OpenAI Lampaui SpaceX, Jadi Perusahaan Swasta Paling Bernilai di Dunia

Farsya Sabila . October 06, 2025

Teknologi.id — OpenAI kini resmi menempati posisi puncak sebagai perusahaan swasta paling bernilai di dunia. Predikat ini diraih setelah perusahaan kecerdasan buatan (AI) tersebut mencatat valuasi fantastis sebesar 500 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 8.300 triliun.

Valuasi OpenAI Melonjak Dua Kali Lipat dalam Hitungan Bulan

Kenaikan nilai perusahaan ini terjadi usai OpenAI menggelar transaksi sekunder senilai 6,6 miliar dolar AS (Rp 109 triliun). Dalam transaksi tersebut, karyawan dan mantan karyawan menjual sebagian saham mereka kepada investor besar seperti SoftBank, Thrive Capital, dan Dragoneer Investment Group.

Sebelumnya, pada Agustus 2025, valuasi OpenAI masih berada di kisaran 300 miliar dolar AS setelah memperoleh pendanaan 40 miliar dolar dari konsorsium investor yang juga dipimpin oleh SoftBank. Dalam waktu kurang dari tiga bulan, nilainya melonjak hampir dua kali lipat, menyalip SpaceX yang kini berada di posisi kedua dengan valuasi 451 miliar dolar AS (Rp 7.490 triliun).
Menurut data Yahoo Finance, tiga besar perusahaan swasta paling bernilai di dunia kini ditempati oleh:

  1. OpenAI – 500 miliar dolar AS

  2. SpaceX – 451 miliar dolar AS

  3. Anthropic – 178 miliar dolar AS

Baca juga: OpenAI Sora 2 Resmi Dirilis: AI Video Generatif yang Paham Hukum Fisika

Strategi Unik: Transaksi Sekunder dan Retensi Talenta

Berbeda dari kebanyakan perusahaan yang meningkatkan valuasi lewat pendanaan baru, OpenAI memilih strategi transaksi sekunder. Mekanisme ini memungkinkan karyawan menjual saham mereka kepada investor baru — sebuah langkah yang memberikan likuiditas sekaligus menjaga loyalitas talenta terbaik.

Langkah ini sangat krusial di tengah persaingan ketat dengan Meta dan Google untuk merekrut peneliti AI kelas dunia. Bahkan, Meta dilaporkan menawarkan kompensasi hingga ratusan juta dolar AS untuk menarik staf OpenAI. Dengan memberi ruang bagi karyawan untuk menikmati hasil kerja melalui saham, OpenAI berhasil menyeimbangkan kesejahteraan finansial pekerja dengan stabilitas tim internal.

Investasi Besar: Cloud, Chip, dan Infrastruktur AI

Setelah meraih valuasi setengah triliun dolar, OpenAI langsung menyiapkan investasi senilai 300 miliar dolar AS dalam lima tahun ke depan untuk membangun infrastruktur cloud global bersama Oracle.
Selain itu, Nvidia dikabarkan akan menanamkan dana 100 miliar dolar AS untuk memperkuat kolaborasi, sementara SK Hynix akan memastikan pasokan chip memori berkecepatan tinggi yang menjadi tulang punggung pengembangan model AI generatif.

Produk Revolusioner: GPT-5 dan Sora 2

Lonjakan valuasi OpenAI tak lepas dari inovasi produk yang agresif. Pada Agustus lalu, perusahaan merilis GPT-5, model AI terbaru dengan kemampuan reasoning yang semakin menyerupai manusia, baik dalam menulis, berpikir, maupun membuat kode.

Tak lama kemudian, OpenAI juga memperkenalkan Sora 2, model video generatif yang mampu menciptakan video realistis dengan gerakan akurat dan audio sinkron.

Selain itu, mereka meluncurkan Sora, platform media sosial pertama yang seluruh kontennya dibuat sepenuhnya oleh AI.

Pendapatan Melonjak, Arus Kas Tetap Positif

Meski terus berinvestasi besar-besaran, performa keuangan OpenAI tetap impresif.

Pada paruh pertama 2025, perusahaan menghabiskan 2,5 miliar dolar AS (Rp 41,5 triliun) untuk riset dan pengembangan. Namun, pendapatannya justru melesat hingga 4,3 miliar dolar AS (Rp 71,4 triliun) — membuktikan bahwa strategi “bakar uang” mereka masih menghasilkan arus kas positif berkat permintaan tinggi terhadap produk AI.

Baca juga: OpenAI Rilis Fitur Parental Controls di ChatGPT untuk Lindungi Remaja

Kesimpulan

Dengan valuasi 500 miliar dolar AS, OpenAI kini bukan hanya pemimpin teknologi AI, tetapi juga simbol revolusi bisnis digital global.
Kombinasi inovasi produk, strategi finansial cerdas, dan retensi talenta membuat perusahaan ini selangkah lebih maju dibanding pesaing seperti SpaceX, Google DeepMind, dan Anthropic.

Jika tren pertumbuhan ini terus berlanjut, OpenAI berpotensi menjadi perusahaan pertama yang menembus valuasi 1 triliun dolar AS tanpa status publik.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(fs)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar