Digitalisasi: KAI Commuter Rencanakan Tutup Loket di Stasiun KRL!

Umi Zakiyatun Khasanah . February 03, 2025
KAI Commuter tutup loket stasiun KRL
Foto: Medcom


Teknologi - Digitalisasi sektor transportasi terus berkembang pesat di Indonesia, dan salah satu langkah besar yang dilakukan oleh PT KAI Commuter Indonesia (KAI) adalah penghapusan loket fisik di stasiun-stasiun KRL secara bertahap. 

Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi operasional dan kenyamanan para pengguna KRL.

Dengan semakin berkembangnya teknologi, KAI Commuter berkomitmen untuk mengimplementasikan sistem pembayaran digital yang lebih cepat, praktis, dan ramah lingkungan yang tentunya akan menguntungkan baik bagi perusahaan maupun bagi penumpang.

Penghapusan loket ini juga sejalan dengan visi KAI untuk menghadirkan moda transportasi yang lebih modern dan efisien di Indonesia. Dalam beberapa tahun ke depan, diharapkan bahwa seluruh proses transaksi tiket akan sepenuhnya dilakukan menggunakan sistem digital.

Menuju Layanan yang Lebih Cepat dan Modern

Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto menyampaikan bahwa perubahan besar ini akan dimulai pada tahun 2025.

Salah satu aspek utama dari transformasi digital ini adalah pengalihan sistem pembayaran tiket ke platform digital menggunakan metode pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).

QRIS memungkinkan penumpang untuk melakukan top up tiket secara praktis dan mudah, hanya dengan memindai kode QR yang tersedia di stasiun atau melalui aplikasi ponsel mereka.

Baca juga: China Luncurkan Kereta Berbahan Bakar Hidrogen

Dengan penerapan sistem QRIS, diharapkan penumpang KRL akan mendapatkan kemudahan dalam melakukan pembayaran tiket tanpa harus mengantri di loket.

Pembayaran menjadi lebih cepat dan efisien, serta memungkinkan penumpang untuk lebih fleksibel dalam memilih metode pembayaran yang mereka inginkan, mulai dari transfer melalui bank, aplikasi dompet digital, hingga kartu uang elektronik.

Strategi Implementasi Digitalisasi di Stasiun Besar dan Daerah

KAI Commuter berencana untuk meluncurkan sistem digitalisasi ini di stasiun-stasiun besar terlebih dahulu. Asdo menjelaskan bahwa stasiun yang terletak di kota besar dengan jumlah pengguna yang sudah terbiasa dengan teknologi digital akan menjadi tempat pertama untuk pengimplementasian sistem QRIS.

Stasiun-stasiun besar seperti Stasiun BNI City dan Stasiun Sudirman Baru dipilih karena mayoritas penggunanya sudah familiar dengan teknologi pembayaran berbasis QR.

"Untuk stasiun-stasiun di daerah yang mayoritas penggunanya masih kurang familiar dengan pembayaran digital, kami tetap akan menyediakan layanan manual melalui loket atau mesin tiket otomatis (vending machine), yang saat ini sudah tersedia. Kami ingin memberi waktu bagi masyarakat untuk beradaptasi dengan sistem yang baru ini," ujar Asdo.

Meski begitu, penggunaan sistem digital akan terus diperkenalkan di seluruh wilayah Jabodetabek dan kota-kota lainnya secara bertahap. Ini adalah langkah untuk mengurangi ketergantungan pada loket manual dan memperkenalkan masyarakat pada dunia digital yang semakin berkembang.

Smart Station: Masa Depan Layanan Stasiun yang Lebih Canggih

Salah satu komponen utama dalam program transformasi digital ini adalah peluncuran program Smart Station. Program ini dimulai dengan Stasiun BNI City (Sudirman Baru) yang akan menjadi stasiun pertama yang mengadopsi konsep Smart Station.

Di bawah program ini, berbagai layanan di stasiun akan diotomatisasi, termasuk informasi perjalanan, layanan keluar-masuk penumpang, serta fasilitas umum seperti toilet dan musala.

"Smart Station akan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual dengan menggantikan berbagai layanan menggunakan alat dan sistem digital yang lebih efisien," jelas Asdo, seperti yang dilaporkan oleh kontan.co.id.

Di Smart Station, penumpang tidak hanya akan menikmati kemudahan transaksi tiket, tetapi juga dapat memperoleh informasi perjalanan secara real-time, mengakses fasilitas seperti toilet, musala, hingga layanan lainnya dengan menggunakan teknologi otomatis.

Semua ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, mengurangi waktu tunggu, serta membuat perjalanan menggunakan KRL semakin praktis dan efisien.

Keuntungan Digitalisasi bagi Penumpang KRL

Bagi penumpang KRL, digitalisasi membawa berbagai manfaat. Salah satunya adalah kemudahan transaksi tiket yang tidak memerlukan antrian panjang di loket tiket.

Dengan sistem pembayaran QRIS, penumpang dapat melakukan top up tiket dengan lebih cepat dan tanpa ribet, hanya dengan beberapa langkah melalui aplikasi ponsel atau dompet digital.

Selain itu, sistem informasi yang berbasis digital juga akan memberikan penumpang akses mudah untuk memeriksa jadwal keberangkatan, status perjalanan, serta informasi lainnya dengan cara yang lebih efisien melalui aplikasi atau papan informasi digital yang tersedia di stasiun.

Masa Depan Stasiun KRL: Semua Berbasis Digital

KAI Commuter berkomitmen untuk terus melanjutkan digitalisasi stasiun-stasiun KRL, tidak hanya di kota besar, tetapi juga di daerah-daerah yang memiliki pengguna lebih sedikit.

Rencana jangka panjang ini bertujuan untuk menghapus loket tiket manual secara bertahap, menggantinya dengan sistem yang lebih modern dan praktis. Digitalisasi ini juga sejalan dengan tren global yang semakin mengutamakan teknologi dan kenyamanan pengguna.

Baca juga: Rahasia China Sukses Bikin Kereta Hyperloop Melaju hingga 1.000 km/h

Dengan perubahan ini, KAI Commuter berharap dapat menciptakan layanan transportasi publik yang lebih efisien, cepat, dan ramah pengguna, sekaligus siap menghadapi tantangan masa depan. Bagi penumpang, ini berarti perjalanan yang lebih mudah, tanpa hambatan, dan lebih terintegrasi dengan dunia digital.

Dengan menghapus loket secara bertahap, KAI Commuter menunjukkan komitmennya untuk bertransformasi menuju sistem transportasi yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.

Meskipun ada tantangan yang mungkin dihadapi oleh pengguna yang tidak terbiasa dengan teknologi, langkah ini membawa manfaat jangka panjang yang signifikan dalam hal kenyamanan, kecepatan layanan, dan kemudahan bagi penumpang.

Penggunaan teknologi pembayaran digital akan menjadi solusi masa depan yang tidak hanya memudahkan perjalanan, tetapi juga mendukung sektor transportasi yang lebih maju dan inovatif.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(uzk)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar