Menkomdigi Meutya Hafid Ungkap Teknologi Internet Murah Saingi Starlink

Teknologi.id . October 23, 2025
teknologi lebih murah dari Starlink
Foto: Komdigi


Teknologi.id — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyiapkan teknologi konektivitas yang lebih murah dari Starlink, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Teknologi ini diharapkan bisa menghadirkan internet cepat dan terjangkau hingga ke pelosok, terutama untuk sekolah-sekolah di Indonesia.

Dalam rapat Kabinet Paripurna pada Senin (20/10), Presiden Prabowo menekankan pentingnya menyediakan akses internet yang efisien dan merata tanpa biaya bulanan tinggi seperti Starlink. Menurutnya, pemerintah sudah memiliki alternatif teknologi yang lebih hemat.

“Starlink memang bagus, tapi biayanya masih cukup tinggi. Sekarang sudah ada teknologi baru yang lebih murah dan bisa dipasang di setiap sekolah,” ujar Prabowo.

Baca juga: OpenAI Luncurkan ChatGPT Atlas: Browser AI Canggih Pengganti Google Chrome?

FWA Jadi Alternatif Murah Pengganti Starlink

Menkomdigi Meutya Hafid menjelaskan, teknologi yang dimaksud Presiden adalah Fixed Wireless Access (FWA) — sistem koneksi berbasis nirkabel yang mampu menjangkau wilayah luas dengan biaya lebih rendah dibandingkan koneksi satelit orbit rendah seperti Starlink.

“FWA memungkinkan internet cepat bisa menjangkau perumahan, sekolah, bahkan wilayah yang belum terlayani fiber optik, dengan harga yang jauh lebih terjangkau,” kata Meutya dalam acara Tech in Asia Conference 2025 di Jakarta, Rabu (22/10).

Kementerian Komunikasi dan Digital juga telah menyelesaikan lelang frekuensi 1,4 GHz untuk pengembangan FWA. Pemenangnya antara lain Surge melalui Telemedia Komunikasi Pratama di Regional 1 dengan tawaran Rp403 miliar, serta MyRepublic di Regional 2 dan 3 dengan nilai Rp300 miliar dan Rp100 miliar.

Internet Murah untuk Pendidikan Digital

Pemerintah menargetkan teknologi FWA dapat mempercepat pemerataan akses digital di sekolah-sekolah, terutama di daerah terpencil. Langkah ini menjadi bagian dari program pembelajaran digital yang tengah digalakkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.

Lewat program ini, sekolah-sekolah akan dilengkapi Smart TV interaktif berisi materi pembelajaran digital dari kurikulum nasional. Saat ini, sudah hampir 50 ribu sekolah menerima perangkat tersebut, dan targetnya mencapai 288 ribu unit hingga akhir tahun 2025.

“Panel digital itu bisa berfungsi seperti komputer, memuat ratusan ribu konten belajar, bahkan mungkin jutaan,” kata Prabowo.

Baca juga: Setahun di Indonesia, Kecepatan Internet Starlink Anjlok Drastis! Ini Penyebabnya

Starlink Masih Terlalu Mahal untuk Sekolah

Sebagai perbandingan, layanan Starlink milik Elon Musk dibanderol mulai dari Rp479 ribu per bulan untuk paket residensial lite, belum termasuk perangkat penerima sinyal seharga Rp7,8 juta. Biaya tersebut dinilai masih terlalu tinggi untuk diterapkan secara masif di sekolah-sekolah Indonesia.

Dengan hadirnya teknologi Fixed Wireless Access (FWA), pemerintah berharap akses internet murah dan stabil bisa segera dirasakan oleh seluruh masyarakat — dari kota besar hingga pelosok negeri.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar