Meta Kembangan Mesin Pembaca Pikiran Berbasis AI, Mau Saingi Neuralink?

Umi Zakiyatun Khasanah . February 17, 2025
Mesin pembaca pikiran META
Foto: ledge.ai


Teknologi.id - Salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, yaitu perusahaan induk dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp — Meta kembali muncul dan mencuri perhatian dunia teknologi dengan mengungkap inovasi terbaru mereka mengenai mesin pembaca pikiran manusia berbasis kecerdasan buatan (AI).

Teknologi inovasi ini dikabarkan mampu menerjemahkan aktivitas otak manusia menjadi teks, tanpa memerlukan implan fisik atau perangkat khusus yang dikenakan langsung di kepala.

Cara Kerja Teknologi Pembaca Pikiran Meta

Mesin yang dikembangkan oleh tim AI dan neurosains Meta ini menggunakan sistem AI bernama Brain2Qwerty yang bekerja dengan membaca sinyal magnetik dari neuron di otak melalui teknologi Magnetoencephalography (MEG).

Selama proses pengujian, peserta penelitian duduk di dalam pemindai MEG yang menyerupai pengering rambut raksasa.

Pemindai ini menangkap sinyal otak saat peserta mengetik, dan AI mempelajari pola aktivitas tersebut untuk menghubungkannya dengan huruf-huruf yang diketik.

Dalam percobaan yang dilakukan di Pusat Kognisi, Otak, dan Bahasa Basque, Spanyol, otak 35 relawan dipindai menggunakan mesin MEG dengan kecepatan 1.000 bingkai per detik.

Hasilnya cukup mengesankan, dengan tingkat akurasi hingga 81% pada beberapa relawan, meskipun rata-rata akurasi berada di angka 68%.

Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Ini

Kelebihan:

  • Pendekatan non-invasif: Tidak memerlukan operasi atau implan fisik.
  • Potensi besar di dunia medis: Membantu pasien dengan gangguan saraf atau cedera otak.
  • Akurasi yang terus meningkat: Dengan pengembangan lebih lanjut, akurasi pembacaan gelombang otak akan semakin baik.

Kekurangan:

  • Ukuran besar dan berat: Mesin ini sebesar lemari es dan berbobot setengah ton.
  • Keterbatasan lingkungan: Hanya dapat beroperasi di ruangan yang terlindung dari medan magnet bumi.
  • Sensitivitas gerakan: Akurasi pembacaan akan terganggu jika kepala pengguna bergerak.

Perbandingan dengan Teknologi Neuralink

Sebelum Meta, perusahaan milik Elon Musk, Neuralink juga mengembangkan teknologi serupa yang memungkinkan pengguna mengontrol komputer hanya dengan berpikir.

Namun, berbeda dengan Meta, Neuralink memerlukan implan chip langsung ke otak melalui operasi elektif.

Meskipun pendekatan Neuralink lebih invasif, teknologi ini telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dengan pasien pertama yang berhasil menggunakan chip otak untuk bermain gim, menjelajahi internet, dan berinteraksi di media sosial.

Masa Depan Teknologi Pembaca Pikiran

Meta menegaskan bahwa proyek ini masih dalam tahap penelitian awal dan belum dirancang untuk penggunaan komersial dalam waktu dekat.

Namun, pendekatan non-invasif ini memberikan harapan besar untuk menciptakan teknologi komunikasi baru yang revolusioner, khususnya bagi individu dengan keterbatasan fisik.

Dengan perkembangan AI yang semakin pesat, bukan tidak mungkin dalam beberapa tahun ke depan, teknologi pembaca pikiran ini akan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita.

Dunia sedang menyaksikan masa depan yang semakin dekat dengan batas antara pikiran manusia dan teknologi menjadi semakin tipis.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(uzk)


author1
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar