
Teknologi.id – Dunia digemparkan oleh langkah berani Pemerintah Albania yang resmi melantik menteri berbasis kecerdasan buatan (AI) pertama di dunia. Menteri virtual ini diberi nama Diella, yang sebelumnya dikenal sebagai asisten virtual 2.0 pada platform e-Albania.
Pelantikan ini diumumkan langsung oleh Perdana Menteri Albania, Edi Rama, melalui media sosial. Keputusan tersebut menjadi sorotan global karena menjadikan AI sebagai bagian dari kabinet pemerintahan dengan misi utama: memberantas korupsi dan meningkatkan transparansi layanan publik.
Baca juga: Viral! Cara Edit Foto di Lift dengan Jas Pakai Gemini AI, Hasil Realistis dan Elegan
Siapa Diella, Menteri AI Albania?
Dalam bahasa Albania, Diella berarti “Matahari”. Sebelum diangkat sebagai menteri, Diella sudah berfungsi sebagai asisten digital pada platform e-Albania, yang membantu masyarakat mengurus dokumen kenegaraan secara cepat dan efisien.
Diella dibangun dengan teknologi Azure OpenAI milik Microsoft. Sebagai asisten virtual, ia mampu menjawab pertanyaan masyarakat lewat suara maupun visual, serta menggunakan bahasa sederhana agar mudah dipahami semua kalangan.
Hingga kini, Diella telah:
-
Membantu 95% masyarakat Albania mengakses layanan publik digital.
-
Memfasilitasi 36.600 penerbitan dokumen digital.
-
Menyediakan lebih dari 1.000 layanan online melalui e-Albania.
Menariknya, saat pengguna masuk ke e-Albania, Diella muncul dalam tampilan visual mengenakan pakaian tradisional Albania sembari menyambut warga.
Peran Diella dalam Pemberantasan Korupsi
Edi Rama menyebut, hadirnya Diella adalah langkah revolusioner untuk menjadikan Albania sebagai negara bebas korupsi. Diella akan:
-
Memberi cap elektronik pada dokumen secara real-time.
-
Memastikan tender publik bebas dari praktik suap.
-
Membantu pemerintah bekerja lebih cepat, transparan, dan akuntabel.
Data Transparency International menunjukkan, meski peringkat korupsi Albania turun ke posisi 80 dari 180 negara pada 2024, skor 42/100 masih menunjukkan tingkat korupsi cukup tinggi.
Dengan hadirnya Diella, pemerintah yakin proses pengadaan barang, jasa, hingga pelayanan publik akan jauh lebih bersih dari praktik mafia, pencucian uang, maupun penyalahgunaan wewenang.
AI Jadi Senjata Antikorupsi Masa Depan?
Menurut pakar hukum dan korupsi dari King’s College London, Dr. Andi Hoxhaj, penggunaan AI seperti Diella dapat menjadi solusi efektif. AI mampu menilai apakah suatu perusahaan memenuhi persyaratan tender tanpa intervensi manusia, sehingga peluang korupsi bisa ditekan.
Meski begitu, Perdana Menteri Rama menegaskan bahwa AI tidak boleh menggantikan peran manusia sepenuhnya. Para menteri tetap dituntut untuk berinovasi, berpikir kreatif, dan memastikan teknologi digunakan sebagai alat bantu, bukan pengambil alih.
Baca juga: Cara Buat Foto Polaroid Gemini AI Bareng Orang Tua yang Sudah Tiada, Lengkap Prompt
Strategi Digital Albania Menuju Pemerintahan Transparan
Hadirnya Diella membuktikan bahwa digitalisasi dan AI bisa menjadi strategi penting untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih. Albania bahkan menargetkan diri sebagai negara pertama dengan sistem birokrasi 100% bebas korupsi.
Langkah ini tidak hanya menjadi sejarah bagi Albania, tetapi juga menjadi contoh global bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan dalam tata kelola negara.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(ss)
Tinggalkan Komentar