
Foto: Antara Foto
Teknologi.id – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri resmi menancapkan tonggak sejarah baru dalam modernisasi penegakan hukum dan manajemen lalu lintas di Indonesia. Sebanyak 200 unit kamera pengawas (CCTV) yang sepenuhnya berbasis Akal Imitasi (Artificial Intelligence/AI) kini telah tersebar di berbagai ruas jalan strategis Kota Bandung, Jawa Barat. Proyek ini bukan sekadar penambahan kamera biasa, melainkan proyek percontohan (pilot project) untuk implementasi Smart Road Safety Policing yang ditargetkan meluas ke seluruh Nusantara.
Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Agus, saat peresmian di Polrestabes Bandung, Rabu (12/11), menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian integral dari upaya Polri dalam memperkuat pelayanan publik berbasis digital dan mendukung terwujudnya konsep Smart City.
"Pendekatan Road Safety Policing ini kami terapkan agar aktivitas lalu lintas di Bandung berlangsung aman, tertib, dan lancar. Bandung adalah kota wisata sekaligus ikon Jawa Barat, sehingga pengelolaan lalu lintasnya harus modern, terintegrasi, dan berorientasi pada keselamatan masyarakat," ujar Irjen Pol Agus.
Kekuatan Artificial Intelligence di Jalan Raya
Pemasangan 200 CCTV berbasis AI ini jauh melampaui fungsi pengawasan biasa. Teknologi AI yang disematkan memungkinkan sistem untuk menganalisis dan merespons kondisi lalu lintas secara cerdas dan real-time. Sistem ini memiliki kemampuan analitik yang multi-fungsi, meliputi:
- Analisis Kepadatan Arus: Mampu memprediksi dan menganalisis volume kendaraan untuk mencegah penumpukan yang berujung kemacetan.
- Deteksi Dini Kemacetan: Memberikan peringatan secara otomatis kepada petugas ketika potensi kemacetan terdeteksi berdasarkan pola pergerakan kendaraan yang abnormal.
- Identifikasi Pelanggaran: Secara langsung mendeteksi berbagai jenis pelanggaran lalu lintas, mulai dari menerobos lampu merah, tidak menggunakan helm, hingga pelanggaran batas kecepatan.
- Pemetaan Data Kerawanan: Sistem ini dilengkapi dengan Sistem Pemetaan Data Kerawanan Kamseltibcarlantas yang berfungsi sebagai basis data prediktif. Dengan menganalisis data historis dan kondisi aktual (seperti jumlah kendaraan normal di akhir pekan atau titik-titik rawan kecelakaan), Korlantas dapat mengambil keputusan dan menempatkan sumber daya secara lebih efektif berbasis data.
Irjen Pol Agus menyoroti bahwa penerapan teknologi AI di sektor lalu lintas ini merupakan tonggak penting bagi Polri dalam memperkuat pelayanan publik. "Penerapan ini adalah bukti bahwa Polri terus berupaya memperbarui diri dengan teknologi terbaru demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat," tambahnya.
Baca juga: Kenapa Anda Butuh Jasa Pasang CCTV Terpercaya?
Integrasi ETLE dan Penegakan Hukum Salah satu target utama dari sistem ini adalah mendukung penegakan hukum melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE). Korlantas Polri secara konsisten mendorong kebijakan bahwa 95% penegakan hukum dilakukan melalui ETLE, dan hanya 5% yang dilakukan secara manual.
Dengan terhubungnya 200 CCTV AI ini langsung ke sistem Smart City Bandung dan rencana perluasan integrasi ke sistem ETLE, proses penilangan akan menjadi lebih akurat, transparan, dan minim intervensi manusia, sesuai dengan visi Presisi Polri.
"Dengan adanya kamera dan smart city ini, kami mengimbau masyarakat Bandung untuk tertib berlalu lintas—gunakan helm, patuhi aturan, dan jaga keselamatan bersama," tegas Kakorlantas.
`
Foto: Antara Foto
Sinergi Smart City dan Bantuan Investigasi Kriminal
Keunggulan lain dari proyek ini adalah aspek integrasi data antarlembaga. Layanan Smart Road Safety Policing ini sudah terhubung dengan sistem layanan darurat 110 Polri. Ke depan, Korlantas berencana memperluas integrasinya dengan sistem keamanan publik milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan Polrestabes Bandung.
Kakorlantas menekankan bahwa integrasi CCTV milik pemerintah daerah menjadi bagian dari komitmen Korlantas untuk mendukung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan berbagi sumber daya demi pelayanan prima kepada masyarakat.
Lebih dari sekadar lalu lintas, sistem AI ini juga memiliki peran vital dalam fungsi keamanan kota. Irjen Pol Agus menjelaskan bagaimana sistem ini dapat membantu penyelidikan tindak kejahatan.
"Misalnya dalam kasus penemuan mayat atau tindak kriminal, sistem ini bisa mendeteksi siapa saja yang berada di lokasi melalui rekaman CCTV. Ini sangat membantu proses investigasi dan menjaga keamanan kota," jelasnya, menunjukkan manfaat ganda sistem ini bagi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Baca juga: Telkomsel Hadirkan IndiHome SMART Camera, Layanan CCTV Berbayar Cuma Rp 50 Ribu
Target Perluasan Nasional
Bandung, sebagai kota pionir, diharapkan menjadi model sukses yang dapat dicontoh kota-kota lain. Korlantas Polri telah mengkonfirmasi bahwa program serupa telah berjalan di beberapa kota besar lainnya seperti Bali, Yogyakarta, Solo, dan Medan.
Target jangka pendek Korlantas adalah segera menerapkan sistem ini di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan terus memperluas jangkauan ke berbagai kota besar dan lokasi strategis di seluruh Indonesia. Visi akhir dari inisiatif ini adalah mewujudkan lalu lintas yang benar-benar cerdas, aman, tertib, dan lancar secara nasional, menjadikan Indonesia salah satu negara yang terdepan dalam penerapan teknologi Smart Road Safety.
Proyek 200 CCTV AI di Bandung ini menjadi bukti nyata keseriusan Polri dalam memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kepentingan keselamatan publik, mengubah cara lalu lintas dikelola, dan mendefinisikan ulang makna keamanan jalan raya di Indonesia.
Baca berita daan artikel lainnya di Google News

Tinggalkan Komentar