Teknologi.id – Di era digital saat ini, ChatGPT menjadi salah satu alat yang paling sering digunakan oleh anak muda untuk berbagai keperluan—mulai dari mengerjakan tugas kuliah, mencari inspirasi bisnis, hingga sekadar curhat soal masalah pribadi.
Namun baru-baru ini, CEO OpenAI, Sam Altman, menyampaikan peringatan serius: “Jangan suka umbar rahasia ke ChatGPT.” Peringatan ini bukan tanpa alasan. Meskipun ChatGPT dirancang untuk membantu pengguna dalam banyak hal, ia bukan ruang privat seperti konsultasi dengan dokter, pengacara, atau terapis. Artinya, informasi yang dibagikan ke chatbot ini tidak memiliki perlindungan hukum khusus.
Baca juga: Pencipta ChatGPT Sam Altman: Pekerjaan Ini Akan Hilang Total karena AI!
Kenapa Jangan Umbar Rahasia ke ChatGPT?
Dalam podcast The Logan Bartlett Show, Altman menegaskan bahwa ChatGPT bukan tempat aman untuk menyimpan rahasia pribadi. Banyak orang—khususnya anak muda—memperlakukan ChatGPT layaknya teman dekat atau konselor pribadi. Mereka menceritakan masalah hubungan, keuangan, hingga kesehatan mental.
Padahal, berbeda dengan konsultasi profesional yang dilindungi kerahasiaannya oleh hukum, percakapan di ChatGPT tidak memiliki perlindungan yang sama. Bahkan dalam kondisi tertentu, data yang dimasukkan bisa diminta oleh pihak berwenang melalui proses hukum.
Fitur Privasi: Ada, Tapi Tidak 100% Aman
OpenAI menyediakan fitur Chat History Off bagi pengguna berbayar agar percakapan tidak digunakan untuk melatih model AI. Namun, bukan berarti data benar-benar hilang atau kebal dari akses hukum.
Jake Moore, analis keamanan siber dari ESET, mengatakan,
“Model seperti ChatGPT bukan pengganti konsultasi yang dilindungi hukum. Privasi di chatbot AI masih memiliki celah.”
Tren ChatGPT Sebagai “Teman Curhat”
Dengan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, ChatGPT telah menjadi penasihat informal bagi banyak orang. Jennifer King, peneliti dari Stanford University, menyebut fenomena ini sebagai “ilusi ruang aman.”
“Banyak orang merasa ChatGPT adalah tempat aman untuk berpikir atau meluapkan perasaan. Padahal, ini hanyalah sistem komputasi tanpa kerangka hukum privasi yang kuat.”
Adopsi teknologi AI memang cepat, tapi kesadaran akan risikonya belum mengimbangi kecepatannya.
Regulasi AI Masih Tertinggal
Pemerintah di berbagai negara mulai menyusun regulasi AI. Uni Eropa telah meluncurkan AI Act, sementara beberapa negara bagian AS masih dalam tahap perumusan. Namun, proses hukum ini belum secepat perkembangan teknologi, meninggalkan celah dalam perlindungan hukum percakapan AI.
Selama celah ini belum ditutup, pengguna harus lebih bijak menggunakan ChatGPT. Jangan sampai kebiasaan curhat ke AI malah membahayakan privasi.
Tips Menggunakan ChatGPT Secara Aman
Agar tetap bisa memanfaatkan ChatGPT tanpa mengorbankan privasi, berikut beberapa langkah sederhana:
-
Hindari informasi pribadi sensitif
Jangan masukkan data seperti nomor identitas, alamat, data finansial, atau masalah hukum pribadi. -
Gunakan mode Chat History Off
Fitur ini mengurangi risiko data digunakan untuk pelatihan AI meski tidak 100% aman. -
Pisahkan konsultasi profesional dengan ChatGPT
Untuk urusan hukum, medis, atau psikologis, tetap konsultasikan dengan profesional. -
Pahami risiko hukum
Data Anda bisa saja diakses oleh otoritas melalui proses hukum. -
Bijak berbagi informasi
Gunakan ChatGPT sebagai alat bantu, bukan sebagai “brankas rahasia.”
Pesan Sam Altman untuk Anak Muda
Altman menegaskan bahwa ChatGPT dibangun untuk membantu sebanyak mungkin orang, tetapi bukan sebagai tempat menyimpan rahasia pribadi.
“Kami membangun sistem ini agar bisa membantu banyak orang, tapi bukan sebagai tempat menyimpan rahasia,” ujarnya.
Peringatan ini penting, terutama bagi anak muda yang cenderung terbuka di dunia digital. Privasi adalah tanggung jawab pribadi, dan teknologi sebaik apa pun tidak menggantikan kewaspadaan pengguna.
Baca juga: 10 Prompt ChatGPT yang Bikin Dagangan Laku Keras! Sudah Coba?
Kesimpulan
ChatGPT adalah alat luar biasa yang bisa dimanfaatkan untuk banyak hal. Tapi perlu diingat, ini bukan ruang privat yang dilindungi hukum. Peringatan Sam Altman agar “jangan suka umbar rahasia ke ChatGPT” harus menjadi refleksi penting bagi kita semua—khususnya generasi muda yang hidup di era digital.
Gunakan ChatGPT dengan bijak. Curhat boleh, tapi jangan sampai rahasia Anda malah jadi bumerang.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(fnf)
Tinggalkan Komentar