Foto: fortuneidn.com
Teknologi.id - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan berbagai platform digital, termasuk Gojek, Google, dan TikTok, dalam upaya memerangi judi online.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa perang melawan judi online ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah.
"Ini kita hari ini diundang oleh GoTo, ada Google juga, ada TikTok juga, opsel, dan lain-lain. Pada prinsipnya, kita memahami bahwa pertama perang melawan judi online itu kerja terus menerus, bukan kerja sesaat. Yang kedua, kita memahami bahwa pemerintah tidak bisa sendiri," ujarnya dalam peresmian Gerakan Judi Pasti Rugi di Kantor Gojek, Jakarta, Senin (10/3/2025).
Meutya juga menyoroti pentingnya keterlibatan para pemilik platform digital serta layanan pembayaran dalam upaya ini.
"Jadi pasti harus dibantu stakeholder, terkhusus para pemilik platform, dan juga tentu payment gateway, tadi juga ada GoPay," tambahnya.
Selain pendekatan teknologi, Meutya menekankan bahwa edukasi masyarakat juga menjadi faktor kunci dalam memberantas judi online.
Baca juga: Komdigi Latih Anak SD Belajar Visual Coding, Siapkan Talenta Melek AI
Mitra Gojek sebagai garda terdepan
Dalam peluncuran gerakan ini, Gojek berkolaborasi dengan para mitranya untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online.
Dengan mobilitas tinggi dan interaksi langsung dengan banyak orang, para mitra driver Gojek dianggap memiliki peran strategis sebagai agen sosialisasi di lingkungan sekitar.
"Saya datang ke sini itu mau minta bantuan. Karena saya yakin teman-teman pengemudi Gojek ini yang juga paling banyak ketemu dengan masyarakat. Antar barang iya, membantu orang iya, sekaligus sosialisasi (bahaya judol)," ujar Meutya.
Libatkan keluarga dan komunitas
Selain melibatkan mitra driver, gerakan ini juga akan mengerahkan mobil edukasi untuk berkeliling dan menyosialisasikan bahaya judi online kepada masyarakat.
"Kami ingin angka judi online turun signifikan. Kuncinya adalah memperkuat pemahaman masyarakat, dimulai dari lingkungan terdekat. Kami berharap para mitra driver Gojek bisa membantu mengedukasi publik tentang bahaya judi online," tambah Meutya.
Edukasi ini dilakukan secara menyeluruh oleh Aliansi Judi Pasti Rugi, melalui berbagai kanal seperti media sosial @judipastirugi dan program edukasi online bersama komunitas di seluruh Indonesia.
Baca juga: Gojek, Grab, dan Maxim Siapkan THR untuk Driver Ojol dan Kurir, Ada Syaratnya?
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, menjelaskan bahwa pembentukan Aliansi Judi Pasti Rugi merupakan bagian dari komitmen GoPay dalam memberantas judi online melalui konten edukatif yang mudah dipahami dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat.
"Pemberantasan judi online memerlukan peran serta seluruh pihak. Karena itu, kami membentuk Aliansi Judi Pasti Rugi sebagai wadah dalam menyatukan kekuatan bersama untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya judi online," katanya.
Patrick juga menekankan pentingnya peran keluarga dalam mencegah anggota keluarga terjerumus dalam judi online.
Inisiasi aliansi Judi Pasti Rugi ini terdiri dari GoPay, ekosistem GoTo termasuk mitra driver Gojek, serta berbagai perusahaan seperti Telkomsel, Google, dan TikTok.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(AAA)
Tinggalkan Komentar