
Teknologi.id- Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok dari beberapa tahun kebelakang hingga saat ini telah banyak memicu perubahan dalam berbagai industri khususnya di industri teknologi. Mengutip gsmarena dan androidheadlines, sejumlah produsen ponsel asal Tiongkok seperti Xiaomi, Oppo dan Vivo, dilaporkan tengah mempertimbangkan untuk mengurangi ketergantungan mereka pada layanan dan ekosistem Google.
Baca Juga : Toyota Singapura Caplok 40% Saham Entitas Astra Grup
Huawei Sebagai Pelopor Ekosistem
Mandiri Tanpa Google
Terdapat satu produsen yang menjadi pionir dalam ekosistem mandiri tanpa Google yakni Huawei yang telah mengembangkan sistem operasi bernama HarmonyOS. Sistem operasi ini telah diluncurkan sejak tahun 2019 dan terus dikembangkan hingga tahun 2025 ini, mereka meluncurkan HarmonyOS Next yang merupakan versi terbaru yang sepenuhnya independent dari Android dan tidak mendukung aplikasi Android sama sekali. Langkah ini menurut masyarakat cukup berani dan menandai komitmen Huawei dalam membangun ekosistem perangkat lunak dan keras yang sepenuhnya mandiri.
Baca Juga : Meta Baru Saja Meluncurkan Meta AI App, Seperti Apa Fiturnya?
Apakah Benar Produsen Lainnya Akan
Mengikuti Langkah Huawei?
Mengutip
Nextpit, memang terdapat rumor bahwa BBK Group yang merupakan induk dari
OnePlus, Vivo dan Oppo, Huawei dan Xiaomi telah sepakat untuk “bekerja sama”
dalam perancangan ponsel tanpa Google dan ekosistem layanannya sehingga ponsel
yang mereka buat menggunakan ekosistem layanan mereka sendiri. Namun, hingga
saat ini belum terdapat keterangan resmi mengenai rumor tersebut, sehingga rumor
tersebut belum dapat dikonfirmasi kebenarannya.
Ketegangan
antara AS dan Tiongkok, termasuk sanksi perdagangan dan pembatasan terhadap
teknologi AS, telah memicu perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk mencari
alternatif guna memastikan kelangsungan bisnis mereka. Salah satu caranya
adalah dengan mengembangkan atau membuat teknologi sendiri yang dapat
menggantikan teknologi dari AS.
Meskipun masih berupa rumor yang belum dapat dikonfirmasi kebenarannya, langkah ini bisa jadi menunjukkan tekad perusahaan besar Tiongkok untuk lebih mandiri, namun bukan berarti langkah ini tanpa tantangan. Membangun ekosistem teknologi seperti Google bukanlah pekerjaan yang mudah, karena Google sendiri telah lama berdiri sampai akhirnya bisa digunakan oleh hampir seluruh pengguna internet.
Akan tetapi, dengan kemajuan pesat perusahaan-perusahaan di Tiongkok, maka tidak menutup kemungkinan rumor tersebut akan terjadi, salah satu alasannya adalah karena melihat teknologi yang sempat heboh diperbincangkan yakni Artificial Intelligence(AI) buatan Tiongkok yakni deepseek dan banyak dibandingkan dengan AI seperti ChatGPT karena waktu pembuatannya yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan AI asal AS tersebut.
(maf)
Tinggalkan Komentar