
Teknologi.id - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengajak anak-anak berpikir kritis tentang peran smartphone di kehidupan mereka. Dalam acara Festival Lindungi Anak di Era Digital yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Nasaruddin mengangkat ponselnya dan bertanya kepada anak-anak, “Ini iblis atau malaikat?”
Dengan gaya interaktif, Nasaruddin meminta anak-anak menjawab pilihan yang ia ajukan: apakah smartphone itu iblis, malaikat, atau keduanya. Anak-anak pun kompak menjawab bahwa mereka ingin menggunakan ponsel untuk hal-hal baik. Nasaruddin pun tersenyum dan mengingatkan mereka agar selalu memilih sisi positif dari teknologi.
“Di dalam HP ini ada iblisnya, ada malaikatnya. Tapi jangan dilihat iblisnya, lihat malaikatnya,” pesannya. Ia mencontohkan fitur jadwal salat yang bisa mengingatkan kita untuk beribadah sebagai bagian dari sisi baik smartphone.
Lebih lanjut, Nasaruddin mengajak anak-anak untuk saling mengingatkan jika melihat temannya menyalahgunakan ponsel. “Kalau ada teman yang buka hal-hal negatif di HP, jangan dibiarkan. Ingatkan mereka. Karena itu bisa merusak jalan pikiran kita,” tegasnya.
Baca juga: Waspada HP Palsu Beredar di Indonesia, Begini Cara Cek Ori atau KW
Smartphone Kini Jadi ‘Anggota Keluarga Baru’
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BKKBN sekaligus Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, menyampaikan pernyataan senada. Menurutnya, smartphone kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan keluarga.
“Sekarang HP sudah jadi seperti keluarga baru. Kadang bisa jadi iblis, bisa jadi malaikat. Bisa jadi orang tua, adik, bahkan anak. Semuanya tergantung bagaimana kita menggunakannya,” ujar Wihaji.
Wihaji juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi penggunaan HP oleh anak, terutama saat bermain game. Ia mengingatkan bahwa beberapa game mengandung unsur kekerasan yang bisa berdampak buruk bagi perkembangan anak.
“Saya bukan anti teknologi, tapi kita harus hati-hati. Jangan sampai game jadi pintu masuk kekerasan,” pesannya.
Pentingnya Edukasi Digital Sejak Dini
Melalui acara ini, pemerintah ingin menekankan pentingnya perlindungan anak di era digital. Smartphone bisa menjadi alat edukatif jika digunakan dengan bijak, namun bisa juga menjadi ancaman jika tanpa pengawasan.
Dengan kampanye ini, diharapkan para orang tua dan anak-anak bisa lebih sadar akan manfaat dan risiko teknologi. Kuncinya adalah edukasi, pengawasan, dan penggunaan yang tepat.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
Tinggalkan Komentar