Daftar Tim Megabintang AI Bentukan Zuckerberg Gebrakan Lawan ChatGPT

Farrah Nur Fadhilah . July 04, 2025

Foto: Medium

Teknologi.id - Dalam gebrakan terbarunya, CEO Meta Mark Zuckerberg secara resmi membentuk sebuah “tim megabintang AI” yang digadang-gadang bakal jadi senjata utama untuk menyaingi bahkan melampaui ChatGPT dan Google Gemini. Lewat langkah ambisius ini, Zuckerberg menggabungkan kekuatan para jenius dari berbagai perusahaan AI top dunia, seperti OpenAI, Google DeepMind, dan Anthropic, ke dalam satu wadah: Meta Superintelligence Labs (MSL).

Langkah ini tidak hanya mencerminkan keseriusan Meta dalam perlombaan kecerdasan buatan, tetapi juga menandai era baru persaingan teknologi tingkat tinggi. Simak siapa saja yang tergabung dalam tim elite ini, bagaimana latar belakang mereka, dan mengapa Zuckerberg begitu percaya diri bisa “melibas” ChatGPT.

Tim Megabintang AI Bentukan Zuckerberg

Segalanya dimulai dari akuisisi strategis Meta atas hampir separuh saham Scale AI, startup anotasi data milik Alexandr Wang, pemuda jenius berusia 28 tahun yang kini menjabat sebagai Chief AI Officer Meta. Nilai investasinya? Tak tanggung-tanggung, sekitar USD 14,3 miliar atau hampir Rp 233 triliun.

Wang tidak bekerja sendiri. Ia akan didampingi oleh Nat Friedman, mantan CEO GitHub, yang akan memimpin produk dan riset terapan. Bersama, mereka akan menahkodai MSL, organisasi baru yang menggabungkan berbagai divisi AI Meta dalam satu atap demi satu tujuan: menciptakan kecerdasan super (superintelligence).

Daftar Tim Megabintang AI Bentukan Zuckerberg

Berikut adalah nama-nama besar yang direkrut untuk mengisi tim megabintang AI bentukan Zuckerberg, seperti dirinci dalam memo internal Meta yang bocor ke publik:

1. Trapit Bansal – Eks OpenAI, pelopor reinforcement learning (RL) untuk rantai pemikiran AI. Ia juga dikenal sebagai salah satu pencipta model seri-o OpenAI.

2. Shuchao Bi – Otak di balik fitur mode suara GPT-4o dan o4-mini. Ia juga memimpin pelatihan multimodal di OpenAI.

3. Huiwen Chang – Kreator sistem pembuat gambar GPT-4o. Sebelumnya bekerja di Google Research dan menciptakan arsitektur teks-ke-gambar seperti MaskIT dan Muse.

4. Ji Lin – Berkontribusi pada penalaran untuk GPT-4.1, GPT-4.5, GPT-4o hingga o4-mini. Salah satu pemain kunci di balik sistem reasoning model besar.

5. Joel Pobar – Kembali ke Meta setelah sempat bergabung dengan Anthropic. Ahli di bidang machine learning dan sudah 11 tahun di Meta sebelumnya.

6. Jack Rae – Mantan pimpinan tim Gemini 2.5 di DeepMind, ahli pretraining dan penalaran LLM.

7. Hongyu Ren – Salah satu pembuat GPT-4o, GPT-4-mini, o1-mini, dan lainnya. Pernah memimpin pasca pelatihan AI di OpenAI.

8. Johan Schalkwyk – Mantan Google Fellow, pernah menjadi kontributor awal Sesame dan pemimpin teknis proyek Maya.

9. Pei Sun – Ahli pasca pelatihan Gemini di Google DeepMind. Terlibat dalam pengembangan model persepsi Waymo.

10. Jiahui Yu – Pemimpin tim persepsi AI di OpenAI dan juga berperan dalam proyek Gemini. Ikut menciptakan GPT-4.1 dan GPT-4o.

11. Shengjia Zhao – Tokoh utama dalam pengembangan ChatGPT dan GPT-4, juga spesialis dalam pengolahan data sintetis.

Mayoritas Berasal dari China, Lulusan Kampus Kelas Dunia

Menariknya, sekitar 70% dari anggota tim AI bentukan Zuckerberg ini berasal dari China, termasuk Bi, Chang, Lin, Ren, Sun, Yu, dan Zhao. Mereka bukan orang sembarangan, mayoritas adalah lulusan universitas top seperti:

  • Tsinghua University
  • Peking University
  • Zhejiang University
  • University of Science and Technology of China

Sebagai contoh, Huiwen Chang adalah alumnus program Yao Class di Tsinghua, semacam MIT-nya China, yang didirikan oleh pemenang Turing Award, Andrew Yao. Chang kemudian melanjutkan S3 di Princeton University, dengan spesialisasi pengolahan gambar. Ia pernah magang di Adobe, Facebook, hingga menerima beasiswa Microsoft sebelum bergabung dengan Google dan kemudian OpenAI.

Zuck Siap Libas ChatGPT dan Gemini

Mark Zuckerberg menyatakan bahwa AI superintelligence adalah visi jangka panjang yang ingin dicapai Meta, dan merekrut para ahli terbaik adalah salah satu strategi utamanya. Tim ini dipersiapkan bukan hanya untuk bersaing dengan ChatGPT milik OpenAI dan Gemini dari Google, tapi juga mengungguli mereka.

Langkah Zuckerberg ini bahkan sempat membuat Sam Altman, CEO OpenAI, angkat bicara. Ia menyebut Zuckerberg telah menawarkan bonus tanda tangan sebesar USD 100 juta untuk membajak talenta terbaik dari OpenAI.

Baca juga: Mengenal Sosok Alexandr Wang yang Direkrut CEO Meta di Usia 28 Tahun

Dunia Bereaksi: “Mega-Rekrutmen” yang Bikin Industri Goyang

Rekrutmen besar-besaran Meta ini mendapat perhatian luas di dunia teknologi. Banyak yang menilai Meta saat ini tengah menjadi “destinasi utama” para ilmuwan AI paling berbakat, bahkan menggeser daya tarik OpenAI dan Google DeepMind.

CEO Nvidia, Jensen Huang, sebelumnya juga pernah menyoroti fenomena banyaknya talenta AI asal China yang kini bekerja di luar negeri. Ia menyebut bahwa “sekitar 50% peneliti AI top dunia berasal dari China.” Fakta bahwa banyak dari mereka kini berkumpul di Meta semakin memperkuat pandangan ini.

Dengan kekuatan baru ini, Meta kemungkinan besar akan mempercepat pengembangan model-model AI terbaru yang lebih kuat, lebih efisien, dan lebih terbuka (Zuckerberg dikenal sebagai pendukung open-source AI). Kita mungkin akan melihat:

  • Versi terbaru dari LLaMA (Large Language Model Meta AI) dengan kemampuan reasoning dan multimodal lebih unggul.
  • Inovasi AI dalam aplikasi Meta seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, dan bahkan VR/AR lewat Meta Quest.
  • Kompetisi makin panas dengan OpenAI, Google, Anthropic, dan startup AI baru seperti Perplexity dan xAI milik Elon Musk.

Lewat tim megabintang AI bentukan Zuckerberg, Meta bukan hanya memperlihatkan ambisinya untuk menjadi pemimpin di era AI, tetapi juga menunjukkan bahwa “perang kecerdasan buatan” telah memasuki babak baru. Dengan menggandeng para pakar AI paling cemerlang di dunia, termasuk mayoritas jebolan China yang kini top di Amerika, Meta tampaknya benar-benar serius ingin melibas ChatGPT dan menjadi pionir superintelligence.

Baca Juga : Pemuda Rp 58 Triliun Ini Resmi Pimpin Tim Super AI Meta: Ambisi Baru Zuckerberg

Bagi dunia teknologi, ini adalah momen penting. Dan bagi kita yang mengikuti perkembangan AI, tim MSL bisa jadi adalah tim impian yang akan mengubah wajah teknologi global dalam satu dekade ke depan.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(fnf)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar