dari lavender marriage juga menghadapi tantangan tersendiri. Beberapa di antaranya meliputi:
- Kebingungan Identitas
Anak-anak mungkin merasa bingung tentang dinamika keluarga mereka jika mengetahui bahwa pernikahan orang tua mereka bukan berdasarkan cinta. - Tekanan Emosional
Mereka bisa mengalami tekanan karena harus menjaga rahasia keluarga atau menghadapi stigma dari masyarakat. - Pertanyaan tentang Hubungan Keluarga
Anak-anak mungkin mempertanyakan hubungan emosional dan peran orang tua mereka dalam kehidupan keluarga.
Lavender marriage adalah bentuk pernikahan yang muncul sebagai respons terhadap tekanan sosial untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma heteronormatif.
Meski menawarkan solusi sementara bagi individu yang ingin melindungi privasi atau karier mereka, pernikahan ini sering kali membawa konsekuensi emosional yang mendalam, baik bagi pasangan maupun anak-anak mereka.
Dalam masyarakat yang semakin inklusif, kebutuhan akan lavender marriage diharapkan dapat berkurang seiring meningkatnya penerimaan terhadap berbagai orientasi seksual.
(dwk)
Tinggalkan Komentar