China Larang Chip Nvidia, Huawei Hadirkan Alternatif Chip AI Lokal

Farsya Sabila . September 24, 2025
Foto: domainb


Teknologi.id - Huawei resmi memperkenalkan chip kecerdasan buatan (AI) terbaru dan infrastruktur komputasi canggih yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas pemrosesan serta menyaingi Nvidia. Peluncuran ini terjadi setelah pemerintah China melarang perusahaan domestik membeli chip AI Nvidia, termasuk prosesor RTX Pro 6000D yang khusus dibuat untuk pasar Tiongkok.

Langkah pemerintah China ini merupakan bagian dari strategi memperkuat kedaulatan teknologi di tengah ketegangan geopolitik dengan Amerika Serikat. Sebelumnya, Washington membatasi ekspor chip canggih ke Beijing untuk mengendalikan perkembangan teknologi AI dan superkomputer di China. Dengan larangan ini, Beijing mendorong perusahaan lokal agar lebih bergantung pada chip buatan dalam negeri.

Baca juga: 5 Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Liburan di Menara Eiffel hingga Tembok Besar China

Salah satu dampak langsung adalah pembatasan RTX Pro 6000D dan lini chip AI kelas atas Nvidia lainnya, termasuk seri A100 dan H100.

SuperPoD Interconnect: Jawaban Huawei untuk NVLink Nvidia

Dalam ajang Huawei Connect di Shenzhen, Huawei memperkenalkan SuperPoD Interconnect, teknologi yang memungkinkan hingga 15.000 kartu grafis, termasuk chip AI Ascend buatan Huawei, bekerja bersama dalam satu sistem. SuperPoD Interconnect ini menjadi jawaban Huawei untuk menyaingi NVLink milik Nvidia, teknologi unggulan dalam komunikasi cepat antar chip AI.

Huawei berencana meluncurkan tiga seri chip Ascend dalam tiga tahun ke depan: Ascend 950, 960, dan 970.

  • Ascend 950 (kuartal I tahun depan) terdiri dari dua tipe:

    • 950PR: untuk tahap prefill inference dan sistem rekomendasi

    • 950DT: untuk tahap decode inference dan pelatihan model AI

  • Ascend 960: dua kali lipat daya komputasi dan kapasitas memori dibanding 950

  • Ascend 970: performa lebih tinggi dari seri sebelumnya

Chip HBM Buatan Sendiri

Meski menghadapi pembatasan kerja sama TSMC, Huawei kini bekerja sama dengan SMIC dan pemasok lokal untuk mengembangkan chip HBM (High Bandwidth Memory) sendiri.

  • Ascend 950PR: HiBL 1.0, kapasitas 128 GB, bandwidth 1,6 TB/s

  • Ascend 950DT: HiZQ 2.0, kapasitas 144 GB, bandwidth 4 TB/s

Huawei mengklaim HBM buatannya lebih hemat biaya dibanding HBM3E dan HBM4E yang memimpin pasar global. Konsep komputasi kluster yang menggabungkan banyak komputer atau supernode digunakan untuk meningkatkan kinerja chip.

SuperPoD Atlas: Sistem Komputasi Skala Besar

Produk utama Huawei saat ini adalah Atlas 900 A3 SuperPoD dengan 384 chip Ascend 910C, diklaim sebanding dengan beberapa sistem tercanggih Nvidia. Ke depannya, Huawei menyiapkan:

  • Atlas 950 SuperPoD (Q4 2026)

    • 8.192 chip Ascend 950DT

    • 160 kabinet (128 kabinet komputasi, 32 kabinet komunikasi)

    • Area 1.000 m²

    • Daya komputasi 6,7 kali lipat dan kapasitas memori 15 kali lipat dibanding Nvidia NVL144

  • Atlas 960 SuperPoD

    • Hingga 15.488 chip Ascend 960

    • 220 kabinet

    • Area 2.200 m²

Selain Ascend, Huawei juga memiliki prosesor Kunpeng untuk server umum, yang pertama kali diperkenalkan pada 2019 melalui Kunpeng 920, untuk memperkuat kemandirian teknologi dan mengurangi ketergantungan pada produsen asing.

Baca juga: China Rilis AI SpikingBrain-1.0, Bekerja Mirip Otak Manusia dan Super Hemat Energi

Dengan kombinasi chip Ascend dan SuperPoD, Huawei membuka peluang besar untuk menyaingi dominasi Nvidia di sektor AI global. Meskipun performa individual chip belum setara pesaing, kemampuan menggabungkan banyak chip sekaligus memberi dorongan komputasi penting bagi pengembangan AI skala luas.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(fs)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar