Foto: The New York Times Teknologi.id - Korea Selatan akan menguji pengenalan wajah bertenaga AI untuk melacak kasus Covid-19. Walikota Bucheon, Jang Deog-cheon mengatakan bahwa proyek tersebut akan dimulai pada bulan Januari di tahun depan di sebuah kota di antara ibu kota negara Seoul dan Incheon, Bucheon, dengan populasi lebih dari 800.000 jiwa. Sistem proyek akan melacak pergerakan pergerakan pasien COVID-19, serta kontak dekat mereka melalui analisis rekaman lebih dari 10.000 kamera CCTV. Pemerintah Korea Selatan memberikan dana sebesar 1,6 miliar won atau setara dengan $ 1,3 juta ke dalam proyek tersebut, dengan Bucheon yang menambahkan 500 juta won. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi beban para tim pelacak COVID-19 yang sudah bekerja sangat keras. Dikatakan juga bahwa teknologi pengenalan wajah akan memungkinkan pelacakan lebih cepat. Dengan sistem bertenaga AI yang dapat melacak hingga sepuluh orang dalam kurun waktu 5-10 menit, mesin tersebut akan lebih efisien daripada secara manual yang membutuhkan waktu sekitar setengah jam atau lebih untuk satu orang yang dilacak. Kementerian Sains dan ICT mengatakan tidak memiliki rencana saat ini untuk memperluas proyek ke tingkat nasional. Namun, banyak protes dari kalangan pembela hak asasi manusia yang mengatakan sangat salah untuk memantau dan mengontrol publik melalui CCTV menggunakan uang pembayar pajak dan tanpa persetujuan dari publik. Baca Juga: Peneliti Ciptakan Permen Karet Pemutus Transmisi Covid-19 Pemerintah Bucheon mengatakan bahwa tidak ada masalah pelanggaran privasi dari teknologi karena mesin tersebut menempatkan mosaik di wajah siapapun yang bukan subjek. Mengatasi permasalah tersebut juga, Proposal rencana Bucheon tersebut mengatakan bahwa persetujuan seseorang harus diperoleh sebelum sistem dapat mengakses informasinya. (TTD)
Tinggalkan Komentar