Apple Kehilangan Lagi, Jenius AI Kini Resmi Direkrut Meta

Mohammad Owen . September 08, 2025

Sumber: Bloomberg

Teknologi.id - Industri kecerdasan buatan (AI) kembali heboh. Jian Zhang, peneliti utama AI di bidang robotika Apple, resmi hengkang dan bergabung dengan Meta Platforms Inc. Kabar ini dilaporkan Bloomberg pada Senin (8/9/2025) dan langsung menggemparkan dunia teknologi.

Langkah ini menambah daftar panjang talenta top Apple yang “dibajak” oleh Meta, menegaskan bahwa persaingan merekrut jenius AI kini semakin sengit.

Baca juga: Google Resmi Ungkap Batasan Penggunaan Gemini: Wajib Tahu Sebelum Pakai!

Jian Zhang: Dari Apple ke Meta Robotics Studio

Jian Zhang bukan nama sembarangan. Di Apple, ia memimpin tim kecil yang fokus pada otomasi dan penerapan AI dalam produk robotika. Kontribusinya krusial untuk ambisi Apple di ranah robotik, mulai dari mesin meja bergerak hingga lengan robot yang siap untuk ritel dan manufaktur.

Kini, ia memilih berlabuh ke Meta Robotics Studio, divisi di bawah Reality Labs yang fokus pada robotika dan AI. Perekrutan ini memperkuat ambisi Meta, tidak hanya di kacamata pintar dan fitur AI media sosial, tetapi juga di sistem operasi dan robot humanoid.

Apple Kehilangan Banyak Talenta AI

Kepindahan Jian Zhang memperpanjang krisis talenta di Apple. Sebelumnya, beberapa peneliti dari tim Foundation Models Apple juga hengkang, termasuk John Peebles dan Nan Du ke OpenAI, serta Zhao Meng ke Anthropic PBC.

Yang paling mencuri perhatian adalah hengkangnya Ruoming Pang, otak di balik Apple Foundation Models, ke Meta dengan mahar fantastis senilai 200 juta USD (sekitar Rp 3,3 triliun). Pang juga membawa sejumlah anggota timnya, termasuk Tom Gunter, Mark Lee, dan Bowen Zhang, ke Meta Superintelligence Labs (MSL).

Gejolak Internal di Apple

Sumber internal Apple menyebut, moral tim makin merosot karena perusahaan lebih mengandalkan teknologi pihak ketiga dibanding membangun model AI sendiri. Apple pun tengah mempertimbangkan kemitraan dengan OpenAI, Anthropic, dan Google untuk memperkuat Siri generasi baru yang direncanakan rilis 2026. Strategi ini menimbulkan kekecewaan di kalangan peneliti yang ingin Apple tetap inovatif secara mandiri.

Meta Incar AGI, Tapi Tantangan Besar

Meski agresif merekrut talenta AI, Meta juga menghadapi tantangan. Ambisi Mark Zuckerberg mengembangkan Artificial General Intelligence (AGI) lewat MSL menuai pujian, tapi beberapa peneliti top yang masuk dengan gaji tinggi justru mundur. Artinya, mempertahankan talenta brilian dalam jangka panjang bukan hal mudah.

Perang AI yang Kian Memanas

Hengkangnya Jian Zhang dan sederet nama besar menegaskan: perang AI bukan sekadar teknologi, tapi juga perebutan otak-otak cemerlang. Apple mengejar ketertinggalan lewat kolaborasi eksternal, sementara Meta membangun ekosistem internal dengan talenta kelas dunia. Di tengah persaingan ini, OpenAI, Google, dan Anthropic juga terus memperkuat posisi.

Baca juga: 20 Contoh Prompt Gemini Miniatur AI yang Lagi Viral, Tinggal Copas!

Masa Depan AI Ditentukan Talenta

Kehilangan satu peneliti mungkin terdengar biasa, tapi di dunia AI yang berkembang cepat, satu jenius bisa percepat riset dan produk secara signifikan. Apple berada di persimpangan: terus kehilangan talenta atau berbenah strategi. Sementara itu, Meta semakin menunjukkan ambisi menguasai masa depan AI.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(mo)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar