CEO Nvidia Angkat Bicara: Tanpa Ilmuan AI China, Dunia Teknologi Bisa Tertinggal

Sarah Shabrina . July 31, 2025
Foto: Reuters


Teknologi.id – Pernyataan CEO Nvidia, Jensen Huang, baru-baru ini menggegerkan dunia teknologi. Ia menyebut bahwa ilmuwan AI asal China memainkan peran vital dalam kemajuan kecerdasan buatan secara global. Hal ini bukan hanya opini—namun berdasar pada realita kontribusi besar mereka dalam pengembangan teknologi AI terdepan.

Ilmuwan China Dominasi Industri AI Global

Fakta mencengangkan datang dari internal perusahaan teknologi raksasa. Ketika CEO Meta, Mark Zuckerberg, merekrut tim peneliti AI, 7 dari 11 penelitinya berasal dari China. Bukan hanya di Meta, para talenta asal Tiongkok juga mengisi posisi penting di perusahaan seperti Google, Microsoft, Nvidia, hingga OpenAI.

Di tengah memanasnya ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China, kedua negara ini justru berlomba-lomba menjadi yang terdepan dalam pengembangan Artificial Intelligence (AI).

China Pamer Kekuatan di WAIC 2025

Ajang World Artificial Intelligence Conference (WAIC) 2025 di Shanghai menjadi bukti nyata. Sejumlah perusahaan China memperkenalkan robot humanoid generasi terbaru yang mampu meniru gerakan manusia secara lebih lincah dan responsif. Teknologi ini menjadi sinyal kuat bahwa China berambisi menjadi pusat kekuatan AI dunia.

Jensen Huang: Setengah Peneliti AI Dunia Berasal dari China

Dalam wawancara bersama Stratechery, Jensen Huang menegaskan bahwa hampir 50% ilmuwan AI dunia adalah orang Tiongkok. Mereka menjadi incaran berbagai perusahaan raksasa AS karena kualitas dan kontribusinya yang luar biasa dalam membangun fondasi AI masa depan.

Huang juga memuji peran perusahaan China seperti Huawei, Alibaba, Tencent, dan Baidu, serta kemunculan DeepSeek sebagai kompetitor serius OpenAI.

Baca juga: Heboh! Ilmuwan Harvard Prediksi Pesawat Alien Akan Serang Bumi Tahun Ini

DeepSeek vs OpenAI: Siapa yang Lebih Unggul?

DeepSeek adalah chatbot AI revolusioner buatan startup High-Flyer, yang dikembangkan oleh Liang Wenfeng pada tahun 2023. Versi-versi terbarunya—seperti DeepSeek R1, V3, Coder V2, VL, Math, dan DeepSeek LLM—menawarkan kemampuan mutakhir yang menyaingi bahkan melampaui ChatGPT.

Dengan teknologi seperti Mixture-of-Experts (MoE), Chain of Thought (CoT), dan penggunaan chip Nvidia H800, DeepSeek mampu memberikan hasil cepat, akurat, dan lebih hemat biaya dibandingkan ChatGPT buatan OpenAI.

Inilah Otak di Balik AI Dunia: 9 Ilmuwan China yang Mengubah Dunia

Berikut adalah nama-nama ilmuwan AI asal China yang menjadi pionir di balik teknologi tercanggih saat ini:

  1. Bi Suchao – Pendiri YouTube Shorts & pengembang suara GPT-4o dan o4-mini.

  2. Chang Huiwen – Pernah bekerja di Google dan OpenAI, pengembang GPT-4o.

  3. Lin Ji – Ahli di balik model GPT o3/o4-mini, GPT-4.1, dan fitur gambar GPT-4o.

  4. Ren Hongyu – Pengembang GPT-4o, 4o-mini, o1-mini, o3-mini, dan o4-mini.

  5. Sun Pei – Pencipta model AI Gemini.

  6. Yu Jiauhui – Pengembang GPT-4.0, GPT-4.1, dan proyek Gemini.

  7. Zhao Shengjia – Otak di balik ChatGPT model GPT-4.

  8. Bowen Zhang – Mantan insinyur Apple, ahli pengembangan AI Apple.

  9. Ruoming Pang – Eks kepala AFM di Apple, ahli AI terkemuka.

Para ilmuwan ini membuktikan bahwa dominan inovasi AI global saat ini berada di tangan para pakar asal China. Tanpa kontribusi mereka, kemajuan AI bisa saja jauh lebih lambat.

Baca juga: Inovasi Baru! Ilmuwan Ubah Puntung Rokok Jadi Aspal Tahan Lama dan Anti Retak

Kesimpulan: Ilmuwan China, Pilar Utama Masa Depan AI

Pernyataan CEO Nvidia menjadi pengakuan terbuka bahwa ilmuwan AI asal China adalah aset penting bagi kemajuan teknologi dunia. Dari laboratorium riset hingga panggung global seperti WAIC 2025, kontribusi mereka tidak terbantahkan.

Dengan kehadiran DeepSeek dan dominasi para ilmuwan China di perusahaan besar dunia, masa depan AI tampaknya akan sangat dipengaruhi oleh arah yang diambil Tiongkok.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(ss)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar