China Balas Kenaikan Tarif Impor 245% dari Trump dengan Meme Satir, Sudah Lelah?

Teknologi.id . April 17, 2025
tarif impor China Trump
Foto: X/@ChineseEmbinUS


Teknologi.id - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memanaskan tensi perdagangan global dengan menaikkan tarif impor terhadap barang-barang asal China hingga 245%. Langkah ini diumumkan secara resmi dalam lembar fakta Gedung Putih yang dirilis pada Selasa (15/4) waktu setempat.

Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari tarif 145% yang sebelumnya diberlakukan, dan disebut sebagai respons langsung terhadap langkah balasan China yang menaikkan tarif atas produk-produk asal AS. Gedung Putih menyebutkan bahwa peningkatan tarif terhadap China tetap diberlakukan, sementara negara lain diberikan kelonggaran.

“Tarif yang lebih tinggi untuk negara lain saat ini dihentikan sementara selama proses diskusi berlangsung—kecuali untuk China yang telah mengambil langkah balasan,” bunyi pernyataan tersebut.

Baca juga: Trump Naikkan Tarif Impor China Jadi 245 Persen, Perang Dagang Kian Memanas

China Balas dengan Meme

Alih-alih membalas dengan pernyataan keras semata, China memilih jalur diplomasi visual. Akun resmi Kedutaan Besar China di AS mengunggah sebuah meme satir bergambar tangan berkostum "Uncle Sam" yang memegang kartu bertuliskan tarif—10%, 25%, hingga 100%—dengan tulisan besar "The Art of the Deal".

Tangan tersebut juga mengenakan lengan jas bertuliskan "TARIFFS", jelas menyindir strategi ekonomi agresif ala Trump yang dikenal lewat bukunya dengan judul serupa.

Cuitan tersebut menyertakan narasi bahwa AS memulai perang tarif yang merusak stabilitas global, dan bahwa China hanya mengambil langkah balasan yang diperlukan untuk menjaga keadilan internasional.

Melalui meme ini, China menggarisbawahi bahwa taktik tekanan maksimal yang digunakan AS justru kontra-produktif, dan menegaskan pentingnya dialog setara dan saling menghormati antar negara.

Baca juga: Komdigi Ungkap Strategi Pemerintah Hadapi Tarif Impor Donald Trump

Tanggapan XI Jinping

Di sisi lain, Presiden China Xi Jinping pun tidak tinggal diam. Ia secara tegas mengumumkan bahwa negaranya siap menghadapi tekanan ekonomi dan tidak akan tunduk pada "ancaman" tarif tinggi dari Washington.

“Kami tidak takut dengan tekanan atau intimidasi ekonomi,” ujar Xi dalam pidatonya di Beijing.

Dalam beberapa minggu terakhir, aksi saling balas tarif antara dua kekuatan ekonomi terbesar dunia ini telah mengguncang pasar global. Investor internasional mulai mengkhawatirkan dampaknya terhadap rantai pasok, harga komoditas, dan kestabilan perdagangan internasional.

Analis memperingatkan bahwa tarif setinggi ini dapat memicu gelombang inflasi baru, serta mengganggu hubungan dagang AS dengan mitra strategis lainnya.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(dwk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar