
Teknologi.id - Meta, perusahaan di balik Facebook dan Instagram, kini mulai melangkah ke dunia militer. Bersama perusahaan pertahanan Anduril Industries, Meta akan mengembangkan perangkat canggih berbasis Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) untuk digunakan oleh Tentara Amerika Serikat. Kolaborasi ini dinamakan Proyek EagleEye.
Langkah ini menjadi perubahan besar bagi Meta, yang sebelumnya dikenal fokus pada metaverse dan media sosial. Sekarang, Meta mulai mengeksplorasi teknologi untuk kepentingan pertahanan.
Baca juga: Tips Hasilkan Uang dengan Menggunakan Chatbot Meta AI
Dalam Proyek EagleEye, Meta dan Anduril akan menciptakan helm, kacamata, dan perangkat wearable militer yang dirancang khusus untuk medan tempur. Tak hanya kuat dan tangguh, perangkat ini juga akan dilengkapi dengan sensor canggih dan kecerdasan buatan (AI). Teknologi ini memungkinkan tentara menjalani pelatihan dan misi tempur dengan pengalaman VR dan AR yang realistis. Contohnya, tentara bisa menggunakan kacamata yang menampilkan data langsung di lapangan atau menerima simulasi pertempuran secara real-time.
Perangkat ini juga dikembangkan untuk memperkuat kemampuan pendengaran dan penglihatan tentara. Teknologi di dalamnya diklaim mampu mendeteksi ancaman seperti drone atau musuh tersembunyi yang tak bisa dilihat dengan mata biasa.
Kolaborasi AI dan Senjata Cerdas

Anduril dikenal sebagai pengembang sistem senjata otonom berbasis AI. Kolaborasi ini menggabungkan keahlian Meta di bidang AI dan teknologi wearable dengan kekuatan Anduril dalam menciptakan perangkat militer. Hasilnya, sebuah sistem pertahanan modern yang bisa mengubah cara tentara belajar dan bertempur.
Teknologi AI akan memungkinkan prajurit berinteraksi langsung dengan senjata otonom, membuat respons di medan perang jadi lebih cepat dan efisien. Ini membuktikan bahwa kombinasi VR, AR, dan AI bisa menciptakan solusi militer yang lebih adaptif dan futuristik.
Baca juga: Meta Baru Saja Meluncurkan Meta AI App, Seperti Apa Fiturnya?
Langkah Meta ini juga mencerminkan tren baru di dunia teknologi. Perusahaan teknologi besar kini mulai masuk ke industri pertahanan, seperti Google yang belum lama ini merevisi kebijakan AI-nya untuk mendukung proyek militer.
Dengan terjun ke dunia militer, Meta menunjukkan bahwa teknologi yang awalnya diciptakan untuk hiburan atau media sosial, kini punya potensi besar dalam bidang keamanan dan pertahanan. Mulai dari pelatihan prajurit hingga strategi tempur, teknologi seperti VR, AR, dan AI akan menjadi bagian penting dari tentara masa depan.
Akankah kita segera melihat tentara dengan helm AR buatan Meta dan senjata otonom dari Anduril? Melihat perkembangan ini, kemungkinan itu bukan lagi sekadar fiksi ilmiah.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
Tinggalkan Komentar