
Teknologi.id - Kamu mungkin pernah mengalami momen canggung itu - menerima telepon penting dari klien asing, tapi bahasa menjadi tembok yang tak teratasi. Atau saat keluarga di luar negeri menelepon, dan percakapan terasa terputus-putus oleh terjemahan manual. Mulai hari ini, Apple menjanjikan solusi untuk masalah klasik ini dengan fitur yang bisa dibilang... hampir ajaib.
Berdasarkan pengumuman resmi Apple pekan lalu, iPhone akan segera mampu menerjemahkan percakapan telepon secara real-time dalam 18 bahasa utama. Teknologi ini bukan sekadar gimmick - menurut tim pengembang Apple, akurasinya mencapai 95% untuk percakapan sehari-hari, setara dengan penerjemah manusia profesional. Simak bagaimana fitur ini bekerja dan mengapa bisa mengubah cara kita berinteraksi lintas negara.
Seperti Sihir yang Bekerja Dibalik Layar iPhone
Fitur yang dijuluki "CrossTalk" ini memanfaatkan kombinasi tiga teknologi mutakhir. Pertama, model neural engine khusus di chip A18 Bionic yang bekerja seperti penerjemah simultan di PBB, tapi dalam saku kamu. Kedua, database linguistik yang terus diperbarui melalui machine learning - setiap kali kamu menggunakan fitur ini, sistemnya semakin pintar.
Yang paling mengesankan, semua proses terjadi secara on-device. Artinya, percakapan intimmu dengan kolega Jepang atau nenek di Belanda tetap terjaga kerahasiaannya. Tak ada data yang dikirim ke cloud, tak ada rekaman yang disimpan.
"Kami ingin menciptakan pengalaman seperti memiliki penerjemah pribadi di telinga Anda," jelas Craig Federighi, Senior VP Software Engineering Apple, dalam demo terbatas untuk TechCrunch.
Pengalaman Telepon yang Lebih Dari Biasanya
Bayangkan skenario ini: Kamu menelepon hotel di Paris untuk memesan kamar. Begitu pihak hotel mengangkat, muncul opsi "Terjemahkan ke Bahasa Indonesia" di layar. Ketuk satu kali, dan segala yang dikatakan resepsionis terdengar dalam bahasa kita. Kamu berbicara dalam bahasa Indonesia, dan si resepsionis mendengarnya dalam bahasa Prancis yang sempurna.
Yang membedakan dari aplikasi penerjemah biasa adalah naturalisasinya. Sistem ini tidak menghasilkan suara robotik yang kaku, tapi mempertahankan intonasi dan gaya bicara asli. Bahkan untuk bahasa seperti Mandarin yang memiliki banyak homofon, algoritmanya mampu membedakan makna berdasarkan konteks percakapan.
Keterbatasan serta Tantangan yang Membayangi
Tentu tak ada teknologi yang sempurna. Dalam pengujian awal, beberapa media menemukan bahwa istilah teknis atau slang lokal masih sering salah terjemah. Bahasa dengan dialek kuat seperti Bahasa Arab atau Tionghoa juga memerlukan adaptasi khusus.
"Fitur ini luar biasa untuk percakapan bisnis dasar atau komunikasi sehari-hari," tulis ulasan awal dari The Verge. "Tapi jangan harap bisa digunakan untuk menerjemahkan puisi atau diskusi filosofis yang mendalam."
Apple sendiri mengakui bahwa ini adalah versi 1.0. Mereka berjanji akan terus menyempurnakan melalui pembaruan iOS berkala, termasuk penambahan bahasa daerah di masa depan.
Baca juga: Apple Intelligence Muncul dalam Versi Terbaru, Apa Hal Baru yang Ditawarkan?
Membuat Dunia Menjadi Lebih Terhubung
Banyak hal yang dapat menjadi implikasi dari adanya teknologi canggih milik Apple ini. Misalnya, pengusaha kecil bisa menjangkau pasar global tanpa hambatan bahasa, tenaga kesehatan mampu berkomunikasi dengan pasien asing dalam situasi darurat, dan terakhir keluarga multibahasa akhirnya bisa berbicara tanpa "lost in translation".
Menurut analis dari Forrester Research, teknologi semacam ini bisa meningkatkan produktivitas bisnis global hingga 18% hanya dengan mengurangi miskomunikasi. Sementara pakar pendidikan melihat potensi besar untuk pembelajaran bahasa asing - bayangkan bisa berlatih percakapan langsung dengan native speaker!
Tersedia untuk iPhone dan iOS Generasi Terbaru
Fitur CrossTalk akan hadir pertama kali di iPhone 16 series dan iPhone 15 Pro, sebagai bagian dari iOS 18 yang dijadwalkan rilis September mendatang. Untuk perangkat lama, sayangnya tidak akan didukung karena keterbatasan hardware.
Yang menarik, Apple menyatakan fitur ini akan gratis tanpa biaya langganan - berbeda dengan kebanyakan layanan penerjemah profesional yang memungut bayaran per menit. Keputusan yang cukup mengejutkan dari perusahaan yang biasanya menjual segala fitur premium.
Dalam kitab suci, menara Babel runtuh karena manusia mulai berbicara dalam bahasa berbeda. Kini, Apple mencoba membangun jembatan atas reruntuhan itu - bukan dengan menyatukan bahasa, tapi membuat perbedaan bahasa tak lagi relevan.
Teknologi ini mungkin belum sempurna, tapi ia mewakili visi masa depan dimana batas-batas geografis dan kultural semakin tipis. Suatu hari nanti, anak-anak mungkin akan bertanya: "Dulu benar-benar ada zaman dimana orang tidak bisa bicara dengan siapa pun di dunia hanya karena beda bahasa?". Dan ketika hari itu tiba, kita akan ingat bahwa revolusi kecil ini dimulai dari sebuah ponsel di saku kita.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(ipeps)
Tinggalkan Komentar