Ini Makna Dibalik Warna Pink dan Hijau dalam 17+8 Tuntutan Rakyat di Medsos

I Putu Eka Putra Sedana . September 02, 2025

Foto: Tirto.id


Teknologi.id - Di tengah hiruk-pikuk linimasa media sosial, dua warna terus muncul berulang: pink dan hijau. Bukan sekadar tren fashion atau desain grafis, tetapi menjadi simbol gerakan sipil yang menyuarakan 17+8 Tuntutan Rakyat.

Kampanye ini menyebar cepat di Instagram dan X, pasca demonstrasi 28 Agustus 2025 yang memprotes kebijakan tunjangan DPR serta tindakan represif aparat terhadap warga sipil. Pink dan hijau mendominasi poster digital, unggahan ulang, hingga foto profil pengguna.

Di balik visual sederhana itu, tersimpan makna mendalam: solidaritas, keberanian, dan penghormatan terhadap dua sosok yang menjadi ikon aksi tersebut.

Baca juga: Dari Feminitas ke Perlawanan: Transformasi Makna Warna Pink di Indonesia

Pink dan Hijau: Dari Estetika ke Narasi Emosional

Secara psikologis, warna memiliki makna simbolis. Pink sering diasosiasikan dengan kelembutan, empati, dan kepekaan. Sementara hijau melambangkan pertumbuhan, stabilitas, dan harmoni.

Namun, dalam konteks kampanye 17+8 Tuntutan Rakyat, kedua warna ini melampaui sekadar definisi akademik.

  • Pink diidentikkan dengan sosok ibu berhijab yang berdiri di garis depan demonstrasi. Membawa bendera Merah Putih, ia menghadang aparat tanpa senjata. Publik kemudian menyebut simbol ini sebagai “Brave Pink” — keberanian dalam kelembutan, perlawanan dalam keheningan.

  • Hijau merujuk pada jaket Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas dalam insiden Pejompongan. Helm hijaunya yang pecah menjadi artefak visual yang menggugah banyak orang. Warna ini kemudian dikenal sebagai “Hero Green” — pengorbanan yang lahir dari tragedi, solidaritas yang tumbuh tanpa direncanakan.

Warna sebagai Medium Kolektif

Dalam studi semiotik, warna dipahami bukan hanya sebagai fenomena visual, tetapi juga tanda konotatif yang membentuk persepsi kolektif.

Kampanye 17+8 Tuntutan Rakyat memanfaatkan fungsi ini secara alami. Tanpa penjelasan panjang, masyarakat langsung memahami maknanya. Ribuan pengguna mengganti foto profil dengan latar pink dan hijau. Itu bukan sekadar tren digital, tetapi pernyataan sikap.

Dari Aksi ke Afirmasi: Tanda Warna yang Menyatukan

Sejarah gerakan sipil menunjukkan simbol selalu dibutuhkan. Jika dulu pita, bunga, atau angka jadi penanda solidaritas, kini warna mengambil peran tersebut.

Menurut Fimela, pink adalah “penanda moral” cinta, empati, dan keberanian lahir dari kasih, bukan amarah. Sementara menurut Interaction Design Foundation, hijau merepresentasikan keseimbangan dan arah reformasi.

Kombinasi keduanya menciptakan narasi visual yang kuat: perjuangan yang lembut tapi tegas, harapan yang tumbuh dari luka.

Baca juga: Bahaya Tersembunyi di Balik File .APK Berkedok Video Demo: Penipuan Curi Data Pribadi

Ketika Warna Menjadi Narasi

Pink dan hijau dalam kampanye 17+8 Tuntutan Rakyat bukanlah sekadar pilihan desain. Mereka adalah bahasa visual yang jujur, simbol yang lahir dari pengalaman kolektif, dan medium solidaritas yang melampaui kata-kata.

Memahami makna warna ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga soal empati dan keberanian untuk menyuarakan kebenaran.

Karena dalam setiap warna, ada cerita. Dan dalam setiap cerita, ada kekuatan untuk melawan ketidakadilan.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(ipeps)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar