Astronaut Pulang Setelah 9 Bulan di Luar Angkasa, Ini Dampak Gravitasi Nol pada Tubuh

Bagas Daru Baruna . March 26, 2025

dampak tubuh astronaut
Foto: Arabian Business

Teknologi.id - Perjalanan panjang di luar angkasa merupakan pencapaian luar biasa bagi manusia, tetapi juga membawa dampak besar bagi tubuh astronaut.

Baru-baru ini, Sunita Williams dan Barry Wilmore, astronaut NASA, kembali ke Bumi setelah menghabiskan sembilan bulan di luar angkasa.

Meski berhasil menyelesaikan misinya, mereka harus menghadapi tantangan kesehatan yang cukup berat, terutama pada bagian tulang belakang dan otot.

Dampak Gravitasi Nol pada Tubuh Astronaut

Di luar angkasa, tubuh manusia mengalami berbagai perubahan akibat lingkungan mikrogravitasi. Salah satu dampak utama adalah perubahan pada tulang belakang.

Studi menunjukkan bahwa sekitar sepertiga astronaut yang menjalani misi jangka panjang mengalami nyeri punggung kronis setelah kembali ke Bumi.

Hal ini terjadi karena tulang belakang mereka kehilangan sebagian besar fungsi pendukungnya akibat kurangnya gaya gravitasi. Ketika berada di ruang hampa, tulang belakang cenderung mengembang.

Namun, saat astronaut kembali ke Bumi, gravitasi kembali menekan tulang belakang yang telah melemah, menyebabkan rasa sakit yang signifikan. Nyeri ini bisa berlangsung selama berbulan-bulan dan memerlukan rehabilitasi intensif untuk pemulihan total.

Baca Juga : Bonus Hari Raya untuk Mitra Grab Cair! Cek Nominalnya di Sini!

Proses Pemulihan yang Panjang

Foto: Mashable India

Frank Rubio, seorang astronaut NASA yang menghabiskan 371 hari di International Space Station (ISS), mengungkapkan bahwa ia membutuhkan waktu dua hingga tiga bulan untuk merasa normal kembali setelah kembali ke Bumi.

Proses pemulihan tidak hanya melibatkan adaptasi kembali ke gravitasi, tetapi juga rehabilitasi intensif untuk mengembalikan kekuatan otot dan tulang.

Menurut Dr. Ehsan Jazini, seorang ahli bedah tulang belakang, astronaut yang menjalani misi panjang kemungkinan memerlukan waktu setidaknya tiga hingga enam bulan untuk kembali merasa normal.

Bahkan, untuk benar-benar pulih dan mendapatkan kembali kekuatan serta fleksibilitas tulang belakang seperti sebelum misi, prosesnya bisa memakan waktu lebih dari satu tahun.

Penyebab Nyeri Punggung yang Dialami Astronaut

Selama berada di luar angkasa, tubuh manusia tidak perlu menahan beratnya sendiri, sehingga otot dan tulang menjadi lebih lemah. Saat kembali ke Bumi, tubuh harus beradaptasi dengan kembali menopang beratnya sendiri di bawah pengaruh gravitasi penuh.

Dr. Deena Adimoolam, seorang spesialis penyakit tulang, menjelaskan bahwa tulang belakang yang mengembang selama di luar angkasa akan mengalami tekanan besar saat kembali ke Bumi. Ini bisa menyebabkan kejang otot dan nyeri punggung yang signifikan, terutama di bagian punggung bawah.

Selain itu, kesehatan tulang setiap astronaut juga memengaruhi tingkat keparahan nyeri yang mereka alami. Beberapa astronaut menggambarkan rasa sakit ini sebagai dramatis dan berkepanjangan, sehingga mereka harus menjalani terapi fisik yang intens untuk membantu tubuh kembali ke kondisi optimal.

Baca Juga : China Ciptakan Chip Komputer 1.000 Triliun Lebih Cepat dari Superkomputer Terkini

Peran Tim Medis dalam Pemulihan Astronaut

NASA memiliki tim medis yang sangat terlatih untuk membantu astronaut menjalani proses rehabilitasi pasca-misi. Mereka menggunakan berbagai metode, seperti latihan fisik khusus, terapi pijat, dan pemantauan kesehatan secara berkala untuk memastikan pemulihan berjalan dengan baik.

Namun, meskipun didukung dengan perawatan medis yang canggih, pemulihan tetap memerlukan kesabaran dan konsistensi dari para astronaut. Mereka harus mengikuti program rehabilitasi dengan disiplin untuk meminimalkan risiko cedera dan komplikasi lebih lanjut.

Misi Luar Angkasa dan Tantangan Masa Depan

Seiring dengan perkembangan teknologi, misi luar angkasa semakin panjang dan menantang. NASA dan badan antariksa lainnya terus melakukan penelitian untuk memahami dampak jangka panjang dari perjalanan luar angkasa pada tubuh manusia. Hal ini menjadi sangat penting, terutama untuk misi masa depan ke Mars yang diperkirakan akan memakan waktu lebih dari satu tahun.

Untuk mengatasi tantangan ini, para ilmuwan sedang mengembangkan metode baru dalam menjaga kesehatan astronaut selama berada di luar angkasa. Salah satunya adalah dengan menciptakan program latihan khusus untuk memperkuat otot dan tulang sebelum, selama, dan setelah misi. Selain itu, penelitian mengenai obat-obatan dan terapi regeneratif juga terus dilakukan untuk membantu mempercepat pemulihan astronaut setelah kembali ke Bumi.

Baca Artikel dan Berita lainnya di Google News

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar