CEO Perplexity AI: Dua Pekerjaan Ini Bakal Digantikan AI dalam 6 Bulan Lagi!

Farrah Nur Fadhilah . July 21, 2025
Foto: Street Investment


Teknologi.id – Kecerdasan buatan (AI) semakin mendekati titik revolusioner yang bisa mengubah dunia kerja, terutama di sektor perkantoran. CEO Perplexity AI, Aravind Srinivas, menyebut dua profesi yang paling cepat terancam otomatisasi adalah asisten administratif dan rekruter (recruiter). Menurutnya, pekerjaan ini bisa digantikan AI dalam waktu 6 bulan hingga 1 tahun ke depan.

Pernyataan mengejutkan ini disampaikan dalam podcast Decoder dari The Verge, saat Srinivas memperkenalkan Comet, browser berbasis AI yang diklaim lebih dari sekadar mesin pencari atau chatbot.

Baca juga: Siap-Siap! 92 Juta Pekerjaan Hilang, Ini 10 Profesi Paling Dicari 2030

Comet: Browser AI Canggih yang Bisa Jalankan Tugas Rumit Sendiri

Tidak seperti Google atau ChatGPT, Comet dikembangkan sebagai AI Agent—yakni program cerdas yang mampu menyelesaikan serangkaian tugas kompleks secara otomatis hanya dari satu perintah (prompt).

Contohnya, dalam pekerjaan seorang recruiter:

  • Cari insinyur lulusan Stanford yang pernah kerja di perusahaan AI besar

  • Susun data ke Google Sheets

  • Temukan profil LinkedIn mereka

  • Tulis dan kirim email undangan secara personal

Semua itu biasanya makan waktu berhari-hari. Tapi dengan Comet, seluruh proses bisa selesai dalam hitungan menit—nyaris tanpa campur tangan manusia.

Tugas Asisten Kantor Pun Bisa Diambil Alih

Tak hanya recruiter, peran asisten eksekutif juga terancam. Comet dapat:

  • Mengakses dan membalas email

  • Menjadwalkan pertemuan

  • Menghindari tabrakan jadwal

  • Menyusun ringkasan rapat

“Ini bukan soal membantu satu tugas, tapi menyelesaikan seluruh pekerjaan,” ujar Srinivas.

AI Belum Sempurna, Tapi Akan Segera Jadi

Meski kemampuan Comet saat ini belum sempurna, Srinivas optimistis. Ia yakin dengan hadirnya model AI terbaru seperti GPT-5 dan Claude 4.5, kemampuan Comet dalam memahami dan menyelesaikan alur kerja kompleks akan meningkat drastis.

“Saya percaya dalam enam bulan sampai satu tahun dari sekarang, AI bisa menyelesaikan semuanya,” tegasnya.

Comet Bisa Jadi Sistem Operasi Baru untuk Produktivitas

Lebih jauh lagi, Srinivas membayangkan Comet sebagai “sistem operasi AI berbasis browser”. Artinya, AI akan bekerja diam-diam di latar belakang, menyelesaikan tugas tanpa diminta terus-menerus.

Dengan begitu, manusia bisa fokus pada hal-hal strategis atau bahkan urusan pribadi. Comet diibaratkan seperti asisten digital 24 jam yang tak pernah lelah.

Baca juga: Kamu Pakai Salah Satunya? 9 Aplikasi Ini Diduga Buatan Intelijen Israel!

AI Ancam Jutaan Pekerjaan Kantoran

Meskipun terdengar menguntungkan, otomatisasi ini bisa mengancam jutaan pekerjaan kantoran. Srinivas menyebut peran manusia akan bergeser dari eksekutor ke pengarah dan pengawas AI (AI orchestrator).

Namun, banyak ahli teknologi khawatir. Mereka mempertanyakan nasib pekerja non-teknis yang belum siap menghadapi transisi ini. Kesenjangan digital di dunia kerja pun dikhawatirkan semakin melebar.

Respons Dunia Teknologi: Antara Optimisme dan Kekhawatiran

CEO Google (Alphabet), Sundar Pichai, mengatakan AI tidak akan menghapus pekerjaan, tapi mengubah bentuknya. Namun, CEO Anthropic, Dario Amodei, memperingatkan bahwa AI bisa menyamai dan bahkan melampaui kemampuan manusia pada tahun 2027, yang berpotensi memicu disrupsi besar-besaran.

Kesimpulan: Adaptasi Bukan Lagi Pilihan, Tapi Kebutuhan

Teknologi AI tidak hanya berdampak pada pekerjaan teknis atau fisik. Profesi kantoran yang selama ini dianggap aman pun kini terancam. Pekerja harus bersiap menghadapi kenyataan: adaptasi dan peningkatan keterampilan adalah kunci bertahan di era otomatisasi.

Transformasi ini bukan lagi prediksi masa depan—tapi realitas yang segera datang.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(fnf)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar