Teknologi.id – Isu keamanan digital kembali ramai dibicarakan setelah sejumlah pengguna aplikasi MyTelkomsel mendapati notifikasi bertuliskan “NO SYSTEM IS SAFE” di ponsel mereka. Pesan yang berarti “tidak ada sistem yang aman” ini sontak membuat resah banyak orang karena dikaitkan dengan potensi peretasan atau serangan siber.
Notifikasi misterius tersebut pertama kali menyebar pada 3 Agustus, ketika seorang pengguna X (Twitter) dengan akun @ecommurz mengunggah tangkapan layar notifikasi itu disertai pertanyaan, “You guys seeing this notif too? Telkomsel app kena hack or what?”. Cuitan tersebut langsung viral dengan ratusan komentar dan ribuan tayangan.
Yang menarik, berdasarkan laporan warganet, notifikasi ini hanya muncul di perangkat iOS, sementara pengguna Android tidak mengalaminya. Hal ini menimbulkan banyak spekulasi dan desakan agar Telkomsel memberikan penjelasan resmi.
Baca juga: Telkomsel Rilis Paket Simpati Baru dengan Kuota Internet Anti Hangus
Reaksi Warganet dan Kekhawatiran Kebocoran Data
Ramainya unggahan tangkapan layar di media sosial membuat isu ini cepat menyebar. Sebagian warganet menganggapnya sebagai peringatan serangan hacker, sementara yang lain merespons dengan candaan, membandingkan dengan notifikasi seperti “paket data habis”.
Namun, banyak pelanggan merasa khawatir jika hal ini berkaitan dengan serangan siber yang bisa berujung pada kebocoran data pelanggan Telkomsel. Isu keamanan digital memang menjadi perhatian serius masyarakat Indonesia, terutama setelah maraknya kasus kebocoran data dalam beberapa tahun terakhir.
Klarifikasi Resmi dari Telkomsel
Menanggapi keresahan publik, Telkomsel mulai memberikan klarifikasi melalui balasan pesan di media sosial.
“Mengenai kekhawatiran terkait keamanan MyTelkomsel, kami pastikan sistem senantiasa diawasi oleh tim keamanan. Jika kakak menemukan aktivitas tidak wajar, mohon kirimkan nomor Telkomsel dan versi aplikasi via DM agar dapat kami tindaklanjuti,” tulis Telkomsel.
Telkomsel juga menegaskan bahwa data pelanggan tetap aman, meskipun ada yang sempat mengklik notifikasi tersebut. VP Corporate Communications & Social Responsibility Telkomsel, Abdullah Fahmi, menyampaikan bahwa pesan itu tidak berisi tautan phishing maupun instruksi berbahaya, sehingga pelanggan tidak perlu khawatir.
“Kami memahami ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan dan berkomitmen untuk terus menjaga keamanan serta kenyamanan pengguna. Kami juga mengajak pelanggan untuk memperoleh informasi hanya melalui sumber resmi Telkomsel,” ujar Abdullah.
Tak Hanya di Indonesia, Juga Muncul di Turki
Menariknya, fenomena notifikasi “No System is Safe” ternyata tidak hanya muncul di Indonesia. Di Turki, pesan serupa juga diterima pengguna pada tiga aplikasi, yakni Fenerbahce SK (aplikasi klub sepak bola Turki), Nays (dompet digital), dan aplikasi Domino.
Bahkan, Fenerbahce SK mengeluarkan pernyataan resmi agar dilakukan investigasi terkait notifikasi tersebut. Sementara aplikasi Nays melalui akun @isbankasi menyebutkan bahwa aplikasi mereka tetap berfungsi normal, dan insiden ini terjadi karena adanya pesan dari aplikasi lain. Mereka mengklaim masalah sudah ditangani dengan memblokir sumber pesan tersebut.
Baca juga: Telkomsel Luncurkan Paket Baru untuk IndiHome dan Telkomsel One, Mulai Rp 200 Ribuan
Pentingnya Kewaspadaan terhadap Keamanan Digital
Kasus viralnya notifikasi No System is Safe di MyTelkomsel menunjukkan betapa sensitifnya isu keamanan digital bagi masyarakat. Meski belum terbukti sebagai ancaman serius, pengguna diimbau untuk tetap waspada, tidak mudah panik, serta selalu menjaga keamanan data pribadi.
Telkomsel sendiri menegaskan bahwa tidak ada peretasan yang membahayakan pengguna. Meski begitu, transparansi dan kejelasan informasi tetap sangat penting agar kepercayaan pelanggan tidak terganggu.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(ss)
Tinggalkan Komentar