Strategi Mengejutkan CEO Baru Lip-Bu Tan: Intel Bakal PHK 21.000 Lebih Karyawan!

Mohammad Owen . April 28, 2025
CEO Intel
Foto: Intel Newsroom


Teknologi.id - Kabar pahit datang dari dunia teknologi! Perusahaan raksasa chip asal Amerika, Intel, mengumumkan rencana besar-besaran yang akan mengubah wajah perusahaannya. Di bawah kepemimpinan CEO baru, Lip-Bu Tan, Intel berencana melakukan PHK hingga 20% dari total karyawannya, yaitu sekitar 21.780 orang akan terdampak.

Langkah ini diambil demi satu tujuan besar yang mengguncangkan dunia: mengembalikan kejayaan Intel di tengah ketatnya persaingan industri teknologi global.

Baca juga: Google Pangkas Ratusan Karyawan, Tim Android dan Pixel Jadi Korban PHK Besar-besaran!

Restrukturisasi Besar-besaran: Mulai Q2 2025

Dalam surat internal yang dikirimkan kepada seluruh karyawan, Tan menyatakan pentingnya restrukturisasi untuk menghadapi tantangan industri yang semakin berat. Ia menegaskan bahwa perubahan ini bukan sekadar pilihan, tapi kebutuhan mendesak. 

"Kita perlu menghadapi tantangan secara langsung dan mengambil tindakan cepat untuk kembali ke jalur yang benar," tulis Tan, dikutip dari Venture Beat.

Bloomberg melaporkan bahwa PHK ini akan dimulai pada kuartal kedua 2025 dan dipercepat dalam beberapa bulan ke depan. Dari 108.900 karyawan yang tercatat di akhir 2024, sekitar 20% akan dirumahkan.

Yang bikin makin berat, pengumuman ini berbarengan dengan rilis laporan keuangan Q1 2025 yang sebenarnya cukup positif. Tapi Tan mengingatkan "Ekonomi global saat ini makin tidak stabil dan penuh ketidakpastian."

Kritik Pedas untuk Budaya Lama Intel

Lip-Bu Tan gak hanya bicara soal pemangkasan karyawan. Ia juga menyentil budaya kerja di Intel yang dinilainya terlalu:

  • Lamban

  • Rumit

  • Kaku

Menurut Tan, Intel selama ini terlalu nyaman dengan proses yang berbelit-belit, membuat inovasi berjalan lambat. Lebih mengejutkan lagi, ia mengungkapkan bahwa KPI banyak manajer diukur dari besar kecilnya jumlah tim, bukan dari hasil kerja. 

"Saya sangat percaya, pemimpin terbaik adalah yang bisa menyelesaikan pekerjaan terbanyak dengan jumlah orang paling sedikit," tegas Tan.

Makanya, perubahan budaya ini menjadi prioritas. Intel akan mendorong kesederhanaan, kecepatan, kolaborasi lebih besar, dan menghapus proses-proses yang memperlambat laju inovasi.

Fokus Baru: Engineer, Bukan Birokrasi

Sebagai seorang insinyur chip yang berpengalaman, Tan paham betul kekuatan sejati Intel ada di inovasi teknis.

Dia bertekad untuk mengembalikan Intel ke akarnya, dengan memberdayakan para engineer untuk lebih produktif. Caranya?

  • Mengurangi rapat yang tidak perlu

  • Memperkecil jumlah peserta rapat

  • Mengurangi birokrasi berlapis

  • Mewajibkan pegawai masuk kantor 4 hari seminggu (naik dari 3 hari sebelumnya)

Fokus utamanya jelas: mempercepat pengambilan keputusan dan mempercepat inovasi, khususnya di bidang-bidang panas seperti AI dan grafis serta area yang saat ini didominasi oleh kompetitor seperti Nvidia dan AMD. 

"Intel dulunya dipandang luas sebagai perusahaan paling inovatif di dunia. Tidak ada alasan kita tidak bisa kembali ke sana, selama kita mendorong perubahan yang diperlukan," ujar Tan penuh semangat. 

Baca juga: 5 AI Tools Prompter untuk Tingkatkan Produktivitasmu

Tambahan Modal Segar: Menjual 51% Saham Altera

Untuk mendukung rencana besar-besaran ini, Intel juga mengumumkan langkah finansial penting: menjual 51% saham divisi logika terprogram Altera kepada perusahaan investasi Silver Lake Partners.

Penjualan ini diperkirakan akan menghasilkan dana segar sekitar US$9 miliar. Uang ini rencananya digunakan untuk:

  • Memperkuat neraca keuangan Intel

  • Membiayai proyek-proyek riset dan pengembangan teknologi baru

  • Membantu transisi perusahaan menuju fokus baru di bidang AI, chip, dan inovasi rekayasa lainnya

Altera adalah divisi penting yang bergerak di bidang Field-Programmable Gate Arrays (FPGA) yaitu chip fleksibel yang bisa diprogram ulang untuk berbagai kebutuhan. Meski strategis, keputusan menjual sebagian besar saham Altera dianggap langkah realistis agar Intel bisa lebih fokus pada bisnis intinya dan mengurangi kompleksitas operasional.

Dengan melepaskan sebagian kontrol atas Altera, Intel tetap akan mempertahankan hubungan strategis dengan divisi ini, sambil mengalirkan modal tambahan yang sangat dibutuhkan untuk menggerakkan mesin inovasi mereka. 

"Penjualan ini adalah bagian dari strategi kami untuk mempercepat transformasi Intel dan menciptakan nilai lebih besar bagi pelanggan dan pemegang saham," jelas Tan.

Dengan kombinasi efisiensi operasional, transformasi budaya kerja, dan suntikan dana segar, Intel berharap dapat kembali menjadi pemimpin inovasi di dunia teknologi global.

Baca juga: Elon Musk Gantikan Pegawai yang Di-PHK dengan Chatbox AI GSAi

Masa Depan Intel: Mampukah Mengembalikan Kejayaan?

Perjalanan Intel di bawah komando Lip-Bu Tan baru saja dimulai. Strategi keras ini tentu membawa rasa was-was, terutama bagi ribuan karyawan yang terancam kehilangan pekerjaannya. Namun, banyak pihak menilai, langkah berani ini perlu dilakukan jika Intel ingin kembali bersinar di panggung dunia teknologi.

Apakah reorganisasi besar-besaran ini akan membawa Intel kembali ke puncak inovasi? Ataukah justru menjadi pertaruhan terbesar dalam sejarah perusahaan ini?

Satu hal yang pasti bahwa dunia teknologi tidak akan berhenti mengawasi langkah mereka.

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar