Rudal Balistik Iran Jebol Iron Dome: Titik Lemah Pertahanan Israel Terungkap

Teknologi.id . June 17, 2025
serangan Iran ke Israel 2025
Foto: CNN


Teknologi.id - Dalam beberapa hari terakhir, situasi di Timur Tengah memanas. Iran meluncurkan serangan besar-besaran ke wilayah Israel sebagai balasan atas serangan sebelumnya yang dilakukan Israel ke berbagai titik penting di Iran, termasuk fasilitas nuklir dan wilayah sipil. Serangan balasan ini diberi nama Operation Honest Promise 3 dan terjadi sejak Sabtu (14/6) hingga Minggu (15/6).

Yang mengejutkan dunia, rudal-rudal balistik Iran berhasil menembus sistem pertahanan udara Israel yang dikenal sangat canggih, Iron Dome. Beberapa video yang memperlihatkan rudal menghantam wilayah Israel pun viral di media sosial.

Kenapa Iron Dome Bisa Jebol?

Selama ini, Iron Dome dikenal sebagai sistem pertahanan udara paling efektif di dunia. Dirancang untuk menghadang roket dan artileri jarak pendek, sistem ini punya tingkat keberhasilan lebih dari 90% dalam mencegat ribuan roket. Setiap unit Iron Dome terdiri dari baterai peluncur yang mampu menembakkan rudal pencegat Tamir untuk menghancurkan ancaman di udara sebelum jatuh ke permukiman.

Namun ternyata, Iron Dome tidak dirancang untuk menghadapi rudal balistik berkecepatan tinggi seperti yang digunakan Iran—misalnya Shahab-3, Zolfaghar, hingga rudal hipersonik Fattah-1. Rudal jenis ini mampu melaju dengan kecepatan lebih dari 5 Mach (lima kali kecepatan suara) dan melintasi atmosfer dalam lintasan tinggi. Dengan daya jangkau ratusan hingga ribuan kilometer, serta potensi membawa hulu ledak besar, rudal-rudal ini jadi tantangan berat bagi Iron Dome.

Analis pertahanan menilai bahwa salah satu cara untuk melemahkan Iron Dome adalah dengan meluncurkan banyak rudal secara bersamaan. Ketika jumlah serangan sangat banyak, sistem pertahanan pun kewalahan dan tidak mampu menahan semuanya.

Baca juga: Serangan Israel Hantam Stasiun TV Pemerintah Iran Saat Siaran Langsung, 1 Orang Tewas

Pertahanan Israel Bukan Hanya Iron Dome

Israel sebenarnya memiliki sistem pertahanan udara berlapis. Iron Dome hanya bertugas menghadang roket jarak dekat yang mengancam area permukiman. Untuk rudal balistik dan ancaman dari jarak menengah, Israel mengandalkan sistem:

  • David’s Sling: Menangkis rudal jarak menengah hingga 299 km menggunakan teknologi hit-to-kill.

  • Arrow 2: Menghancurkan rudal balistik di fase terminal, saat rudal menukik menuju sasaran.

  • Arrow 3: Mencegat rudal balistik di luar angkasa sebelum masuk atmosfer.

Sistem ini dirancang bukan untuk mencegat setiap peluru yang datang, tetapi untuk melindungi area sensitif seperti kota besar, pangkalan militer, dan infrastruktur penting.

Apa yang Bisa Kita Pelajari?

Serangan Iran ini memperlihatkan bahwa tidak ada sistem pertahanan yang benar-benar sempurna. Bahkan sistem sekelas Iron Dome pun bisa jebol jika diserang secara masif dan dengan teknologi canggih. Israel, dengan segala kehebatannya di bidang pertahanan, tetap harus terus mengembangkan teknologi baru agar mampu menghadapi tantangan modern seperti rudal hipersonik dan serangan simultan.

Kejadian ini juga menjadi peringatan bahwa konflik di Timur Tengah masih jauh dari kata selesai. Ketegangan antara Iran dan Israel bisa membawa dampak besar, tidak hanya di kawasan tapi juga secara global.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar