
Teknologi.id - Bank Indonesia (BI) tengah mempersiapkan sistem baru untuk transaksi keuangan masyarakat Indonesia bernama Payment ID. Meski belum resmi diluncurkan, inovasi ini sudah menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan.
Sayangnya, bersamaan dengan antusiasme publik, beredar pula berbagai isu negatif yang memicu pro dan kontra. Faktanya, hingga saat ini Payment ID masih dalam tahap uji coba sebelum diberlakukan secara nasional.
Baca juga: Tak Cuma Pantau Transaksi, Payment ID akan Mampu untuk Memantau Pajak?
Apa Itu Payment ID Bank Indonesia?
Payment ID adalah sistem identifikasi dan pelacakan transaksi keuangan digital yang dikembangkan oleh Bank Indonesia sebagai bagian dari Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BPSI) 2030.
Melalui sistem ini, semua transaksi digital—mulai dari e-commerce, e-wallet, hingga layanan pembayaran online lainnya—dapat dilacak hanya dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Tujuan dan Fungsi Payment ID
Peluncuran Payment ID bertujuan untuk:
-
Penguncian identifikasi menggunakan profil NIK.
-
Otentikasi data dalam proses transaksi digital.
-
Pengumpulan data profil individu yang terintegrasi dengan riwayat transaksi.
Berbeda dengan SLIK OJK yang hanya mencatat data kredit, Payment ID mencakup semua transaksi keuangan digital di luar data kredit tersebut.
Selain itu, sistem ini dirancang untuk meningkatkan keamanan dan perlindungan data pribadi, sehingga masyarakat tak perlu khawatir terkait kebocoran informasi.
Kapan Payment ID Dirilis?
Awalnya, Payment ID direncanakan rilis pada 17 Agustus 2025, bertepatan dengan perayaan HUT RI ke-80. Namun, Bank Indonesia memutuskan untuk menunda peluncuran demi memperpanjang masa uji coba.
Rencana terbaru menyebutkan bahwa penerapan penuh Payment ID kemungkinan dimulai pada September 2025.
Menanggapi Isu Negatif di Masyarakat
Meski isu-isu negatif sudah banyak tersebar di media sosial, Bank Indonesia menegaskan bahwa Payment ID hadir untuk memberikan kemudahan, transparansi, dan keamanan dalam transaksi keuangan digital.
Dengan sistem ini, pelacakan riwayat transaksi akan lebih cepat, akurat, dan aman. Tujuannya jelas: mendukung perkembangan teknologi keuangan Indonesia dan melindungi masyarakat dari potensi penipuan.
Kesimpulan
Payment ID adalah langkah besar Bank Indonesia dalam membangun ekosistem pembayaran digital yang lebih modern, aman, dan terintegrasi.
Meski peluncurannya diundur, manfaat yang ditawarkan—mulai dari kemudahan pelacakan transaksi hingga perlindungan data—menjadikannya salah satu inovasi keuangan yang patut dinantikan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(ynw)
Tinggalkan Komentar