AI Bisa Prediksi dan Cegah Korosi, Solusi Efektif Hemat Triliunan di Industri Migas

Teknologi.id . April 10, 2025

AI cegah korosi industri migas

Teknologi.id - Korosi pada struktur baja statis masih menjadi "musuh dalam selimut" di industri minyak dan gas. Selain membebani biaya perawatan, kerusakan akibat korosi juga mengancam keselamatan dan kelangsungan operasional. Tak main-main, kerugiannya bisa mencapai US$20 miliar (Rp320 triliun) setiap tahun. 

Namun, sejumlah studi menyebut bahwa strategi prediksi dan pencegahan korosi yang efektif berpotensi memangkas kerugian tersebut hingga 15–35%. Itu berarti industri global bisa menghemat biaya hingga Rp110 triliun setiap tahunnya.

Melihat besarnya potensi efisiensi ini, perusahaan teknologi asal Indonesia, Sagara Technology, menghadirkan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang khusus untuk menghadapi permasalahan korosi secara proaktif.

Baca juga: Riset Terbaru: Kolaborasi Manusia dan AI Tingkatkan Produktivitas Kerja hingga 16,4%

Solusi Teknologi untuk Masalah Lama

Sagara Technology memanfaatkan pendekatan berbasis data dan AI dalam mengembangkan sistem deteksi dan prediksi korosi yang menyasar aset-aset statis industri migas. Solusi ini tidak hanya mengandalkan teknologi mutakhir, tetapi juga pendekatan teknis yang mendalam untuk menganalisis dan memproyeksikan kerusakan akibat korosi.

Adapun fitur utama yang ditawarkan oleh sistem ini meliputi:

  • Pemrosesan Data yang Canggih
    Sistem ini dilengkapi metode preprocessing yang kuat untuk memastikan data korosi telah dibersihkan dan divalidasi, sehingga hasil analisis menjadi lebih akurat dan dapat diandalkan.

  • Analisis Statistik Mendalam
    Sagara Technology memetakan berbagai faktor yang memengaruhi korosi, seperti suhu, kelembaban, tingkat keasaman (pH), kadar klorida, serta keberadaan gas korosif seperti CO₂ dan H₂S. Analisis ini bertujuan untuk menemukan pola dan korelasi antar variabel yang memicu korosi.

  • Prediksi Laju Korosi Berbasis AI
    Dengan menggunakan algoritma machine learning, sistem mampu memprediksi laju korosi dalam berbagai kondisi lingkungan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menyusun jadwal pemeliharaan yang lebih presisi, menghindari kerusakan mendadak yang berisiko besar.

  • Rekomendasi Strategis yang Terintegrasi
    Solusi yang ditawarkan tidak hanya memberikan prediksi, tetapi juga rekomendasi tindakan yang dapat langsung diintegrasikan ke dalam sistem operasional perusahaan. Ini membantu tim teknis mengambil keputusan cepat dan tepat berbasis data.

Relevansi Tinggi di Industri Migas Indonesia

Dengan kondisi geografis dan iklim tropis yang ekstrem, banyak aset migas di Indonesia beroperasi dalam lingkungan yang sangat rentan terhadap korosi. Di sisi lain, pemantauan secara manual sering kali terlambat mendeteksi kerusakan. Teknologi prediktif seperti yang dikembangkan oleh Sagara Technology dinilai mampu menjawab tantangan ini secara efisien.

Dengan pemanfaatan solusi ini, perusahaan migas dapat:

  • Menurunkan risiko kegagalan peralatan secara tiba-tiba

  • Menghemat anggaran pemeliharaan dalam jangka panjang

  • Meningkatkan standar keselamatan kerja

  • Memperpanjang masa pakai aset vital

AI cegah korosi industri migas

Baca juga: Bill Gates Ramal Manusia di Masa Depan Cuma Perlu Kerja 2 Hari Seminggu Berkat AI

Transformasi Digital Menuju Operasi yang Lebih Andal

Solusi Sagara Technology dirancang sebagai sistem end-to-end yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Platform ini mengintegrasikan pemantauan waktu nyata, model prediktif berbasis AI, hingga dashboard rekomendasi otomatis yang mudah digunakan.

Dito Eka Cahya, CTO Sagara Technology, menyampaikan bahwa tim mereka siap berkolaborasi dengan pelaku industri migas yang ingin mengadopsi teknologi ini untuk memperkuat manajemen aset dan meningkatkan efisiensi operasional jangka panjang.

"Dengan solusi ini, kami berharap bisa membantu perusahaan menghadapi tantangan korosi bukan lagi sebagai masalah besar, tetapi sebagai peluang untuk menciptakan efisiensi dan keunggulan operasional," ujar Dito.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)


author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar