Kamu Pakai Salah Satunya? 9 Aplikasi Ini Diduga Buatan Intelijen Israel!

Sarah Shabrina . July 21, 2025

Teknologi.id – Di tengah gelombang dukungan global terhadap Palestina, aksi boikot terhadap produk dan layanan yang terkait dengan Israel makin meluas. Gerakan ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan protes atas pelanggaran HAM yang terjadi dalam konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina.

Namun, di era digital saat ini, banyak yang belum menyadari bahwa sejumlah aplikasi populer yang digunakan sehari-hari ternyata dikembangkan oleh tokoh-tokoh yang pernah terlibat dalam dinas intelijen Israel. Fakta ini menimbulkan kekhawatiran: apakah data kita aman? Apakah aplikasi-aplikasi ini bisa digunakan untuk memantau, memata-matai, bahkan menyalahgunakan informasi pribadi pengguna?

Baca juga: Ramai di Media Sosial: Lonjakan Pesanan Pizza Jadi Tanda Serangan Israel ke Iran?

Siapa di Balik Aplikasi Populer Itu?

Sebelum mengulas daftar aplikasinya, mari kenali dua institusi penting yang menjadi akar dari banyak inovasi teknologi Israel:

Unit 8200: Dapur Intelijen Siber Israel

Unit 8200 adalah satuan intelijen elite di bawah Direktorat Intelijen Militer Israel (IDF). Dibentuk sejak 1948, unit ini memiliki reputasi global setara dengan NSA Amerika dan GCHQ Inggris. Tugas utamanya termasuk:

  • Memata-matai warga Palestina

  • Melakukan serangan siber

  • Peretasan data dan sistem teknologi

  • Operasi militer digital dan pengawasan global

Beberapa operasi besar yang diduga melibatkan Unit 8200 antara lain:

  • Serangan Stuxnet ke fasilitas nuklir Iran (2010)

  • Serangan terhadap infrastruktur telekomunikasi Lebanon

  • Pencegahan serangan ISIS (2018)

Israel Defense Forces (IDF)

IDF adalah militer resmi Israel yang mencakup tiga matra: darat, laut, dan udara. Banyak mantan personel IDF dan Unit 8200 kini menjadi pionir di industri teknologi dan mendirikan startup yang berkembang menjadi aplikasi global.

9 Aplikasi Buatan Israel yang Dianggap Terafiliasi Intelijen

Berikut daftar aplikasi yang diketahui dikembangkan oleh tokoh atau mantan personel militer/intelijen Israel:

1. Waze (Navigasi GPS)

Dibuat oleh Ehud Shabtai, mantan engineer Unit 8200, dan kemudian diakuisisi Google seharga USD 1,1 miliar.

2. Moovit (Transportasi Publik)

Dirancang oleh mantan tentara dari unit siber Mamram Israel untuk membantu mobilitas publik di kota besar.

3. Fiverr (Platform Freelancer)

Didirikan pada 2010 di Tel Aviv. Platform populer untuk freelance ini berakar dari ekosistem startup Israel.

4. Supersonic Studios (Game Mobile)

Didirikan oleh mantan kepala operasional militer Israel, kini merajai game mobile global.

5. ZipoApps (Edit Foto/Video)

Dipimpin oleh mantan agen Unit 8200, menyediakan aplikasi editing yang banyak diunduh pengguna Android.

6. Bazaart (Desain Gambar)

Dikembangkan oleh dua eks pejabat IDF. Aplikasi ini didukung AI dan populer di kalangan desainer.

7. Facetune (Edit Foto)

Dibuat oleh startup Lightricks dari Israel. Banyak karyawannya adalah mantan personel Unit 8200.

8. CallApp (Pemblokir Spam)

Dirancang oleh lulusan Unit 8200. Aplikasi ini digunakan untuk mengenali dan memblokir panggilan spam.

9. Gett (Transportasi Online)

Aplikasi pemesanan taksi populer di Eropa, dibuat oleh Shahar Waiser dan Roi More, mantan anggota Unit 8200.

Baca juga: BitChat, Aplikasi Chat Tanpa Internet dari Jack Dorsey yang Siap Saingi WhatsApp

Haruskah Kita Khawatir?

Kita hidup di era di mana data adalah aset paling berharga. Fakta bahwa sejumlah aplikasi favorit dikembangkan oleh tokoh intelijen harusnya membuat kita lebih waspada. Bukan berarti semua aplikasi ini berbahaya, tapi penting untuk lebih bijak dalam memilih aplikasi, memahami izin akses data, dan memprioritaskan aplikasi yang menjunjung tinggi privasi serta etika.

Kesimpulan

Sebagai pengguna digital, kita tidak bisa mengendalikan asal-usul teknologi yang ada. Tapi kita bisa mengendalikan pilihan kita. Gunakan aplikasi secara sadar, kritis, dan pastikan data pribadimu tidak menjadi senjata yang bisa membahayakan hak-hakmu sendiri.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(ss)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar