Trump Klaim Sudah Punya Pembeli Kaya untuk Akuisisi TikTok dari ByteDance

Farrah Nur Fadhilah . July 04, 2025

Teknologi.id - Donald Trump kembali membuat gebrakan. Dalam sebuah wawancara eksklusif yang disiarkan Fox News pada Minggu (29/6), Trump ngaku punya kelompok orang kaya yang siap beli TikTok, aplikasi video pendek yang menjadi sorotan geopolitik antara Amerika Serikat dan China.

Dalam pernyataannya, Trump menyebut bahwa kelompok tersebut terdiri dari investor besar yang sangat mapan secara finansial dan memiliki ketertarikan strategis untuk mengakuisisi aset TikTok di AS dari ByteDance yang merupakan perusahaan teknologi asal Beijing.

“Kami sudah punya pembeli untuk TikTok,” ujar Trump. “Saya rasa kami akan memerlukan persetujuan dari China. Dan saya kira Presiden Xi kemungkinan akan menyetujuinya.”

Pernyataan ini tentu menjadi headline hangat di berbagai media, memunculkan spekulasi tentang siapa saja sosok yang berada di balik rencana besar ini. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai siapa saja calon pembeli TikTok, mengapa langkah ini penting, dan apa dampaknya bagi pengguna serta geopolitik global.

Baca juga: Elon Musk Mau Bikin Parpol Sendiri, Sindir Keras Kebijakan Trump

TikTok dan Ancaman Pemblokiran di AS

TikTok sempat nyaris diblokir di Amerika Serikat akibat kekhawatiran akan keamanan nasional. Pemerintah AS menuding aplikasi ini bisa menjadi pintu masuk bagi pemerintah China untuk mengakses data pribadi warga Amerika.

Akibatnya, Kongres mengesahkan undang-undang pada tahun 2024 yang mewajibkan ByteDance untuk menjual TikTok di AS atau menghadapi pemblokiran penuh per Januari 2025. Namun, Presiden Trump memberikan perpanjangan tenggat hingga 17 September 2025.

Siapa Saja Orang Kaya yang Dimaksud Trump?

Meski Trump belum secara eksplisit menyebutkan nama, beberapa sumber terpercaya menyebut sejumlah tokoh yang kemungkinan besar terlibat dalam konsorsium tersebut:

  • Larry Ellison – Pendiri Oracle yang sebelumnya sempat hampir membeli TikTok pada 2020.
  • Andreessen Horowitz – Firma modal ventura besar yang aktif di sektor teknologi.
  • Blackstone Group – Raksasa investasi global yang sudah berinvestasi di banyak startup teknologi.
  • MrBeast (Jimmy Donaldson) – YouTuber terkenal yang disebut-sebut tertarik ikut dalam kepemilikan.
  • Elon Musk – Meski sempat disebut, Musk kemudian mengonfirmasi bahwa ia tidak tertarik membeli TikTok.

Trump mengatakan bahwa detail lengkap calon pembeli ini akan diumumkan dalam dua minggu ke depan. Ia menyebut mereka sebagai “orang-orang yang sangat kaya, sangat berpengaruh, dan sangat tertarik pada teknologi.”

Baca juga: Donald Trump Ancam Deportasi Elon Musk, Perseteruan Semakin Memanas

Kenapa Penjualan TikTok Butuh Persetujuan China?

Salah satu tantangan terbesar dari akuisisi ini adalah bahwa kesepakatan semacam ini harus mendapatkan lampu hijau dari pemerintah China. Pasalnya, algoritma TikTok masuk ke dalam daftar teknologi strategis yang tidak bisa dijual sembarangan ke pihak asing.

Pada masa lalu, upaya penjualan TikTok ke perusahaan AS sempat gagal setelah China menolak kesepakatan menyusul kebijakan tarif tinggi dari Trump terhadap barang-barang asal Negeri Tirai Bambu.

Kini, Trump tampak lebih optimis. Ia menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Xi Jinping akan menyetujui rencana ini, terutama jika kondisi hubungan bilateral membaik.

Kepentingan Politik di Balik Penjualan TikTok

Meski Trump sangat vokal dalam mengkritik TikTok sebelumnya, ia juga mengakui bahwa aplikasi ini membantunya menjangkau pemilih muda selama kampanye pemilu 2024.

Karena itu, bukan hal mengejutkan jika kini ia mengambil pendekatan lebih lunak dengan mencoba menyelamatkan TikTok melalui investor Amerika, ketimbang langsung memblokirnya.

Di sisi lain, pemerintahan AS juga tidak ingin kehilangan kekuatan tawar terhadap China dalam perundingan dagang dan teknologi.

Apa Dampaknya untuk Pengguna TikTok?

Bagi pengguna TikTok di Amerika, perubahan ini bisa jadi tidak terasa secara langsung. Namun, di balik layar, akan ada perubahan besar dalam kepemilikan, sistem manajemen data, serta arah kebijakan konten.

Jika penjualan berhasil, maka TikTok akan bertransformasi menjadi perusahaan lokal yang lebih “aman” di mata pemerintah AS. Tapi jika gagal dan pemblokiran terjadi, sekitar 170 juta pengguna aktif di AS berpotensi kehilangan akses.

Pernyataan Trump ngaku punya kelompok orang kaya yang siap beli TikTok menandai babak baru dalam kisah panjang antara AS dan China di ranah teknologi. TikTok bukan sekadar aplikasi hiburan, namun ia telah menjadi simbol perebutan dominasi digital global.

Kini, semua mata tertuju pada Trump dan para miliarder di balik layar. Akankah mereka mampu mengeksekusi pembelian ini? Dan jika ya, apakah China benar-benar akan memberi restu?

Waktu yang akan menjawab, tapi yang pasti, nantinya TikTok bukan hanya milik remaja pencinta konten viral, ia juga milik geopolitik.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(fnf)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar