
Teknologi.id - Siapa yang belum pernah kecewa karena belanja baju online? Di foto terlihat keren, tapi saat dicoba… malah longgar seperti jas hujan, atau ketat seperti bungkus ketupat. Ternyata, ini bukan masalah satu-dua orang saja. Dalam riset internal Google, 73% konsumen Asia Tenggara enggan membeli pakaian online karena ragu dengan ukuran.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Google memperkenalkan AI Doppl, teknologi fitting virtual berbasis computer vision dan machine learning yang memungkinkan pengguna "mencoba" pakaian tanpa perlu ke ruang ganti. Dalam uji coba awalnya, Doppl terbukti 85% lebih akurat dalam merekomendasikan ukuran dibanding metode tradisional.

AI ini tidak hanya menampilkan simulasi pakaian di avatar, tapi benar-benar memahami bentuk tubuh dan karakter bahan. Di tengah maraknya e-commerce fashion, akurasi ukuran adalah faktor krusial. Banyak konsumen terjebak dalam siklus “coba–kembalikan–ulang,” yang menghabiskan waktu sekaligus meninggalkan jejak karbon. Di sinilah Doppl hadir, bukan hanya memperhalus pengalaman belanja, tapi juga membawa misi keberlanjutan.
Teknologi Canggih untuk Ukuran, Gaya, dan Bahan yang Lebih Presisi
🚨 NEW LABS EXPERIMENT 🚨
Introducing Doppl, a new mobile app that lets you upload a photo or screenshot of an outfit and then creates a video of you wearing the clothes to help you find your ✨aesthetic ✨
Available on iOS and Android in the US to users 18+, download the… pic.twitter.com/sDy8y7nGHx
Berbekal kamera smartphone biasa, pengguna hanya perlu berdiri di depan kamera selama 20 detik. AI Doppl akan memindai lebih dari 200 titik pengukuran tubuh, termasuk postur dan proporsi unik setiap individu—bahkan asimetri seperti bahu kiri yang lebih rendah atau postur miring bisa dikenali. Hasilnya? Rekomendasi ukuran yang bukan hanya tepat, tapi juga personal.
Doppl juga punya database material yang mengenali perilaku kain, dari katun Jepang yang kaku hingga linen Vietnam yang bertekstur. Jadi, pengguna bisa melihat simulasi yang realistis: bukan cuma cocok di tubuh, tapi juga dari cara bahan jatuh dan membentuk siluet.
Tak hanya itu, Doppl juga berfungsi seperti stylist pribadi. Dengan mempelajari preferensi pengguna dari klik suka dan tidak suka, sistem akan menyesuaikan rekomendasi gaya secara bertahap. Dalam dua minggu, pengguna akan mulai melihat hasil pencarian yang sesuai dengan seleranya—misalnya, atasan netral dan potongan oversized.
Baca juga: Google Photos Hadirkan Fitur Baru: Ubah Foto Biasa Jadi Ultra HDR
Dalam fase uji coba, banyak pengguna kaget saat direkomendasikan ukuran lebih kecil dari biasanya, tapi ternyata pas. Ini karena Doppl bisa mengenali perbedaan cutting antar merek, serta menyesuaikan pencahayaan digital untuk menampilkan warna baju secara akurat.
Menurut studi McKinsey, sekitar 25% produk fashion online dikembalikan karena masalah ukuran. Jika Doppl bisa menekan angka ini, bukan cuma konsumen yang diuntungkan, tapi juga lingkungan—karena lebih sedikit pengiriman ulang dan limbah mode yang terbuang.
Kini, AI Doppl sudah tersedia untuk diunduh di perangkat Android dan iOS di Indonesia. Cukup lakukan pemindaian awal di ruangan terang, dan biarkan sistem belajar dari preferensimu. Siapa tahu, yang selama ini kamu anggap sebagai “naik berat badan”... ternyata hanya soal salah ukuran.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(ipeps)
Tinggalkan Komentar