AI Sudah Bisa Lakukan Coding: Ancaman atau Peluang bagi Programmer?

AI coding
Gambar : context.id


Teknologi.id- Kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam beberapa tahun terakhir telah membuka banyak pintu baru, salah satunya kemampuan untuk coding atau menulis dan memahami kode pemrograman.

Model bahasa Large Language Models (LLM) seperti ChatGPT, Github CoPilot, Blackbox dan beberapa AI lainnya kini mampu membantu, bahkan menggantikan sebagian proses coding yang sebelumnya hanya bisa dilakukan oleh manusia saja.

Namun di tengah kemajuan ini, muncul satu pertanyaan, apakah AI dalam pemrograman merupakan ancaman atau justru peluang bagi para programmer?.

Baca Juga : Ucapan 'Tolong' dan 'Terima Kasih' ke ChatGPT Rugikan OpenAI Ratusan Miliar

Apa Saja Yang Sudah Bisa Dilakukan Oleh AI?

AI saat ini sudah mampu untuk menulis skrip sederhana, menghasilkan boilerplate code, menyarankan perbaikan kode, menemukan bug, hingga menjelaskan logika di balik algoritma tertentu.

Salah satu contohnya adalah Github CoPilot yang telah digunakan oleh banyak developer untuk mempercepat proses penulisan kode dalam berbagai macam bahasa pemrograman.

Dengan kemampuan ini, AI memang mengotomatisasi banyak bagian teknis dalam pembuatan software, Namun, apakah artinya pekerjaan programmer akan tergantikan?

Baca Juga : Google Bayar Karyawan untuk "Menganggur" Setahun, Ini Alasannya

Ancaman yang Muncul bagi Programmer

Terdapat beberapa sisi yang bisa dikatakan “ancaman” bagi programmer apabila AI sudah bisa melakukan coding seperti saat ini seperti :

1. Automasi terhadap pekerjaan rutin

AI dapat menggantikan pekerjaan coding sederhana, seperti membuat form, script CRUD (Create, Read, Update, Delete) dan beberapa diantaranya dapat melakukan unit testing. Ini dapat mengurangi kebutuhan posisi entry-level dalam dunia kerja programmer.

2.  Persaingan semakin meningkat

Dengan AI sebagai asisten, seorang developer bisa menjadi lebih produktif. Hal inj bisa menurunkan kebutuhan kuantitas tenaga kerja dan meningkatkan standar kompetensi kerja.

3. Ketergantungan dan kehilangan pemahaman yang mendalam

Jika terlalu bergantung pada AI, terdapat risiko developer kehilangan pemahaman yang mendalam terhadap struktur dan juga logika kode. Ini bisa berbahaya saat suatu sistem menghadapi error kompleks ataupun membutuhkan solusi yang belum pernah ditulis oleh model AI.

Baca Juga : Thailand Gunakan Robot Polisi Berbasis AI ala 'Robocop' untuk Pengamanan Festival

Peluang yang Bisa Dimanfaatkan

Disamping terdapat “ancaman” bagi programmer, AI juga memiliki peluang dampak yang baik seperti :

1. Produktivitas meningkat

AI dapat menangani tugas-tugas teknis yang memakan waktu, sehingga developer bisa fokus pada problem solving, arsitektur sistem dan inovasi. Ini membuat pekerjaan  programmer menjadi lebih terbantu dan produktif.

2. Pembelajaran dan eksplorasi dipermudah

Bagi pemula, AI bisa menjadi “mentor instan” yang menjelaskan sintaks, algoritma ataupun debugging secara cepat. Proses belajar individu pun menjadi lebih cepat dan lebih baik.

3. Kolaborasi manusia dan AI

Bagaimanapun AI bukanlah pengganti kreatifitas manusia, melainkan AI merupakan alat bantu. Programmer tetap diperlukan untuk mengarahkan, memberikan konteks dan mengintegrasikan solusi ke dalam sistem nyata.

4. Potensi muncul bidang pekerjaan baru

Munculnya AI justru menciptakan kebutuhan baru seperti AI prompt engineer, data labelling, model fine-tuning, dan juga pengujian AI. Programmer dengan pemahaman yang baik dengan AI akan sangat dicari dan dibutuhkan.

AI dalam dunia coding bukanlah akhir dari profesi programmer, melainkan perubahan cara bekerja. Oleh karena itu, sebagai programmer juga memerlukan adaptasi untuk belajar memahami cara kerja AI, memanfaatkannya sebagai alat bantu, dan terus mengembangkan kemampuan logika dan desain sistem akan tetap relevean dan bahkan unggul di era seperti saat ini.

Alih-alih melihat AI sebagai ancaman, programmer perlu melihatnya sebagai peluang untuk dapat naik ke level yang lebih tinggi lagi dan memanfaatkannya dengan baik.

Baca Artikel dan Berita lainnya di Google News

(maf)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar