Sejarah Baru! Gen Z Nepal Gelar Pemilu Online di Discord

Teknologi.id . September 14, 2025

Teknologi.id - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, generasi muda di Nepal menggelar pemilihan pemimpin negara melalui Discord, platform komunikasi yang biasanya dipakai gamer. Fenomena ini muncul setelah pemerintah Nepal di bawah kepemimpinan KP Sharma Oli memblokir berbagai media sosial populer seperti Facebook, Instagram, dan TikTok.

Langkah pemerintah justru memicu gelombang protes besar, terutama dari Generasi Z yang merasa diabaikan oleh sistem politik tradisional. Mereka kemudian berinisiatif menciptakan ruang demokrasi digital sendiri.

Baca juga: ChatGPT Jadi Sahabat Gen Z? Sam Altman Bilang: Jangan Terlalu Bergantung!

Pemilu Digital di Server “Youth Against Corruption”

Gerakan ini terpusat di sebuah server Discord bernama Youth Against Corruption, yang kini beranggotakan lebih dari 130.000 orang. Di sana, mereka berdiskusi, berbagi laporan lapangan, hingga mengadakan pemungutan suara online.

Tokoh yang akhirnya terpilih adalah Sushila Karki, mantan Ketua Mahkamah Agung Nepal yang dikenal dengan sikap antikorupsinya. Ia meraih lebih dari 50% suara dalam polling internal. Setelah pengumuman, Karki dikabarkan langsung bertemu Presiden Nepal dan pimpinan militer untuk membicarakan langkah berikutnya.

Mengapa Discord yang Dipilih?

Discord dipandang lebih aman dan fleksibel dibanding platform lain. Server ini dilengkapi channel khusus untuk:

  • Diskusi strategi gerakan

  • Laporan lapangan

  • Verifikasi fakta

  • Polling dengan sistem moderasi ketat

Fitur voice chat, video call, hingga bot otomatis dimanfaatkan secara maksimal untuk menjaga koordinasi.

Politik Digital vs Sistem Tradisional

Meskipun pemilu Discord ini tidak memiliki legalitas formal, para peserta menganggapnya sebagai bentuk ekspresi politik sah. Banyak pengamat menilai, langkah ini menandai pergeseran cara generasi muda berpartisipasi dalam politik, dari jalur tradisional menuju platform digital.

Namun, kritik tetap ada. Beberapa pihak mempertanyakan validitas pemilih karena tidak ada verifikasi identitas atau kewarganegaraan. Pemerintah Nepal pun belum mengakui hasil voting tersebut.

Meski begitu, bagi generasi muda, pemilu digital ini adalah simbol perlawanan terhadap sistem politik yang dianggap stagnan dan eksklusif. Hasil polling Discord hanya berlaku sementara sebagai penentuan figur pemimpin interim, bukan pengganti pemilu nasional yang diatur dalam konstitusi.

Baca juga: Inilah Cara Mudah Menambah Admin Server di Discord

Sejarah Baru Demokrasi Digital

Fenomena ini menjadi bukti nyata bahwa teknologi bisa mengubah wajah demokrasi. Dari ruang gamer, Discord kini berevolusi menjadi panggung politik alternatif bagi Gen Z Nepal. Terlepas dari legalitasnya, pemilu digital ini telah mencatat sejarah baru dalam dunia politik global.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

Share :